Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BRAK!
"Anying."
(name) memegangi dahinya yang sedikit peyot—merah karena menabrak tiang listrik. Itu salahnya, jalan gak liat liat kan nabrak jadinya.
Alasan (name) tidak fokus berjalan pulang dari sekolah karena pikirannya hilang begitu saja disebabkan sang pacar mengajaknya makan malam.
Bukan hanya karena itu (name) sampe nabrak tiang listrik tapi karena best friend nya juga mengajaknya makan malam.
"Siapa sih yang naruh tiang disini?!"
Yang salah siapa yang dimarahin siapa, saat ini (name) sedang sensitif hanya karena dua orang yang ia sayangi mengajaknya makan malam.
"Jadi rumit begini ya."
"Apa nya yang rumit?"
Tiba tiba suara Draken mengagetkan (name) yang masih didekat tiang. Lantas, (name) yang terkejut pun reflek memukul wajah tampan Draken dengan tas yang ia pegang.
BRUK!
"Pergi!—Draken? Eh?!"
Dengan semua rasa bersalah (name) pun langsung berulang ulang kali membungkukkan tubuhnya dihadapan Draken yang memasang ekspresi pasrah.
"Maaf! Maaf kan aku!!!"
"Iya iya kau tidak lelah begitu terus?"
Dan berakhir Draken berjalan beriringan dengan (name) karena ia ingin ke rumah Mikey, kan sebelahan sama rumah (name).
"Oh jadi gitu."
(Name) menceritakan semua kisah yang ia alami dari mulai, mikey suka padanya, izana juga suka pada gadis pikun itu, kemarin rebutan siapa yang mengantar (Name) pulang dan malam nanti (name) bingung harus siapa yang ia terima ajakan dinner Mikey dan Izana.
Lagi pula Draken juga pendengar yang baik, apa salahnya menceritan semua yang ia alami.
"huuh aku bingung, makan malam dengan Mikey atau Izana." (name) menghela nafas lelah. Draken hanya geleng geleng kepala mendengar apa yang (name) katakan.