Jangan lupa Vote dan Comment sebanyak-banyaknya okee. Bantu share cerita ini ke teman-teman kalian agar kita bisa saling berbagi kebengekan.
Jangan lupa pake masker 🥰- Sea
Baru bangun tidur aja gue cakep- Alankaa
....
"Gue anak OLLUX."
Mendengar nama geng itu membuat Skala membuang wajah. Aih, hati jadi tidak nyaman rasanya. Berteman dengan Sea, Ini sama saja Skala sedang berteman dengan musuh sendiri.
"Lain kali nggak usah ngerepotin gue lagi," ucap Sea.
"Ngerepotin?"
"Iya pake banget!"
Skala terkekeh. "Hebat ya. Tadi siang lo yang terluka, sekarang gue yang terluka. Saling mengobati pula. Apa jangan-jangan ...."
Skala menggantungkan kata-katanya, membuat Sea melirik curiga pada Skala.
"Jangan-jangan?"
"Jangan-jangan kita ...."
Kembali digantungkan. Seperti author menggantung readersnya. Eh.
"Apaan?!"
"Nggak jadi."
"Terserah!
"Jodoh."
....
Hujan turun, meneteskan tirta ke atas tanah. Suasana dingin dan angin yang berhembus kencang, membuat hampir seluruh murid memakai jaket dan sweater mereka. Itu memang telah diwanti-wanti oleh mereka, karena sekarang musim penghujan. Sayang sekali, Sea tidak membawa pakaian tebal apa pun. Ia tidak ingat sama sekali.
Setelah guru keluar dari kelas, Sea menyenderkan punggungnya ke kursi. Hawa dingin telah menusuk kulitnya. Cewek itu mengecek ponselnya sekejap, lalu menatap ruang kelas seberang. Menunggu Alankaa keluar dari kelasnya, sangat membuatnya bosan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku di Sini, Se!
Teen Fiction[ Selamat bengek eh- Selamat membaca ] ⚠️❗CERITA INI MENGANDUNG UWU-UWUAN, UNSUR BENGEK NGIK-NGIK, KEKERASAN, DAN KATA-KATA KASAR. JADI PEMBACA YANG BIJAK! ⚠️❗DILARANG KERAS PLAGIAT CERITA INI! BERKARYA DENGAN SUCI! ..... "Dikala hati telah patah...