[13]

242 26 2
                                    

"besar banget baju Lo" ucap lyra ketika sudah memakai seragam sekolah Diana,

"Memang Harus besar agar tidak memperlihatkan bentuk tubuh, Ra" lyra mengangguk angguk mendengar penjelasan Diana lalu ia segera memakai hijab senada yang ia pinjam dari Diana

"Gimana penampilan gue? Cocok ga, di?" Ucap lyra meminta pendapat Diana yang tengah mengikat tali sepatu

"Masyaallah, kamu jadi tambah cantik, aku harap kamu istiqamah" ucap Diana sembari tersenyum tulus menatap lyra

"Aamiin, insyaallah"

"Emm ini hari pertama masuk sebagai murid baru kan?" Tanya Diana memastikan

"Iya, semoga kita bisa sekelas" jawab lyra

"Semoga saja, udah yuk kita makan dulu aku udah siapin semuanya kamu tinggal makan aja" ajak Diana sembari tersenyum manis lalu menuju ruang makan

"Masak apa Lo?" Ucap lyra seraya menarik salah satu kursi di ruang makan dan mendudukinya

"Kamu bisa lihat sendiri kan?" Diana terkekeh melihat lyra mendengus kesal karena mendengar jawaban nyolot darinya
"Udah jangan ngobrol lagi, kita langsung makan takutnya telat nanti" merekapun melanjutkan acara makannya

"Kita pergi sekolah naik apa?" Tanya lyra seraya mengambil air minum

"Naik motor aku aja, Ra, "

"Ga ah nanti malah mogok di jalan mending naik mobil gue aja" ucap lyra menolak

"Kamu kan ga bawa mobil Ra" Diana menghembuskan nafas panjang, apa lyra sudah menjadi pelupa sekarang?

"Gue panggil supir gue buat jemput kita" ucap lyra dengan santai

"Ga usah, jarak dari rumah kamu kesini lumayan jauh belum lagi kalo macet bisa-bisa nanti kita bisa telat mending pake motor aku aja walaupun buntut tapi setidaknya kita akan datang tepat waktu, ini kan hari pertama kita masuk sebagai murid baru jadi ga boleh telat apalagi nanti juga ada upacara pembukaan kan?" Jelas Diana panjang lebar yang dibalas anggukan pasrah dari lyra

Dengan cekatan Diana segera mengambil motornya dan memanaskan motornya sebentar agar tidak mogok setelah itu ia memakai helm nya dan ia memberikan helm cadangannya untuk lyra barulah ia menaikinya disusul oleh lyra dengan duduk menyamping dibelakang Diana

"Di!" Panggil lyra lumayan keras karena ia tau Diana tak akan mendengarnya kalau ia bicara pelan secara mereka ini sedang menaiki motor dan memakai helm jadi pastinya suaranya harus dikeraskan agar terdengar
"Apa?" Sahut Diana dengan agak keras tanpa menoleh dan terus melihat ke arah jalan

"Gue takut" Diana menautkan alisnya bingung, memangnya apa yang akan menakutkan bagi lyra
"Takut apa Ra?"

"Gue takut nanti diejek habis-habisan dengan pakaian gue ini" ucap lyra yang membuat Diana menghela nafas panjang

"Berhijrah memang berat tapi aku yakin kamu bisa menghadapi segala tantangannya dan ingat satu hal kamu berhijrah karena Allah SWT bukan karena hal lainnya jadi jangan takut dan nanti jika mereka mengejekmu jangan marah ataupun dendam biarlah Allah yang membalas dan kamu harus memaafkan lagipula setahu aku bukannya seorang lyra itu pemberani dan tidak takut dengan omongan orang lain?" ucap Diana menasehati dengan panjang lebar dan lumayan keras agar lyra dapat mendengar suaranya

"Iya Lo bener na! Gue ga akan takut apapun kata orang! Gue lyra bakalan membungkam mulut-mulut sampah mereka, hahaha"

"Lyra mulut kamu! Jangan ngomong kasar" peringat Diana

"Ups! Iya iya maaf kelepasan tadi mungkin karena udah kebiasaan jadi sulit dikontrol, hehe" ucap lyra sembari nyengir kuda

"Kebiasaan kamu harus diubah"

"Susah , di" ucap lyra menggaruk lehernya yang tidak gatal

"Dicoba dulu sedikit demi sedikit, insyaallah bisa kok" ucap Diana tersenyum dibalik helm nya

"Iya bakalan gue coba bantu gue dan ingetin gue terus, di" Diana mengangguk lalu menambah kecepatan motornya agar lebih cepat sampai

Ngengg....ngenggg....ngengg (suara motor)

"Turun" lyra mengangguk lalu turun terlebih dahulu kemudian barulah Diana yang turun

"Huaa! Kenapa mereka ngelihatin gue kek gitu sih bikin Jantung gue dag dig dug ser ser ser aja" ucap lyra menyembunyikan wajahnya ketika banyak sekali mata yang memperhatikan nya

"Udah gapapa ga usah menghiraukan orang lain" ucap Diana menenangkan lyra dan dibalas anggukan oleh lyra

"Yuk kita ke lapangan" ajak Diana lalu meraih tangan lyra dan menariknya menuju ke arah lapangan

"Hohoho Lo si mata biru yang waktu itu kan? Kenapa sekarang jadi berhijab? Lo mau caper ke semua orang biar diperhatiin kek sahabat Lo ini" ucap setan eh Siska maksudnya yang baru saja mendatangi Diana dan lyra, bersama gank nya menghalang jalan Diana dan lyra

"Sorry gue dan Diana bukan orang yang suka caper! Dan sebelum Lo ngehina orang lebih baik Lo ngaca dulu! Lo punya kaca kan di rumah? Kalo Lo ga punya kaca nanti gue beliin gratis buat Lo " sarkas lyra menatap Siska dengan tajam setajam silet:v

"Berani Lo sama gue?! Lo kira Lo siapa berani ngomong kek gitu sama gue? Gue ingetin jangan cari masalah sama gue kalo ga nanti Lo bakalan nyesel" ancam Siska memandang lyra tak kalah tajamnya

"Gue ga takut sama orang kaya Lo! " Nyolot lyra dengan wajah memerah karena marah

"Udah Ra udah kita pergi aja orang-orang udah pada kumpul di lapangan, ga usah kita ladenin dan jangan marah-marah ga baik, kamu harus kontrol emosi kamu" ucap Diana seraya mengelus punggung lyra mencoba menenangkan lyra dan melerai pertikaian ini

"Heh Lo cewek kampungan! Lo ga usah sok baik didepan gue , gue tau kalo Lo itu busuk dan muka dua dan licik" bentak siska sembari menunjuk Diana dengan muka garangnya

"Oh Gue tau siasat cewek miskin kek Lo yang pura-pura baik dan berpakaian tertutup gini pasti cuman buat cari perhatian semua orang kan?! Biar mereka tertarik dan terikat sama rencana busuk Lo dan nanti Lo bakalan manfaatin mereka, dasar cewek miskin ga tau diri" ucap Nana ikut mengejek dan memojokkan Diana

"Maaf kak, aku berpakaian tertutup karena melaksanakan perintah Allah bukan untuk mencari perhatian orang lain" ucap Diana membela dirinya sendiri, sungguh sakit hatinya dihina serendah itu oleh mereka

"Halah alasan! dasar cewek so suci! Seharusnya cewek miskin kek Lo itu ga pantas sekolah disini karena kehadiran Lo cuman buat kotor sekolah ini! Karena Lo itu cuman SAMPAH ga guna" bentak Tessa sembari menunjuk kearah Diana

Diana diam. Ia terus beristighfar didalam hati dan menguatkan diri agar tidak menangis.

"Kalian kalo punya mulut dijaga! Jangan asal njeplak gitu aja! Kalian ini manusia atau anj* sih? Bisanya cuman ngegonggong doang" bentak lyra menatap mereka bertiga dengan pandangan nyalang

Ucapan lyra sukses membuat Nana, Siska, dan Tessa semakin kepanasan mereka malah semakin mengatakan hal hal yang menyakitkan dan tak segan segan menjambak lyra dan mendorong keras Diana yang hendak melerai
Setelah puas membuat lyra dan Diana kesusahan mereka langsung pergi begitu saja , sebelum pergi mereka bertiga menginjak keras tangan Diana hingga membuat Diana mengaduh kesakitan

Diana yang terjatuh langsung berdiri menghampiri sahabatnya yang sedang merapikan hijabnya karena jambakan dari Siska and the gank tadi membuat hijab lyra berantakan
"Ra, kamu gapapa kan?"  Tanya Diana khawatir

"Gue gapapa, jambakan tadi ga terlalu kuat dan Lo gapapa kan, di? Tangan Lo berdarah? Ini pasti ulah mereka kan?! Mereka keterlaluan banget!" Lyra langsung cemas melihat tangan Diana yang berdarah

Diana hanya tersenyum menanggapi
"Udah gapapa ga sakit kok mending kita ke lapangan udah disuruh ngumpul tuh" lyra ingin membantah namun Diana terus bersikeras mengatakan ia tak apa-apa dan menarik lyra menuju lapangan

Bohong jika Diana bilang tak kesakitan, sungguh tangannya perih sekali dan hati nya pun sakit di hina seperti tadi tapi Diana hanya bisa diam dan sabar biarlah Allah saja yang membalas perbuatan mereka tugasnya hanya memaafkan dan mendoakan Siska and the gank agar bisa menjadi orang yang lebih baik dan tak menyakiti dia atau siapapun lagi.

*******
Karena ada yg komen jadi aku update cepet , semoga suka:)

Hijaber And Handsome Boys💞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang