⚡️D U A S A T U⚡️

302 8 0
                                    

"Permisi sus, atas nama Grani Amalia di rawat di ruang mana ya?" Tanya Zulfa

"Di ruang Anggrek nomer 43 mas" Jawabnya

"Terima kasih sus" Kata Zulfa

Mereka segera ke ruang anggrek nomer 43 seperti yang dibilang suster tadi. Sesampai disana, terlihat Galuh yang sedang duduk di kursi sambil berdoa

"GALUHH!!" Teriak Vindy sambil memeluk Galuh

Galuh tersentak kaget, "Lo tenang aja, Grani pasti gpp kok"

"Gue hiks gamau kehilangan Grani" Kata Vindy melepas pelukannya

"Grani gak akan pergi" Zulfa memeluk Vindy. Yang pacarnys siapa yang dipeluk siapa, batinnya. Ia cemburu😂

Ceklek

Ruangan Grani terbuka menampilkan seorang dokter berjas putih

"Bagaimana keadaan Grani dok?" Tanya Galuh

"Kea-

"GRANIII!!!" Teriak kak Gina tiba tiba. Ia datang bersama papa Gerry

"Dokter, gimana keadaan adek saya" Tanya Kak Gina

"Maafkan saya, tetapi pasien atas nama Grani akan berubah nama menjadi almarhumah. Grani telah meninggal dunia, maafkan saya" Jata Dokter itu

Deg!

Deg!

Hiks hiks

Hah hiks hiks hah

"ENGGAK! GRANI GAK MUNGKIN NINGGALIN KAKAK. GRANI BANGUN" Teriak kak Gina memasuki ruangan itu

"SAYANG BANGUNNN!" Teriak papa mengguncangkan lengan Grani

Grepp

"Grani, gue sayang sama lo. Gue cinta sama lo. Gue mohon bangun demi gue" Ucap Galuh lirih sambil memeluk Grani

Semua orang di ruangan itu menangis, tetapi rencana Tuhan tidak akan pernah berubah.

"GRANI" Teriak kak Gina memegang kedua tangan Grani

"My bestie Grani, gue kangen hiks hiks" Kata Vindy memeluk Grani

Semuanya pun memeluk Grani. Mereka kehilangan sosok anak/adek/teman mereka.

"Permisi mbak/mas, ini ada surat yang ditulis mbak Grani tadi sewaktu sadar tetapi tiba tiba kritis dan meninggal" Ucap salah satu suster memberikan surat itu

Kak Gina mengambil surat itu, dan isinya adalah..

"GRANII BANGUNNN" Teriak kak Gina menggoyangkan tubuh Grani

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"GRANII BANGUNNN" Teriak kak Gina menggoyangkan tubuh Grani

Candra mengambil surat itu dan membacanya supaya semua mendengarnya "Papa, kakak, teman temanku. Kalau Grani gak ada tolong ikhlasin Grani ya, Grani sayang kalian"

Semua yang ada di ruangan menangis lagi, mereka merindukan sosok teman sekaligus sahabat baiknya.

END:)

BERAKHIRLAH SUDAH CERITA INI. SEMOGA BISA BERMANFAAT, AMBIL SISI POSITIFNYA DAN BUANG SISI NEGATIFNYA.

END DIPERCEPAT KARENA ADA SUATU HAL!

TERIMA KASIH, JANGAN LUPA BACA LAINNYA JUGA YAAA

BABAY😘

Grani : Sad story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang