[9]

278 33 0
                                    

Jodohku telah tertulis di lauhul Mahfudz
Sudah ditentukan oleh sang pencipta
Oleh karena itu aku tak ingin terlalu memusingkannya
Karena jodoh tak kan kemana
Entah itu jodoh kematian ataupun jodoh duniawi

--diana--

______________________________________________

Setelah kepergian lyra dan Alvaro, diana memutuskan untuk mengobati lehernya yang terluka karena tergores oleh peniti hijabnya
"Aw..kok sampe berdarah gini ya?" Ringis Diana menahan sakit
"Kaya nya mulai sekarang aku jauhin kak Siska sama kak Alvaro aja kali ya?" Batin Diana sembari tangannya terus mengobati luka nya dengan obat luka

Setelah beberapa saat kemudian......
"Nahh selesai juga akhirnya" ucapnya ketika sudah memplester luka dilehernya lalu ia mulai memakai hijabnya kembali

"Kruyukk..kruyukk.."
Suara bunyi perut yang minta di isi terdengar di ruangan itu
Sang empunya perut hanya cengengesan sembari memegang perutnya
Kemudian ia memutuskan berjalan menuju kantin yang jaraknya tak terlalu jauh dari UKS
Walaupun ia harus berjalan tertatih namun tak apalah yang penting perutnya terisi, hihihi

******

"Sholatullah salamullah alaa Thoha rasulillah sholatullah salamullah alaa yasin habibillah🎵" ia bersholawat di sepanjang perjalanan karena disana masih sepi , anak2 masih melakukan kegiatan MOS

Daripada mulutnya tak mengucapkan apa-apa ataupun mengucapkan hal kotor mending ia gunakan mulutnya untuk bersholawat mengharap syafaat sang suri tauladan, nabi Muhammad SAW

"Udah sampai ternyata" ucapnya tak terasa masih sampai di kantin lalu ia segera duduk disalah satu kursi lalu memesan makanan
"Bu pesan mie ayam satu sama air putih satu" pinta Diana kepada ibu kantin

"Siap neng, tunggu sebentar ya" Diana mengangguk Sembari tersenyum sebagai jawaban kepada ibu kantin yang terkenal ramah dan baik hati itu

***

"Nih neng makanannya" ibu kantin itu mengantarkan pesanan Diana lalu menaruhnya di meja kemudian ia duduk di sebelah Diana , mumpung kantin masih sepi itung² sbg teman ngobrol

"Terimakasih ya bu"

"Sama-sama neng, emang neng ga ikutan MOS ? Kok jam segini udh ke kantin"

"Iya Bu karena kaki ku sakit susah jalannya nanti takut tambah parah" ibu kantin itu mengangguk tanda mengerti

"Neng namanya teh Saha?"

"Diana, bu"jawab Diana sembari tersenyum menatap ibu kantin seolah ia sedang menatap ibu kandungnya sendiri, melihat ibu kantin membuat Diana makin merindukan sosok ibunda yang dulu selalu menyayangi nya, yah itu dulu

"Nama yang cantik seperti orangnya"
"Eh neng kenapa malah nangis?" Lanjutnya ketika melihat mata Diana yang berkaca-kaca

"Gapapa Bu , Diana hanya rindu ibunya Diana" ucapnya pelan menahan tangisnya, ibu siti (ibu kantin) mengingatkan nya kepada sang ibunda yang slalu dirindukannya

Hijaber And Handsome Boys💞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang