Biasakan tinggalkan jejak dengan cara vote dan komen yaaa☺️
*
*
*
Lia menaruh tangannya untuk menopang kepalanya, kakinya dia gerakan sambil melamun. Tanpa dia sadari ada seorang pria yang sudah berdiri di dekatnya
"Hai" ucap seorang pria tinggi dengan rahang tajam sambil tersenyum ke arahnya menampilkan eye smile nya
"Hai, sejak kapan kau ada datang?"
Jeno hanya tersenyum. "Bolehkah aku duduk?"
"Duduklah" Lia menggeser badannya dan Jeno ikut duduk di sebelahnya
"Aku mengkhawatirkanmu"
"Aku baik-baik saja. Maksudku, aku mencoba untuk bisa seperti baik-baik saja. Kau seharusnya tidak datang, kau sudah mengurusi perusahaan dan bersama kami sepanjang hari"
Jeno menggeleng sambil tersenyum, "Tidak masalah bagiku"
Setelah itu tidak ada percakapan diantara mereka, Lia yang bingung harus berbicara apa dan Jeno yang sedang berpikir mencari topik pembicaraan
"Kakekku dan Nenekku yang membesarkanku, karena orang tuaku selalu ke luar negeri. Kakekku seorang manajer di sebuah toko, dia berkelahi dengan beberapa pekerja magang dan mereka membawa Kakekku ke kantor polisi. Aku berusia sekitar 10 tahun saat itu, aku lari tanpa mendengarkan Nenekku dan pergi ke kantor polisi untuk membawa pulang Kakekku. Aku sangat keras kepala dan berdebat dengan polisi. Aku ingat semua ini saat ketika aku datang kesini hari ini"
Lia tertawa, "Apa kau serius?"
Jeno ikut tersenyum. "Iya, saat itu mereka menyuruhku pulang tapi aku menolak. Menjelaskan ketidakberdayaan ku saat itu sangat sulit, tapi aku mengerti bahwa aku bisa melewati semuanya. Terkadang seseorang mau melakukan sesuatu, tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa"
Lia mengangguk mendengar ucapan Jeno
"Aku kembali kesini karena aku tidak bisa membiarkanmu tinggal di tempat seperti ini sendirian. Umur 10 tahun atau 25 tahun tidak ada bedanya, ini adalah ketidakberdayaan yang sama. Orang butuh seseorang disamping mereka"
"Terima kasih untuk tidak meninggalkanku sendiri"
Jeno mengangguk dan tersenyum
"Apa mereka masih melakukan interogasi?"
"Iya"
Jeno menghela nafasnya dan membenarkan posisi duduknya menghadap Lia.
"Apa yang terjadi setelah itu?"
Jeno terdiam sejenak mendengar ucapan Lia. "Setelah itu?— Ah! Setelah itu polisi menendang ku keluar dari kantor polisi, lalu Nenekku datang untuk membawaku pulang. Aku sangat marah, lalu aku menemukan batu besar dan memecahkan jendela kantor polisi" ucap Jeno sambil tertawa
Lia menutup mulutnya tidak percaya sambil tertawa, "Aku tidak percaya, lalu apa yang mereka lakukan?"
"Apa yang mereka lakukan? Mereka menangkapku dan membawaku kembali ke dalam sampai Nenekku datang. Dengan cara itu aku tidak membiarkan Kakekku sendiri"
Jeno dan Lia melanjutkan cerita sambil tertawa. Tanpa mereka sadari, Jaemin dari tadi memperhatikan mereka berdua dari kejauhan. Di satu sisi dia senang karena Lia kembali tersenyum, tapi di sisi lain kenapa dia merasa tidak terima? Jaemin terus memperhatikan dua insan itu, saat matanya menangkap OB yang dia suruh membeli kue untuk Lia mau memberikan kuenya, dia buru-buru memberi aba-aba untuk berbalik. Dan akhirnya OB itu tidak jadi memberikan kue yang sudah dia beli. Jaemin memutuskan untuk pergi karena Haechan mengirimnya pesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR STORY : Diamonds, Murder, and Love
Hayran KurguNa Jaemin seorang polisi muda dan tampan. Jaemin merupakan lulusan terbaik di akademinya. Ia memilih menjadi polisi karena kematian ayahnya dalam kasus penculikan yang masih belum terungkap, bahkan hingga Jaemin menjadi polisi. Di sisi lain, seoran...