SC|'09

19 4 1
                                    

Happy Reading 💙

Ingat! Typo bertebaran

🌼🌼🌼

Sebelum Nadin dan Dahlia datang

Ruby mendaratkan bokongnya di kasur kamarnya. Matanya menelisik setiap ruangan, seperti pertama kali melihatnya. Malam ini Ia baru saja pulang dari rumah sakit, walau di kepalanya masih terdapat potongan kasa yang menutupi lukanya. Dengan luka dibagian perut yang mulai berangsur kering.

Ruby melihat bingkai foto di atas nakas. Foto itu berukuran kecil yang menampilkan wajahnya beserta kedua gadis berseragam putih abu-abu sama sepertinya.

Difoto tersebut terlihat jelas raut bahagia yang mereka pancarkan, membuat Ruby tersenyum tipis.

"Sayang" sapaan lembut dari Trisna membuat Ruby menatap wanita tersebut dan tersenyum.

"Kenapa, Bun?" Tanya Ruby.

Trisna mendekat dan duduk disampingnya Ruby. Dengan lengan yang mengusap pucuk kepala Ruby dengan sayang.

"Kalo gak bisa, jangan di paksakan ya. Bunda gak mau kamu kesakitan" ujar Trisna dengan lirih sambil menatap teduh kedua mata hitam pekat milik Ruby.

Ruby tersenyum, bahkan terkekeh. "Bunda tenang aja. Ruby pasti gapapa, do'a-in Ruby ya Bun biar inget semuanya lagi" ucap Ruby.

Membuat Trisna tersenyum lembut dan mengangguk beberapa kali seraya berkata "Pasti! Bunda pasti do'a-in anak Bunda yang manis ini".

Trisna merengkuh Ruby kedalam pelukannya. Membuat Ruby merasakan perasaan nyaman menjalar ke hatinya.

"Ah iya, Ruby mulai sekolah lagi kapan?" Tanya Ruby sambil melepaskan pelukan.

"Minggu depan. Minggu ini kamu sehatin badan dulu" ujar Trisna membuat Ruby mengernyit tak suka.

"Kok Minggu depan sih? Lama banget, lagian Ruby udah sehat, Bundaaaa" rengek Ruby.

SINCEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang