Malapetaka

64 8 7
                                    

ΦΦΦ

Typo Bertebaran🌸🌸

ΦΦΦ

"kita sudah sampai, kalian bisa turun sekarang, nanti malam aku akan menjemput kalian" Mendengar ucapan sang supir membuat Halilintar yang awalnya tertidur seketika bangun. Tidak__sebenarnya ia tidak tidur, ia hanya menutup mata saja.

Bangkit dari duduknya, Halilintar yang memang duduknya agak di belakang__biasa, menghindari kerumunan. Dengan segera pemuda bermanik ruby itu langsung mengepak barang barang miliknya yang akan di gunakan untuk bekerja di Distrik 3.

Manik rubynya bergerak ke samping, menatap datar seorang pemuda yang ternyata masih tenggelam dalam mimpinya__entah itu indah atau err sudahlah, lebik baik Halilintar segera membangunkan teman sekantornya itu yang suka menempelinya sana sini.

PLAK

"hadeehh!!"

Kaget?

Oh tentu saja

Bagaimana teman sekantornya itu tidak kaget tatkala Halilintar membangunkannya dengan penuh kasih sayang dan kelembutan__ralat__ memberinya tamparan yang lembut agar sang empu langsung bangun detik itu juga. Lihatlah sekarang bekas tangannya menempel dengan indah bak ukiran seni legenda yang di kagumi orang-orang tepat di pipinya itu.

"kita sudah sampai" Halilintar menghiraukan tatapan tajam nan menusuk yang di tujukan padanya. Tanpa merasa bersalah sama sekali__bahkan tanpa minta maaf, ia langsung saja pergi turun dari bus meninggalkan sahabatnya itu.

Melihat Halilintar yang langsung turun begitu saja tentu membuatnya kesal, dengan segera ia bangkit dari duduknya, mengepak barang-barang miliknya__ia pun langsung turun menyusul sang sahabat.

"Hali, apa kau tidak bisa membangunkan dengan sedikit lebih lembut? kau tidak liat? Bekas tanganmu menempel di pipiku" gerutunya tepat saat sudah berdiri di samping sang empu.

"kalau begitu lain kali akan ku bangunkan dengan cubitan" Halilintar tidak terlalu menanggapi ucapan teman sekantornya itu.

Dengan segera ia pun langsung berjalan meninggalkannya memasuki daerah Distrik 3 bersama dengan rombongan mereka yang sudah jalan terlebih dahulu.

"woi bukan gitu maksudnya bambang!" kesal? Tentu saja.

Ayolah, Halilintar itu di luarnya saja terlihat kalem, tapi ternyata dia punya temperamen yang buruk terhadap teman sekantornya sendiri.

Contohnya tadi sudah menjadi salah satu bukti nyata bahwa Halilintar itu suka menyiksa kawannya. Ah sudahlah, daripada memikirkan itu lebih baik menyusul yang lain. Halilintar di beritahu pun pasti takkan peduli dengan ucapannya:(

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 19, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DISTRIK 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang