28

6.4K 792 185
                                    

"Paman dan Bibi tetaplah diam dirumah. Tenangkan diri kalian, biar Hoshi dan yang lain, yang akan mencari Renjun serta Haechan".

Pertama kali mendengar kabar hilangnya sang adik sepupu saja sudah membuatnya syock setengah mati dan merasa tidak percaya, Jihoon yang kala itu mengabarinya lewat telpon, mengatakan bahwa Renjun menghilang.

Hoshi yang sedang mengikuti perlombaan dance nasional di luar pulau pun sampai harus mengundurkan diri dari kompetisi, lalu memutuskan untuk pulang.

Butuh waktu lama untuk pulang ke kota asalnya, mengingat jarak antara tempat kompetisi dilaksanakan itu sangat jauh dari tempat kelahirannya. Hoshi dengan rela mengorbankan begitu saja impian yang sudah lama dia ingin wujudkan, demi mencari sang adik sepupu.

Tapi sepertinya hal terburuk tidak hanya sampai disitu... Setelah sampai di tempat tujuan, Hoshi malah kembali ditimpa hal buruk lain, bahwa kini sahabat adik sepupunya juga ikut menghilang sudah dari satu hari yang lalu.

Bertambahlah rasa khawatir serta cemas yang dia rasakan.

Dengan perasaan sedih dan khawatir Hoshi berjalan menuju keluar rumah, meninggalkan bibi Lee yang sedang di tenangkan oleh paman Lee juga kekasihnya, karena tidak kunjung berhenti menangis sedari kemarin.

"Gimana keadaan paman dan bibi Huang sekarang, Gyu?".

Mingyu yang memang berdiri di depan rumah, menunggu Hoshi selesai mengunjungi orang tua Haechan segera menoleh lalu menghampirinya.

"Ya... Masih sama, Wonu lagi menenangkan mereka. Kita fokus aja ke pencarian Renjun sama Haechan, tadi Jaehyun baru aja nelpon gue, katanya dia baru mau mulai penyelidikan bareng bapaknya yang seorang polisi ke sekolahan dulu, dan gue sendiri bakal melakukan penyelidikan bagian diluar sekolah. Kayak kegiatan setelah pulang sekolah Renjun sama Haechan itu ngapain aja, pokoknya yang berkaitan sama mereka berdua diluar sekolah bakal gue selidiki".

"Terus gue bantu apa? Jujur... Karna terlalu kaget, gue gak bisa mikir dengan jernih. Bahkan buat sekedar mikirin gimana cara nyari Renjun dan Haechan aja, gue gak tau harus mulai dari mana".

Mingyu menatap Hoshi yang kini sedang mengacak rambutnya dengan frustasi. Pria kelebihan tinggi itu mengerti betapa frustasi dan kelelahannya Hoshi saat ini. Pasti cobaan ini terasa begitu berat baginya.

Bahkan Hoshi sampai harus melepas impiannya. Itu adalah pengorbanan yang sangat besar, yang bahkan sebagian orang tidak akan mau merelakan impiannya begitu saja.

"Lo tenang aja, bang. Ada gue, lagi pula Renjun sama Haechan udah gue anggap seperti adek sendiri, begitu juga yang lain. Lo juga bisa ikut gue buat penyelidikan, tapi sebelum itu... Lebih baik lo istirahat dulu, pulihin tenaga, kan gak lucu kalo lo sakit. Gimana mau nyari Renjun sama Haechan kalo begitu!?".

Ternyata banyak juga orang yang begitu peduli pada Renjun dan Haechan, hingga mengerahkan seluruh tenaga untuk menemukan keberadaan mereka berdua.

Dalam diam Hoshi tersenyum kecil, bersyukur dengan bantuan yang diberikan Mingyu beserta teman-temannya.

"Makasih banyak, Gyu. Lo udah repot-repot mau bantuin gue".

"Santai aja kali bang! Anggap aja ini sebagai balas budi gue juga, dulu kan lo pernah nolongin gue pas baru pertama kali merantau kesini, waktu itu gue hampir mati karna gak dapet kerjaan sama gak bisa makan selama 2 minggu. Untungnya ada lo yang dengan baik hati mau bantuin gue".

"Gue udah bilang, lupain aja yang waktu itu. Liat lo yang udah sukses sekarang, cukup buat gue bangga sama lo dan diri gue sendiri".

Mingyu tersenyum, tidak adik, tidak kakak, sama saja. Sama-sama baik tanpa pamrih dan juga pekerja keras. Dia beruntung bertemu orang-orang seperti ini, Mingyu berdoa semoga Renjun dan Haechan cepat-cepat ditemukan.

Bully [JAEMREN ft Nohyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang