Episode sebelumnya...
"Langsung kita mulai aja pengecekan suaranya" lanjut Erick.
Mereka mengangguk mengiyakan dan....
***
"Jadi siapa dulu yang mau nyoba nyanyi?" tanya Erick seraya melihat satu persatu anggota kelompoknya.
"Jangan gue! Gue gabisa bahasa prindapan," tolak Andi mentah-mentah.
"Gue juga sama, gue bukan Bollywood lovers, gue kan oppaaa korea lovers KYAAAA!" timpal Ericka.
"Kalau gini ganti konsep ajalah! Pada gak bisa kan?" Erick memegang kepalanya yang terasa nyut-nyutan.
"Eh si Diana belum tes suara noh," celetuk Ericka sembari melirik ke arah Diana.
Diana meneguk salivanya gugup, dia menundukkan kepalanya, dia tak terbiasa dipandang seperti itu.
"Lu mau nyoba nyanyi gak?" tanya Ericka.
Diana berpikir sejenak, jujur saja dia penggemar serial India, dia juga hafal beberapa lagu Bollywood tapi masalahnya dia agak ragu untuk bernyanyi.
"Woi jangan bengong aja! Bloon banget jadi orang," sewot Helena.
Diana tersadar dari lamunannya, "m-maaf."
"Jadi gimana lu mau nyoba nyanyi?" tanya Ericka lagi dengan kesabaran extra.
Diana mengangguk lalu mulai bernyanyi lagu "Tumhiho."
Erick, Ericka, Helena dan Andi seketika terpesona dengan suara Diana, mereka tak menyangka jika Diana memiliki suara semerdu itu.
Prok..Prok..Prok!
Mereka bertepuk tangan ketika Diana selesai bernyanyi.
"Wah wah gak nyangka gue kalau lu ada bakat juga!" puji Helena sembari menepuk bahu Diana.
Diana menunduk malu, "Terimakasih."
"Jadi udah fiks kan pake ini konsep?" tanya Erick yang ditanggapi anggukan oleh semuanya.
"Oke kalau gitu ada yang punya ide buat dramanya?" tanya Erick meminta pendapat.
"Aku ada," ujar Diana.
"Jelaskan."
Diana mengangguk seraya berkata, "nanti dramanya seorang Letnan yang hendak menikah dengan kekasihnya namun sebelum itu dia dibunuh, kisah cinta ini diambil dari kisahnya letnan Dua Czi Pierre Tendean dan Rukmini yang mana sang letnan gugur akibat gerakan 30 s, gimana pendapat kalian?"
"Wih boleh juga tuh, ada unsur sejarahnya. Oke juga otak lu ternyata," sahut Ericka.
Diana hanya tersenyum menanggapinya.
"Dua orang sebagai pemeran utama, dan satu perempuan jadi ibu nya Rukmini, dan satu lagi jadi pembunuhnya," lanjut Diana.
"Oke, gue setuju. Keknya si Erick sama Ericka aja yang jadi pemeran utama. Gue yang jadi ibunya dan si Andi sisanya, gimana? Setuju?" ujar Helena dengan serius.
"Setuju!" Jawab mereka serempak.
"Kita mulai buat videonya sekarang?" tanya Ericka.
"Sekarang aja lah biar cepet selesai," jawab Helena.
"Oke."
"Ayok mulai!"
"Tunggu," celetuk Diana membuat semua mata menoleh kearah nya.
"Apa lagi?" tanya Erick.
"Gimana kalau jangan nyanyi tapi ganti dengan baca ceritanya aja biar pada paham sama Alur kita?" Usul Diana.
"Emm boleh juga sih, agak gak nyambung emang kalau pake nyanyi," timpal Helena.
"Setujuu, yaudah semua masalah selesai mari kita buat videonya!" tutur Ericka dengan semangat.
"Untung gajadi ada nyanyian, jadi aku gak perlu nyanyi lagi takutnya pada terpesona xixi," batin Diana.
"Eh kita belum beli perlengkapan buat kostum, background sama teks dramanya," sahut Erick membuat semangat Ericka seketika luntur.
"Aish bisa lupa gini, soal kostum sama make up biar gue yang handle, nanti background kalian para cowok yang buat," ujar Ericka menginstruksi.
"Helena lu bantu gue ya, dan Diana lu yang ngurus soal teks naskah nya," lanjutnya.
"Baik!"
Semuanya pun melakukan tugas masing-masing sesuai instruksi Ericka tadi.
---
TBC.
YOOOO IM BACK!! TADI KU LIAT KOMEN KALIAN YANG BIKIN KU SEMANGAT UP SETELAH HIATUS BEBERAPA LAMA AAAA MAKASIII KOMENNYA, TERHARUUUU><
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijaber And Handsome Boys💞
Teen FictionSeorang wanita biasa bernama diana mampu menaklukkan hati para lelaki tampan karena keshalihannya. Namun hal ini tak lantas membuat Diana senang tapi malah merasa terusik karena banyak wanita lain yang menatap sinis kearahnya , menganggu, bahkan mem...