11. Nightmare

361 82 75
                                    

Biasakan tinggalkan jejak dengan vote dan komen yaaa😊

Hari sudah malam, Jaemin mengantar Lia sampai rumahnya. Lia sudah lebih tenang sekarang dibanding tadi sore. Mereka berdiri di depan gerbang

"Apa kau besok akan kembali?" tanya Lia

"Aku tidak tahu, aku belum memikirkannya"

Lia mengangguk "Kalau gitu, selamat malam"

"Kau juga"

Lia membuka gerbangnya dan jalan menuju pintunya, sedangkan Jaemin duduk di depan dekat gerbang rumah Lia, karena terdapat kursi disana. Saat Lia memasukan kunci rumahnya dan ingin membukanya pintunya, Lia menengok ke belakang dan melihat Jaemin duduk di luar.

Kenapa dia masih disitu? -batin Lia

Lia lalu berjalan keluar menghampiri pria bermarga Na itu yang sedang duduk di depan gerbangnya

"Kenapa kau masih disini?"

"Aku sedang duduk"

"Kau benar-benar gila! Tidak ada berlian disini"

"Aku tahu"

"Yasudah kalau begitu kau boleh pergi"

Jaemin bangkit dari duduknya "Aku tidak akan pergi, aku akan tetap disini"

"Kita menarik perhatian disini, jadi kau pergi saja"

"Kau sedang diikuti, Aku sudah mengatakan kepadamu beribu kali jika kau sedang dalam kesulitan"

Lia diam menatap mata pria di depannya ini "Kau disini untuk menjaga ku?"

"Apa kau belum melihat kebaikanku sampai sekarang. Masuklah, selamat malam" ucap Jaemin lalu dia mendudukkan dirinya di kursi itu lagi sambil menatapa jalan raya di depannya

Lia masih diam berdiri di samping kursi itu, dia memandang pria ini dan berpikir sejenak. Apakah dia harus membawanya masuk ke dalam? Jika dia tidak membawanya masuk,  pria ini bisa mati karena kedinginan disini. Karena cuaca malam benua Eropa benar-benar sangat dingin, walaupun tidak sedang musim salju tapi orang-orang disini harus tetap memakai jaket kemana-mana karena udara disini.

"Aku mempunyai sofa di lantai atas"

Jaemin melihat Lia yang masih berdiri disitu "Lalu?"

"Lalu...kau bisa bermalam di rumahku. Kau akan mati kedinginan jika disini"

Jaemin tersenyum "Kau merasa kasihan padaku?"

"Tidak, aku hanya memberitahu kepada seorang pria keras kepala sepertimu. Kau tidak akan pergi, kan? Setidaknya hati nurani ku masih berjalan"

Kemudian Lia berjalan masuk ke dalam dan Jaemin mengikutinya. Lia membuka pintu rumahnya, dan menyalakan lampu dan menggelapi rumahnya itu

"Pergilah tidur di atas"

Mata Jaemin melihat ke lantai atas dan dia membuka sepatunya di dekat pintu. Lia ingin masuk ke kamarnya yang berada di sebelah pintu masuk tapi Jaemin menghentikan langkahnya

"Dimana kamar mandi?"

"Disana sebelah kiri" tunjuk Lia ke arah depan. Jaemin menaruh tasnya dan berjalan ke arah kamar mandi, sedangkan Lia masuk ke dalam kamarnya

Lia ke lantai atas rumahnya untuk mengambil minum, karena lantai atas dijadikannya sebagai tempat untuk dia bersantai dan dapur. Di atas terdapat sofa besar dan juga televisi lalu belakang sofa itu di beri sedikit skat untuk dia jadikan dapur. Dan bagian luar terdapat balkon yang menghadap ke jalan indahnya Roma.

OUR STORY : Diamonds, Murder, and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang