Happy Reading 💙
Ingat! Typo bertebaran
🌼🌼🌼
“Aku akan merasa bahagia. Jika aku tiada, dan kamu bahagia”
🌼🌼🌼
Bugh
Peristiwa itu terjadi begitu saja, Ruby terlempar lumayan keras dan tubuhnya membentur batu tajam di pinggir jalan, ya, Ruby terhempas sampai pinggir jalan.
Membuat banyak darah bersimbah dari belakang kepala dan lengan serta perutnya yang terkena batu tadi, Ruby meringis pelan, tubuhnya tidak bisa digerakkan, rasa sakit teramat ia rasakan di seluruh tubuhnya.
Ruby tidak bisa bangun, tubuhnya terlalu lemas dan panas, sang pelaku pun segera menghampiri Ruby yang tergeletak, namun matanya tidak tertutup alias masih sadar.
"Wey.. masih hidup kan??!" Ujar laki-laki yang kini memapah kepalanya. Suaranya terkesan panik. Bagaimana tidak, ia sudah menabrak seseorang.
Ia juga sudah basah kuyup dan terkena darah milik Ruby.
Karena tidak ada sahutan dari Ruby, dengan sigap Ia membopong tubuh Ruby masuk ke dalam mobil dan menancapkan gas menuju rumah sakit terdekat.
🌼🌼🌼
Trisna membolak-balik ponselnya sedari tadi, ia sudah puluhan kali menelpon anak bungsunya, namun tidak ada satupun telpon yang di angkat, bahkan kali ini operator menjawab "Maaf, nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi, cobalah beberapa saat lagi".
Itu tandanya ponselnya sudah tidak aktif lagi. Trisna semakin cemas, karena anaknya yang pertama dan kedua tidak ada dirumah juga, suaminya apalagi.
Ia menelpon sang suami, agar suaminya mencari Ruby juga.
"Ayah, Ruby belum pulang dari jam 3, dan sekarang sudah jam 7 malam. Hpnya gak aktif Yah.. Bunda takut dia kenapa-napa" adu Trisna pada suaminya. Radhika.
"Bunda yang tenang, Ayah bakal cari Ruby sampai ketemu. Hubungi Rendra sama Theo sekarang"
Sama halnya seorang Ayah, Radhika panik ketika putri satu satunya belum pulang Sampai malam begini.
Dengan segera ia menyambar kunci mobil, serta barang-barang nya yang lain, ia akan mencari putrinya sampai ketemu.
Trisna menghubungi Rendra serta Theo, kedua anak laki-lakinya. Mereka pun sama, mereka meminta bantuan teman tongkrongan untuk menemukan Ruby
🌼🌼🌼
Terlihat seorang laki-laki berpakaian rapih dari sebelumnya. Ia terduduk di depan ruangan yang bertuliskan UGD.
Sedari tadi sampai ia balik lagi kesini penanganan gadis yang ia tabrak tadi tidak selesai-selesai.
Padahal sekarang sudah menunjukan pukul 19.20 WIB tapi dokter belum juga keluar dari ruangan itu.
Ia ingin menghubungi pihak keluarga sang gadis, namun saat ia memeriksa ponsel milik gadis itu, ponselnya retak dan mati, sudah di charger tadi tetap tidak mau hidup.
"Aduhh.. gimana ya" laki-laki itu bergerak gelisah. Ia khawatir, bagaimana pun ia telah menabrak seseorang, ia takut orang itu tidak selamat. Dan berakhir dirinya dipenjara. Tidak! Ia tidak mau!
KAMU SEDANG MEMBACA
SINCERO
Teen Fiction'Sincero' Sincero dalam bahasa Spanyol artinya tulus. Seseorang yang tulus mencintai, tulus menerima semua kekurangan namun akhirnya di sia-sia kan. Selalu mengalah agar tidak terjadi kehancuran dalam sebuah hubungan. Berusaha mengerti walau diriny...