04. PERKARA LAPTOP

1.1K 168 10
                                    

Gulf masih bergumul dengan selimut tebal miliknya. Pak Luke bilang kelas pagi ini diundur jadi siang, dan Gulf sangat senang mendengarnya.

Pemuda bongsor itu bangun pukul 7 pagi, matanya baru terbuka setengah, mendengar suara bel membuat Gulf langsung mencuci mukanya.

Setelah pintu terbuka pemuda tampan dengan kaos putih berlapis kemeja berwarna navy tersenyum ke arah Gulf.

"Pagi Guppieku sayang," ucapnya lalu berjalan melewati Gulf begitu saja.

Gulf kayanya masih ngantuk deh, buktinya saat dipanggil 'Guppie' pemuda bongsor itu tidak marah.

"Sayang cepet ke sini!" teriak Bright.

Gulf melotot garang, dia baru sadar jika dari tadi Bright memanggilnya 'sayang'. Setelah menutup pintu, Gulf berjalan ke arah meja makan, di sana Bright sudah duduk anteng dengan dua mangkuk bubur kacang hijau.

"Gue lagi pengin makan ini, sekalian mau berangkat bareng sama lo," ucap Bright.

Pemuda itu menyodorkan semangkuk bubur kacang ijo sebelum Gulf mulai mengomel karena tadi memanggilnya sayang.

Bright juga membuatkan dua cangkir kopi hitam untuknya dan Gulf.

Setelah selesai sarapan, Bright menyuruh Gulf untuk mandi karena Pak Luke menyuruh mereka untuk meminjam buku di perpustakaan terlebih dahulu sebelum masuk kelas.

Bright dan Gulf berangkat bersama menggunakan mobil Porsche Carrera GT milik Bright.

Setelah sampai di kampus, Bright memarkirkan mobilnya di samping perpustakaan utama. Setelah mendapatkan buku yang disuruh Pak Luke, mereka langsung bergegas ke kelas.

Boat sudah sampai terlebih dulu, karena Bright menyuruhnya untuk mendapatkan semua informasi tentang kuis hari ini.

Kuis dadakan dari Pak Luke adalah hal yang hampir semua mahasiswa dan mahasiswi benci. Pak Luke tidak pernah membiarkan muridnya keluar sebelum benar-benar ingin mengumpulkan lembar jawabannya, dan jika kalian ketahuan menengok, jawaban kalian harus langsung dikumpulkan ke depan.

Suasana kelas saat ini terasa sangat angker setelah Pak Luke memasuki kelas. Beberapa dari mereka bahkan sudah berkeringat dingin dengan jantung yang berdetak dua kali lebih cepat.

"Kuis kali ini saya beri waktu 50 menit. Kalian masih ingat dengan peraturan milik saya kan?"

Para murid berseru 'iya' dengan suara lantang.

"Baca doa terlebih dahulu," ucap Pak Luke mengingatkan.

Ini sudah 25 menit waktu berlalu setelah Pak Luke membagi soal kuis tersebut, beberapa dari mereka mulai gelisah karena tidak bisa menjawab kuis itu. Tapi suara Professor Podd dari pengeras suara membuat semua murid di dalam kelas mengucap terima kasih pada beliau.

Pak Luke mengatakan bahwa kuis kali ini akan jadi nilai murni dari mereka, tentu saja semuanya kaget karena mereka kira Pak Luke akan mengulang kuis ini di lain hari, tapi ternyata tidak. Gulf hanya mengangguk karena dia hampir menjawab semua pertanyaan di kuis itu.

"Gulf, bisa bantu saja?" tanya Pak Luke.

Gulf mengangguk dan jalan ke arah Pak Luke. Lalu beliau menyodorkan laptop pada Gulf, yang diterima Gulf dengan baik.

"Tolong antarkan laptop ini ke ruangan Pak Mew. Kamu tadi mendengarnya kan? Saya sudah disuruh untuk segera datang. Jadi saya mohon, tolong anterin ini ke ruangan Pak Mew."

Gulf mau tidak mau harus mengiyakan, karena dia sudah terlanjur memegang laptop itu dan Pak Luke juga sudah meninggalkan kelas.

Cuma kembaliin laptop ini, enggak usah dengerin kalo dosen gila itu ngomong yang enggak-enggak.

Cute Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang