BAGIAN 7 : PECINTA WANITA

40 5 0
                                    

Di sebuah pub yang tidak ramai akan pengunjung bernama The Royal Oak Staveley yang berada di Staveley, bagian utara Yorkshire terdapat seorang wanita dan seorang pria sedang duduk di bar sambil berbincang - bincang dan menikmati wine bersama. Si wanita berdandan dengan cantik dan elegan mengenakan gaun pendek berwarna merah, perhiasan lengkap, dan sepatu t strap heels dengan rambut pirang gelombangnya yang diurai. Sedangkan si pria yang rambut setengah panjangnya hanya dia ikat biasa, mengenakan kemeja tipis bercorak bunga, celana kain panjang hitam, sepatu semi pantofel coklat, kalung rantai berwarna emas, kaca mata, dan jam tangan hitam dengan merek bernama Daniel Welindaw. Suasana pub dan wine yang di sajikan langsung oleh Sang Bartender tepat di sebrang bar yang mereka duduki menjadi sebuah faktor yang sangat mendukung keharmonisan perbincangan mereka berdua.

"Gaun merahmu itu sangat mempesona, Felicia." puji si pria pada si wanita bergaun merah sambil mengedipkan mata kirinya.

Mendengar pujian yang di lontarkan oleh lawan bicaranya, Felicia hanya tersenyum dan tersipu malu.

"Jangan buat aku terbang karena pujianmu, aku berdandan seperti ini untuk membuatmu senang Ashberon." jawab Felicia kepada Ashberon malu - malu.

"Ah.., begitu. Terimakasih telah berusaha untuk membuatku senang, cantik." ujar Ashberon dengan genit sambil meminum wine nya.

"Kenapa kamu malah berterimakasih? Dasar kamu ini." jawab Felicia dengan mimik muka ceria.

"Apa salah jika aku berterimakasih? Hahaha. Hmm..., sepertinya kali ini aku memilih tempat kencan yang baik, pub ini memiliki suasana yang hening dan nyaman." gumam Ashberon sambil memutar badannya ke belakang lalu melihat sekeliling pub dan menggengam gelas winenya.

"Untuk hal itu, aku setuju denganmu. Pencahayaan hangat, dekorasi yang menawan serta sentuhan ala pedesaan tradisional Inggris ini membuatku merasa bahagia dan tidak ingin pulang." ucap Felicia dengan terperinci sambil mengikuti pergerakan Ashberon.

"Kamu lupa satu hal bahwa tidak hanya suasana pub ini yang membuatmu bahagia, dan satu hal itu adalah aku, Ashberon yang akan membuatmu merasa menjadi wanita paling bahagia di dunia ini." kata Ashberon dengan percaya diri sambil melirik kearah Felicia lalu menepuk dada dan pahanya dua kali.

"Hihihi..., disamping kelakuanmu yang aneh, kamu sudah bisa membuatku merasa bahagia Ash!" Felicia menjawab sambil tersipu malu.

"Belum sepenuhnya, sebentar tunggu disini." ujar Ashberon sambil menaruh gelasnya diatas bar lalu beranjak dari duduknya.

Ashberon bangkit dari duduk lalu berjalan kearah ujung pub dimana terdapat sebuah jukebox klasik yang berguna untuk memutar musik dengan koin sebagai media pengoprasiannya. Ketika Ashberon berdiri tepat di depan jukebox, dia mengeluarkan sebuah koin dari saku kiri kemejanya dengan nominal yang cukup untuk memutar kurang lebih lima lagu, lalu memasukan koin itu kelubang kecil yang berada di ujung atas bagian jukebox tersebut. Beberapa saat setelah koin dimasukan, sebuah lagu bertema romansa dengan nada yang mendayu dan diiringi oleh iringan instrumen piano mulai terdengar dari jukebox.

"Sempurna! Lagu yang tepat untuk melancarkan aksi selanjutnya." gumam Ash dengan bahagia sambil menggoyangkan pinggulnya.

Setelah memutar lagu dan mengekspresikan kepuasannya dengan menari sesaat, Ashberon kembali menuju tempat duduknya di bar di samping si wanita bergaun merah.

"Kamu memutar lagu? Untuk apa? Tidak banyak pengunjung disini yang bisa menikmati lagunya." tanya Felicia dengan penasaran.

"Justru itulah tujuanku, aku memutar lagu ini khusus untukmu karena semua bait lirik dari lagu ini adalah tentangmu." jawab Ash sambil kembali menatap Felicia.

Emperor : Tales of The SalvatoresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang