TERIMA KASIH ATAS DUKUNGANNYA. PART KEMARIN TEMBUS 200 🥰❤️
JANGAN LUPA UNTUK TINGGALKAN JEJAK SEBANYAK-BANYAKNYA
BUAT KALIAN :
—Aku di Sini, Se—
"Pas ya, Bu, uangnya." Sea menyodorkan sejumlah uang kepada penjual minuman di kantin.
Ia duduk di salah satu bangku dekat gerbang belakang sekolah. Suasana lumayan ramai karena sudah waktunya jam istirahat. Lagi-lagi, Sea tidak sengaja melihat Benita dan Andin yang memperhatikannya. Sepertinya ada sesuatu, Sea harus tahu itu.
"Psst ...."
Baru saja Sea ingin menemui dua cewek itu, tiba-tiba suara itu muncul dari belakang dirinya. Namun, saat ia berbalik badan tidak ada siapa pun di sana. Mungkin hanya halusinasinya saja. Kembali ke tempat duduknya, lalu menyuruput teh hijau yang baru saja dipesan.
"Pssst ...."
Sea menghela napas. Kali ini, dirinya yakin ia sedang dikerjai seseorang. Iseng banget. Tidak peduli, Sea masih meminum teh hijau tersebut. Suara itu terus bersuara hingga menyebut nama Sea.
"Pss--"
Dengan gerakan cepat, Sea menyikut orang itu dan berbalik badan.
BRAK!
Sayangnya, tangan yang digunakan untuk menyikut orang itu tidak sengaja ditarik oleh cowok itu. Alhasil, Sea terduduk di atas kursi dan orang itu hampir jatuh menimpanya.
"Alankaa ...."
Kedua tangan Alankaa bertumpu pada sisi meja agar dirinya tidak menimpa si gadis di depannya. Tubuhnya sudah miring 60°. Wajah Alankaa dan Sea sangat dekat, membuat Sea gugup sendiri. Seluruh murid di kantin menyaksikan hal itu, bahkan sampai ada yang mengabadikan momen langka ini.
Mata coklat Alankaa yang begitu hangat, berhasil membuat Sea tenggelam dalam tatapan itu. Kontak mata mereka terputus kala Alankaa melihat keberadaan Gita. Sea mendorong kuat tubuh Alankaa.
"Aahh, sakit, Se," rintih Alankaa mendapat serangan kedua.
"Anjay, BosLan mendesah," celetuk Jengjeng. Sudah pasti pikirannya telah tercemar.
"Iseng banget sih jadi orang," gerutu Sea menyembunyikan salah tingkahnya.
"Ya, maap." Alankaa mengusap perutnya yang telah disikut dan didorong keras oleh cewek yang bernama Sea.
"Lan, makan yuk," ajak Gita melingkarkan tangannya di sela pergelangan Alankaa.
Alankaa membelai rambut belakang Gita, "Ayo."
"Se, mau bareng?" Bukan Alankaa, tapi Gita.
"Nggak us-"
"Eh, no! Lo di sini samping Gita," potong Alankaa tahu Sea akan menolak. Mendudukkan Sea dan si empu hanya menurut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku di Sini, Se!
Novela Juvenil[ Selamat bengek eh- Selamat membaca ] ⚠️❗CERITA INI MENGANDUNG UWU-UWUAN, UNSUR BENGEK NGIK-NGIK, KEKERASAN, DAN KATA-KATA KASAR. JADI PEMBACA YANG BIJAK! ⚠️❗DILARANG KERAS PLAGIAT CERITA INI! BERKARYA DENGAN SUCI! ..... "Dikala hati telah patah...