Bully [JAEMREN ft Nohyuck]

14

Jaemin menghempaskan tubuhnya ke sofa ruang tv, rasa pegal dan lelah menghampirinya secara bertubi. Entahlah... Rasanya hari ini begitu melelahkan bagi dia. Di tambah suatu fakta luar biasa yang baru saja dia ketahui, membuat Jaemin di rundung banyak pemikiran.

"Argggh!!! Pusing anjing!".

Frustasi. Itu satu-satunya alasan yang membuat seorang pria tampan bernama Na Jaemin sampai menjambak rambutnya sendiri hingga rambut yang tadinya rapih menjadi kusut. Se-kusut wajahnya saat ini.

Isi kepala Jaemin seakan ingin pecah setiap dia mencoba mencernanya. Fakta apa sebenarnya yang membuat Jaemin bisa seperti ini?

Kita kembali ke jam istirahat ke-2 saat masih di sekolah.

"Si gembrot sama si cungkring kemana sih!? Gue laper anjing! Giliran mau ge babu-in ngilang tu orang. Awas aja kalo sampe ketemu... Gue bully abis-abisan. Liat aja".

Langkah kakinya dia bawa kesana-kemari untuk menemukan dua orang yang di maksud. Dalam setiap langkahnya, kata umpatan dan juga acaman keluar dari mulut. Jaemin... Pemuda tampan itu tengah sibuk mencari keberadaan Renjun dan Haechan, korban bully-nya.

Sekarang jam istirahat, dia lapar. Lalu saat dirinya ingin menyuruh Renjun dan Haechan ke kantin untuk membeli makanan. Kedua babu nya itu tidak ada di tempat, membuat Jaemin kesal bukan main. Teman sekelasnya pun tidak berguna ketika ditanya, 'Apa kalian tau dimana si bodoh?'. Semua kompak menjawab tidak tau.

Menyebalkan! Akhirnya dengan amarah, Jaemin pergi untuk mencari kedua orang bodoh itu. Jeno? Jangan tanyakan tentang manusia itu padanya, dia sendiri tidak tau Jeno pergi kemana. Sebab dari jam pelajaran ke-3 pun sepupunya itu sudah tidak ada. Mungkin dia membolos dan tidak mengajaknya untuk ikut membolos juga.

Kembali kepada langkah kaki Jaemin yang melangkah tidak tau arah. Kini langkahnya itu menuntun dia ke taman belakang sekolah. Dimana taman itu tidak pernah di minati oleh para siswa, karena katanya taman belakang sekolah sangatlah berhantu. Ck! Pasti alasan seperti ini sudah banyak di pakai orang-orang, tapi mau bagaimana lagi?

Baru selangkah memasuki taman belakang, Jaemin mendengar suara-suara samar dari sana. Sangat samar sehingga dia harus mendekat untuk memastikan suara apa itu.

"Gakkeumeun ireon naega isanghaedo"
(Terkadang, saya rasa saya aneh)

Itu terdengar seperti suara nyanyian seseorang. Jaemin mengedarkan penglihatan ke seluruh penjuru taman, tapi tidak ada siapa pun disini. Lalu suara nyanyian itu dari mana? Apa jangan-jangan... Rumor yang beredar di kalangan siswa-siswi tentang adanya hantu di taman belakang itu benar?

Tapi, masa iya? Jaemin tidak percaya hal seperti itu, dia seorang lelaki pemberani. Jadi dia mencoba mendengarkan dengan seksama suara tersebut berasal dari mana.

"Niga cham joha, sarangin geot gata.
nuguegedo mal mot hal
bimiri saenggin geoya"
(Tapi aku sangat menyukaimu, aku pikir itu cinta.
Saya punya rahasia yang tidak bisa saya ceritakan kepada siapapun)

"Neodo ireon nae maeumgwa gatdamyeon
jinsimeul gobaekhae jullae"
(Jika Anda merasakan hal yang sama seperti saya.
Tolong beritahu aku)

"T-tunggu... Suara ini...".

Jaemin hafal betul dengan suara lembut ini... Tidak mungkin kan? Tidak mungkin orang yang sama dengan yang dia pikirkan, kan?