Halaman 08

190 13 58
                                    

Ada yang berbeda dari Lucas hari ini. Jika sebelumnya ia berangkat sendiri ke sekolah, kini Lucas menjemput Jaemin terlebih dahulu karena tadi malam Lucas memberi tawaran pada Jaemin untuk berangkat ke sekolah bersama. Lucas sengaja melakukan itu supaya Jaemin tahu bahwa masih ada orang yang peduli dan sayang padanya.

Untung saja Jaemin mau menerima tawaran Lucas, hal itu membuat Lucas bahagia setengah mati. Kalau boleh jujur... diam-diam Lucas menyukai Jaemin sejak pertama kali ia dan Jaemin sama-sama menjadi penghuni kelas 11 IPA 1.

Apa alasan Lucas menyukai Jaemin? Menurutnya, mantan kekasih Jeno itu memiliki sifat yang baik, ramah, sederhana, mudah berbaur dengan teman-teman di sekolah, dan bukan tipe pemilih dalam berteman selama tidak terjerumus dalam pergaulan bebas.

Lucas memang menyukai Jaemin, tetapi jangan samakan Lucas dengan Hyunjin yang suka mengganggu Jaemin sampai akhirnya hubungan Nomin couple kandas di tengah jalan, dan mulai sekarang Lucas harus berjuang untuk mendapatkan hati Jaemin.

Dan sekarang Lucas berada di runah Jaemin, yang kemudian berujung Lucas diajak sarapan bersama Jaemin, Suho, dan Irene tanpa adanya Wendy yang masih tidur karena kuliahnya akan diadakan pukul 10.00 WIB. Lucas awalnya menolak karena sebelum berangkat ia menyantap semangkuk sereal yang dibuat oleh Taemin, kakak iparnya.

"Jadi kamu cuma berangkat bareng Jaemin aja, nih?" tanya Irene yang sedang menyantap nasi goreng buatannya.

"Hehe iya, Tante. Tadi malam udah janjian sama Jaemin soalnya,"

"Bunda mah pertanyaannya gitu. Mana mungkin Lucas, Jaemin, sama Haechan boncengan bertiga pakai motor? Yang ada nanti disangka cabe-cabean versi cowok," celetuk Suho.

"Hahaha, si om bisa aja," jawab Lucas.

Tak terasa nasi goreng yang disantap Suho, Irene, Jaemin, dan Lucas sudah habis tak bersisa. Usai sarapan, Jaemin dan Lucas langsung berangkat menuju sekolah. Tidak lupa sebelum berangkat keduanya pamit terlebih dahulu.

"Ayah, Bunda, aku sama Lucas berangkat dulu, ya," ucap Jaemin seraya mencium tangan Suho dan Irene, begitu juga dengan Lucas.

"Hati-hati di jalan, ya. Tolong kamu jaga anak Om dan Tante baik-baik. Jangan ngebut bawa motor. Om tahu kamu itu anak baik. Jangan bikin Jaemin nangis, ya. Om dan Tante nggak mau lihat Jaemin nangis lagi. Om yakin Jaemin akan lebih bahagia kalau sama kamu terus," pesan Suho.

"Siap, Om. Tanpa disuruh pun saya akan menjaga anak om dengan sangat baik, begitu juga dengan teman-teman saya yang lain."

"Lucas, makasih banyak ya kamu udah mau kasih tumpangan buat Jaemin. Tante jadi nggak enak sama kamu,"

"Nggak papa, Tante. Saya emang niatnya mau ngajak Jaemin berangkat bareng. Saya ikhlas, kok. Nggak ada paksaan. Tante jangan sungkan. Kalau begitu saya permisi dulu,"

Barulah kemudian Lucas dan Jaemin keluar menuju halaman rumah untuk menghampiri sepeda motor milik Lucas yang masih terparkir di sana. Karena hari ini berangkat bareng Jaemin, Lucas membawa dua helm. Satu untuk dipakai sendiri, satunya lagi untuk dipakai Jaemin.

"Sudah siap, tuan putri Narendra Jaemin yang tersayang?" tanya Lucas yang sengaja menggoda Jaemin.

"Astaga, receh amat jadi orang." Jaemin tertawa sambil menepuk pelan bahu Lucas.

"Gue kayak gini kan biar lo makin sayang sama gue,"

"Iya, gue sayang sama lo karena lo itu teman terbaik buat gue."

Teman banget, ya? Hehehe...

"Udah pakai helm kan lo? Ayo buruan naik, pegangan yang kencang. Ntar kalau gue ngebut lo auto kelempar sampai luar angkasa,"

Jujur Aku Tak Sanggup [Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang