Biasakan tinggalkan jejak dengan cara vote dan komen yaaaa :)
16.30 KST, Busan.
Seorang pemuda dan dua orang teman laki-lakinya sedang mengintip dengan hati-hati seseorang di seberang sana. Pria itu bernama Na Jaemin dan dua orang rekan kerjanya yang sedang mengikuti seseorang yang disebut sebagai pelaku penculikan anak di bawah umur.
Jaemin dan rekan polisinya sedang berada di daerah perkampungan Busan dekat perbukitan, dilihatnya bahwa orang itu (pelaku) sedang berbincang dengan orang lain dan melakukan kesepakatan. Setelah orang itu berbincang dan pergi, Jaemin langsung memberi aba-aba kepada kedua rekannya untuk mengikutinya secara diam-diam.
Sudah hampir setengah jam Jaemin dan rekannya berjalan kaki mengikuti orang itu dengan penyamaran yang Jaemin lakukan.
Satu jam sudah berlalu dan hari semakin gelap bahkan udara juga sudah sangat dingin karena musim salju, sangking dinginnya walaupun Jaemin sudah memakai jaket tebal dan syal dilehernya tetapi rasa dinginnya masih terasa sampai kulitnya.Jaemin dan rekannya masih mengikuti orang itu dari belakang, sampai akhirnya tibalah orang itu di sebuah rumah yang dimana terdapat anjing yang terus menggonggong yang menjaga di depan rumahnya,
"Diamlah Bruno!!" Kata orang itu kepada anjingnya sambil masuk ke dalam rumah.
Anjing itu terus menggonggong sampai Jaemin dan rekannya tiba di depan rumah itu, Jaemin mengeluarkan pistolnya dan berjalan ke depan pintu rumah itu, lalu ia memberi aba-aba dengan suara berbisik "1,2,3"
BRAKKK
Jaemin menendang pintu rumah itu dengan sangat kencang sampai penghuni rumah itu keluar dari kamarnya.
" Tiarap! Tiarap! Tiarap! Tiarap" ucap Jaemin menodong pistolnya sambil berjalan mendekati orang itu yang sudah tiarap.
"Menyebar!!" perintah Jaemin kepada rekannya untuk menggeledah semua ruangan yang ada di rumah itu.
"Siapa Namamu?" tanya Jaemin, "Jinyoung" jawab orang itu. "Bangun, merapat ke dinding" ucap Jaemin masih menodongkan pistolnya, lalu orang itu langsung menempelkan tubuhnya di dinding sambil ketakutan.
"Siapa lagi yang ada disini?" tanya Jaemin, "Tidak ada, hanya aku yang tinggal disini".
Jaemin memasukan pistolnya dan langsung membalikkan tubuh orang itu agar menghadapnya dan berkata "Baiklah Jinyoung, dimana anak-anak itu?"
dan orang itu menjawab "Anak-anak apa...aku tidak melihat anak-anak""Apa yang tidak kamu lihat?" timpal Jaemin
"Tidak ada anak-anak disini"
"Apa pekerjaanmu?" tanya Jaemin
"Supir"
"Supir apa?"
"Supir Truk"."Dimana anak-anak itu?" tanya Jaemin lagi sambil menatap mata orang itu.
"Sudah kukatakan tidak ada anak-anak" jawab orang itu dengan takut dan panik sambil menatap Jaemin.
" Lalu kenapa kau takut?"
" Aku tidak takut" jawab orang itu bohong, padahal sudah terlihat jelas wajah takut dan paniknya dan Jaemin bisa melihat itu semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR STORY : Diamonds, Murder, and Love
FanfictionNa Jaemin seorang polisi muda dan tampan. Jaemin merupakan lulusan terbaik di akademinya. Ia memilih menjadi polisi karena kematian ayahnya dalam kasus penculikan yang masih belum terungkap, bahkan hingga Jaemin menjadi polisi. Di sisi lain, seoran...