Staveley, sebuah desa kecil di selatan Yorkshire, Inggris. Desa yang populasi penduduknya hanya berjumlah sekitar satu persen dari populasi penduduk Manchester. Staveley memilki kondisi geografis yang cukup unik karena dikelilingi oleh padang rumput dan bukit - bukit hijau tidak terlalu menjulang. Hamparan padang rumput, kondisi jalanan yang sepi dan dihiasi oleh pohon - pohon tinggi di kiri - kananya, udara segar yang tidak tercampur oleh emisi apapun, rumah - rumah khas pedesaan, warga setempat yang makmur dan tenteram, beberapa peternakan, serta embun dan kabut di pagi buta setiap harinya turut menghiasi keindahan desa kecil ini. Keharmonisan antara alam dan suasana pedesaan Staveley membuat desa ini menjadi sebuah tempat yang sempurna bagi siapapun untuk melangsungkan hidupnya dan mengahabiskan hari tua dengan tenang.
Namun di satu waktu, suasana tentram yang menjadi ciri khas desa Staveley mendadak tergganggu oleh suara nyaring yang dihasilkan oleh satu makhluk. Makhluk berbadan tinggi besar, kulit yang berwarna gelap, rambut panjang berwarna putih lurus sedikit bergelombang, mata yang sama dengan mata seekor serigala kelaparan, serta sebuah tanda dengan arti tertentu di dahinya menjadi deskripsi tepat untuk menggambarkan makhluk ini yang sedang berdiri disamping kendaraannya. Dia memarkirkan tunggangannya tepat di depan sebuah toko swalayan.
"ARRGHHHH!!!!" teriak makhluk itu setelah melepas helmnya.
Teriakannya membuat semua orang yang berada di pinggir jalan maupun orang - orang yang keluar dan masuk toko swalayan terkaget keheranan bahkan ketakutan, terkecuali seorang kasir toko swalayan itu yang hanya tertawa melihat kelakuan makhluk ini dibalik kaca.
"Foxilet sialan, dia menipuku! Bener sih nyemalatin desa, tapi desa yang dia maksud itu ada di dalem game. Si kipas angin satu ini pinter berdusta!" ucapnya lalu melempar helm yang digenggamnya ke tanah.
Setelah melempar helm, dia meraba semua saku yang berada di pakaiannya lalu terdiam sejenak dan berjalan ke arah pintu masuk toko swalayan dengan santai.
"SELAMAT SORE DUNIA TIPU - TIPU!" dia berteriak sambil membuka pintu toko swalayan dengan lebar.
"Aahhh..., acha - acha! Selamat datang teman baikku, Basilix!" saut si pemuda yang menjadi kasir toko itu sambil menggoyangkan kepalanya dengan luwes.
Selang beberapa detik setelah Basilix membuka pintu, dia berjalan ke arah kanan menghampiri kasir.
"Yow Sinjay! Seperti biasa sobat!" ucap Basilix kepada si kasir sambil membawa box yang penuh dengan coklat batang di meja kasir.
"Laksanakan sobat! Sepertinya kau akan berkeliling lagi hari ini." ujar Sinjay lalu mengambil dua bungkus rokok dari rak.
"Jelas lah! Itu kan satu - satunya kerjaanku." balas Basilix sambil memakan coklat.
"Acha -acha! Tenang saja, kau akan menemukan pekerjaan lain sebentar lagi." ucap Sinjay sambil menyodorkan dua bungkus rokok yang dipesan Basilix.
"Benarkah?!!! Ya mudah - mudahan saja. Oh iya, susu stroberinya mana?" ujar Basilix sambil mengunyah coklat yang dia ambil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Emperor : Tales of The Salvatores
Fantastik"Apakah kau tahu sebuah ironi dimana melindungi sama saja dengan mengorbankan diri ?" ucap seorang pria yang sedang duduk di sebuah aula besar mengenakan mahkota berbalut emas dan berlian di kepalanya. "Hah, apa yang kau bicarakan sayang ?" balas se...