[ Selamat bengek eh- Selamat membaca ]
⚠️❗CERITA INI MENGANDUNG UWU-UWUAN, UNSUR BENGEK NGIK-NGIK, KEKERASAN, DAN KATA-KATA KASAR. JADI PEMBACA YANG BIJAK!
⚠️❗DILARANG KERAS PLAGIAT CERITA INI! BERKARYA DENGAN SUCI!
.....
"Dikala hati telah patah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
—ALANKAA PUFT—
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
—SEA STRONGGIRL—
Kami segenap keluarga dari Aku di Sini, Se! mengucapkan terima kasih untuk 1K viewers-! 🥳🤙🏻 Spesial terima kasih untuk pembaca setia AdSS dan kenangan LanTa yang buat LanTa terus menuliskan cerita ini
BANTU PILIHIN JUDUL ADSS SKUY❗
• Aku di Sini, Se!
• Sahabat Masa Gitu?!
• SEALANKAA
atau?
. .
—GEMBIRA READING—
"Alankaa," tegur Sea memberikan senyuman mautnya. Ia mencubit keras kulit kaki Alankaa.
"Aw! Sakit, Sey, woi!" ringis Alankaa. "Fa, si Sea ngelarang nih," adu Alankaa seperti anak kecil.
Zulfa mengernyit, "Kak Se-"
"Nggak usah percaya abang lo," kata Sea semakin kesal.
"Kenapa, Kak?"
Sea menghela napas. "Sosis yang dia maksud nggak akan sama dengan yang lo bayangin, Fa."
"Tapi en-"
Sea membungkam mulut Alankaa yang semakin jahil.
"Zulfa mau sosis yang beda. Makanya Zulfa mau lihat dulu. Kalau menarik, Zulfa mau rasain."
Sea memutar bola matanya malas. "Sosis yang dimaksud abang lo itu dari daging babi ngepet! Emang mau lo?"
Mata Alankaa membola besar. "Enak aja! Asli nih dari-"
Plak!
Habis sudah kesabaran Sea. Ia mengangkat paksa Alankaa untuk berdiri, mendorong tubuh besar itu menuju pintu keluar.
