17. It's real

299 67 6
                                    

Biasakan tinggalkan jejak dengan vote dan komen yaaa☺️


Hari sudah pagi. Jaemin, Jaehyun, dan Yena masih di TKP. Sudah banyak polisi yang berdatangan kesini, tim medis juga datang untuk membawa Jaehyun dan para anak buah Andy yang tertembak. Yena yang akan menangani kasus ini, sedangkan Jaemin yang akan membawa Yuna kepada Lia. Yuna dan Jaemin sekarang sudah berada di kapal, Yuna duduk di sisi kapal, menatap kosong ke air laut yang tenang itu. Jaemin datang dengan membawa 2 gelas ditangannya, dia mendudukan dirinya di sebelah Yuna dan memberi gelas yang dia bawa. Yuna menatap bingung pria didepannnya, kemudian menerima gelas itu. Mereka berdua diam, belum ada yang memulai membuka pembicaraan

"Mungkinkah seseorang yang melompat ke dalam laut bisa bertahan hidup? Apakah dia hidup?"

Jaemin mengikuti arah pandang Yuna yang mengarah ke laut "Tergantung bagaimana dia melompat, jika seseorang melompat dari tempat yang tinggi maka efeknya akan sangat berat, seperti terbentur dan ia akan mati"

"Bagaimana jika dia tidak mati? Apa yang akan terjadi setelah itu?"

"Jika tidak bisa berenang maka ombak akan membawanya, kalau bisa berenang maka itu sebuah keberuntungan"

Jaemin melihat ke arah Yuna "Apa yang terjadi? Siapa yang melompat ke laut?" ucap pemuda Na itu penuh interogasi

Yuna dengan cepat langsung melihat ke Jaemin "Tidak ada. Saat itu aku sempat berpikir untuk melarikan diri dengan cara melompat ke laut, tapi aku tidak bisa. Lalu aku berpikir tentang resiko jika aku melompat ke laut. Itu sebabnya aku bertanya. Sekarang aku benar-benar tidak ingin memikirkan hal-hal yang menimpaku selama aku diculik"

Jaemin membenarkan posisi duduknya "Yuna, pernyataanmu sangat penting untuk menangkap Andy. Pikirkan setiap detail tentangnya. Ini bisa menjadi petunjuk yang sangat penting bagi polisi"

Yuna mengangguk mengerti

Jaemin lalu menatap ke arah depan, sejenak tidak ada lagi percakapan diantara mereka. Yuna memperhatikan detail wajah bagian samping pemuda yang sedang menatap ke arah depan itu "Aku melihat fotomu dengan Lia-eonnie di surat kabar. Kau kekasihnya?"

Jaemin diam sejenak

"Kakakmu akan memberitahumu secara rinci nanti".

***

Suara air mengalir memenuhi toilet ini. Lia sedang mencuci tangannya dan mencuci wajahnya. Dia memandangi wajahnya, menutup kedua matanya sambil membuang nafas kasar karena ulah pria sialan Na itu. Lia sudah tidak punya tenaga karena selama semalaman dia terus-menerus berteriak dan memukul pintu toilet. Dia melangkahkan kakinya ke dekat pintu lagi, berharap agar pria di luar sana bisa mengeluarkannya

"Tolong buka pintunya, ini bahkan sudah pagi" ucapnya sambil memukul pintu dengan pelan

Tidak ada jawaban dari luar sana. Lia membuang nafas lemah sambil menyenderkan kepalanya di pintu toilet. Tak lama suara orang membuka kunci pintu toilet terdengar, Lia menjauhkan badannya dari pintu, menunggu orang dari luar sana membukanya. Saat pintu itu terbuka, terlihatlah Jaemin

"Dasar sialan! Kau mengunci ku disini sepanjang malam!" Lia memukul-mukul dada bidang Jaemin

Jaemin menahan tangan Lia dan menggenggam nya "Ikutlah denganku", kemudian Jaemin menarik Lia keluar dari toilet dan membawanya ke restaurant itu.

Disana Lia bisa melihat adiknya yang sudah lama tidak dilihatnya sedang duduk di salah satu kursi restaurant. Yuna yang melihat Lia langsung bangun dari duduknya, Lia sedikit berlari mendekati Yuna lalu memeluknya dan mengelus surai hitam adiknya. Yuna dan Lia sama-sama menangis, menuangkan semua kerinduan mereka. Lia yang sangat bersyukur akhirnya bisa bertemu dengan Yuna, dan begitupun dengan Yuna yang bersyukur bisa kembali. Lia melepaskan pelukannya, mengelus pipi Yuna

OUR STORY : Diamonds, Murder, and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang