°°°
!!WARNING!!
Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun.°°°
Happy reading🐻*Tanggal tidak terdeteksi--*
Luna kini tengah berjalan di kerumunan para makhluk hidup siapa lagi kalau bukan manusia.
"Lenmei dimana toko baju?" Tanya Luna.
"Ikut aku." Ujar Lenmei dan Luna'pun mengikutinya.
Tak berapa lama mereka sampai ditoko baju. Luna melihat kesekeliling-nya banyak hanfu² indah yang terpajang.
"Nona, kau ingin salah satu hanfu disini?" Tanya seorang pelayan toko.
"Ah, bisakah kau memilihkan-nya untuk-mu?" Tanya Luna.
"Baiklah, Nona mari ikut saya." Ucap Pelayan toko itu.
Luna dan Lenmei mengikuti pelayan itu sambil melihat-lihat hanfu.
"Nona jika boleh saya tau, berapa umur-mu?" Tanya Pelayan toko itu.
"Umm."
"Lenmei berapa umur-ku?" Tanya Luna berbisik.
"Kau ber-umur 24 tahun, Luna." Jawab Lenmei berbisik juga.
'Jadi disini Luna ber-umur 24 tahun? Padahal dizaman modern umur Luna baru 16 tahun.' Batin Luna kaget.
"Umm, saya ber-umur 24 Tahun." Ucap Luna.
Pelayan itu mengangguk.
Pelayan itu mengambil hanfu ber-warna biru laut yang indah dengan pernak-pernik putih dibagian, bawah hanfu."Apakah Nona suka hanfu ini?" Tanya Pelayan itu menujuk-kan hanfu itu pada Luna.
Luna mengambil hanfu-nya lalu melihat dengan teliti. Lalu mengangguk-kan kepala-nya.
"Baiklah aku ambil ini saja." Ucap Luna.
"Mari Nona ikut saya ke-tempat pembayaran-nya." Ucap Pelayan itu.
Luna dan Lenmei mengikuti pelayan itu dan sampai di-kasir. Dan pelayan itu langsung pergi.
"Berapa total-nya?" Tanya Luna.
"Total-nya 1 keping emas dan 5 keping perak, Nona." Ujar sang kasir.
Luna memberikan 2 keping emas dan sang kasir mengembalikan 5 keping perak pada Luna.
"Terima kasih Nona." Ucap sang kasir.
Luna mengangguk.||||
Kini Luna dan Lenmei sudah kembali ke gubuk. Hari ini masih siang Luna perkirakan ini seperti sekiranya setengah dua siang.
"Lenmei apakah kau tau dimana Pohon Apel?" Tanya Luna.
"Pohon Apel? Seperti-nya ada dikediaman Pangeran kedua yaitu Pangeran Liu Han, Yang Mulia." Jelas Lenmei.
"Dimana letak kediaman-nya?" Tanya Luna.
Setelah mengetahui letak kediaman pangeran kedua. Luna menyuruh Lenmei untuk tidak mengikuti-nya Lenmei'pun hanya mengiyakan permintaan sang majikan.
Luna sudah tiba di pintu kediaman Pangeran kedua. Terlihat tidak ada prajurit satu'pun, tak minya-nyikan kesempatan.
Luna langsung masuk kedalam.
"Astagah bagus sekali tempat ini." Ucap Luna saat melihat kediaman Pangeran kedua yang begitu luas.
"Tapi masih bagusan kamar Luna di dunia modern." Lanjut Luna tersenyum sombong.
Luna terus berjalan dan sampai di taman kediaman Pangeran kedua. Bola mata bulat-nya melihat kesekeliling dan berhenti pada satu objek yaitu Pohon Apel.
Luna berlari ke Pohon Apel itu dengan mata berbinar.
"Bagaimana cara memanjat-nya sedang-kan Luna pakai hanfu." Pikir Luna.
"Tancap ajalah, paling hanfu nya robek sedikit doang." Monolog Luna sambil tersenyum senang.
Luna memanjat Pohon itu dengan agak susah payah, Pohon itu cukup tinggi dan untung-nya ia bisa sampai ke Batang Pohon. Lalu duduk dengan hikmat.
Luna memetik satu Apel yang sudah matang, lalu mengosok²kan Apel itu pada pakaian nya.
Luna memakan Apel itu sambil kaki-nya terus bergoyang-goyang tanpa ia sadari ada seseorang dibawah-nya yang tidak mengetahui keberadaan-nya juga.
Brukk!
_______
By_>rrrrrrvni
KAMU SEDANG MEMBACA
Plain Empress🐣
Ficción históricaAliena Luna Bramastya gadis polos dan manja dari abad 21 yang bertransmigrasi ke tubuh Permaisuri yang tewas karna dibunuh oleh para Selir suami nya a.k.a Kaisar. Permaisuri Li Xuerui J atau biasa disapa Permaisuri Jalang karena selalu memakai Ma...