"udah dulu ngobrolnya kita langsung ke kelas aja Ra, permisi kak" pamit Diana buru-buru, ia sudah sangat ingin duduk di bangku pertama
"Gue kan udah bilang jangan panggil gue pake embel-embel 'kak' panggil gue Alvaro atau Al" peringat Alvaro menajamkan matanya
"UPS lupa kak eh Al, yaudah kita permisi dulu mau masuk kelas" ucap Diana sembari tersenyum yang dibalas Alvaro dengan senyuman pula
"Yaudah sana, gue juga mau masuk kelas..sampai ketemu nanti" ucap Alvaro lalu melangkah pergi ke kelasnya
Diana dan lyra segera memasuki kelasnya dan beruntungnya masih ada 2 bangku depan yang kosong dan tanpa basa basi Diana langsung menduduki salah satunya diikuti oleh lyra
"Wali kelasnya masih lama datangnya?" Tanya lyra bosan
"Mungkin sebentar lagi" jawab Diana mengendikkan bahunya lalu ia menatap sekeliling dan menemukan banyak mata tajam yang terarah padanya
"Apa cuma perasaan ku atau mereka memang sedang menatapku?" Gumam diana bergidik ngeri"Ekhem" deheman seseorang mengalihkan perhatian Diana dan lyra
"Ya? Ada apa?" Tanya Diana
"Pindah! Gue mau duduk disini" ucap seseorang itu dengan nada tinggi dan mata tajam yang terus mengarah ke Diana
"Maaf tapi kami duluan yang duduk disini" ucap Diana sopan
Brak!
"Gue ga peduli! Kalo gue mau duduk disini ga ada yang bisa ngelarang gue jadi kalian Minggir!" Seseorang itu memukul meja Diana hingga mengagetkan semua orang tak terkecuali Diana dan lyra"Santai dong! Kita duluan yang duduk disini jadi Lo gak berhak ngusir kita karena ini bukan bangku nenek moyang Lo!" Bentak lyra emosi
"Diem Lo bitch!" Bentak seseorang itu dengan nyalang
"Saya harap anda menjaga mulut anda, nona Clarissa" Diana menatap tajam ke arah seseorang itu yang bernama Clarissa , bagaimana Diana bisa tau seseorang itu bernama Clarissa? Karena ia melihat di papan nama baju Clarissa
"Lo berani sama gue?! Cewek norak dan miskin kek Lo ga pantas ngancam seorang Clarissa!" Bentak Clarissa dengan mata tajam
"Kami tidak punya urusan dengan anda jadi tidak sepatutnya anda mencari masalah dengan kami" ucap Diana dingin , ia menatap datar ke arah Clarissa
"Tentu aja gue punya masalah sama Lo, Lo udah cari masalah sama kakak gue dengan Lo rebut pacar dia! Musuh kakak gue berarti musuh gue juga, paham Lo?!" Bentak Clarissa menunjuk tepat di depan wajah Diana
"Siapa yang anda maksud?" Tanya Diana dengan nada dinginnya
"Lo udah ngerebut kak Alvaro dari kak Siska kakak gue! Berarti Lo cari masalah sama gue!" Bentak Clarissa yang melipat tangannya di depan dada
Diana menghembuskan nafas lelah, lagi lagi dan lagi ia mendapat masalah karena kedekatannya dengan Alvaro, apa memang ia harus menghindari Alvaro agar hidupnya mendapat ketenangan?
"Saya tidak pernah merebut siapapun dan apapun dari kakak anda! , Anda paham?" Ujar Diana menaikkan suaranya terdengar dingin dan menakutkan?"Halah ga usah ngebela diri deh Lo, semua orang juga tau kalo Lo itu cewek murahan, munafik!" Clarissa semakin gencar mencaci Diana tak lupa senyuman sinis selalu ditempatkan di bibirnya
"Saya bukan cewek murahan! Dan atas dasar apa anda mengatai saya murahan? Apa anda pernah melihat sendiri saya menjual diri?!" Bentak Diana menggebrak meja, ia menatap tajam ke arah Clarissa, ia paling ga suka jika ada yang menyebutnya murahan!
Semua orang disana terkejut dan bergidik ngeri melihat kemarahan Diana tak terkecuali Clarissa sendiri, memang benar jika orang yang lemah lembut dan jarang marah kalo sudah marah pasti nyeremin
"Gu-gue ga peduli" Diana semakin menatap tajam Clarissa yang sudah gemetar
"Kali ini Lo lolos dari gue tapi lihat aja nanti gue bakalan buat Lo menderita" merasa slalu di tatap tajam Diana, Clarissa lebih memilih pergi sungguh ia tak menyangkal kalo ia takut dengan tatapan ituDiana kembali duduk di bangkunya ia menghela nafas panjang dan beristighfar agar ia bisa tenang.
Lyra yang melihat itu hanya diam saja ia membiarkan Diana menenangkan diri dulu barulah ia berbicara dengannyaKriet...
Tak lama kemudian pintu terbuka dan masuklah guru perempuan berkacamata tebal dan badan agak besar, mungkin itu adalah wali kelas X IPA 1Perhatian semua orang kini teralihkan oleh kedatangan guru tersebut
"Perkenalkan nama saya Maya kalian bisa memanggil saya Bu Maya, saya wali kelas kalian" ucap Bu Maya seraya matanya menyusuri setiap murid satu persatu
"Kalian di kelas ini adalah orang-orang pilihan dan saya harap kalian bisa mempertahankan dan meningkatkan prestasi kalian dan membanggakan kelas X ipa 1 ini dan saya harap kalian tidak melakukan hal yang akan menjelekkan dan mempermalukan nama kelas ini! Kalian paham?!" Lanjut Bu Maya tegasSemua murid disana bergidik ngeri , ternyata wali kelas mereka adalah seorang guru killer, sungguh beruntung mereka
"Silahkan perkenalkan diri masing-masing dimulai Deri bangku depan paling pojok lalu sebelahnya dan seterusnya" perintah Bu Maya tegas
Bangku depan pojok adalah tempat duduk Diana , jadi ia langsung maju menuruti perintah Bu Maya untuk memperkenalkan diri
"Perkenalkan nama saya PUTRI AMELIA NOVALINDA ALDIANA SAPUTRI AZ-ZAHRA, kalian bisa memanggil saya Diana , semoga kita bisa berteman dengan baik" semuanya tercengang dengan nama panjang Diana yang terlalu panjang .
"Pantesan kamu pendek ternyata karena kepanjangan nama toh, yasudah silahkan kamu duduk" ejek Bu Maya seraya membenarkan kacamata tebalnya
Semua orang disana tertawa bahkan tak sungkan-sungkan mengeluarkan kalimat ejekan untuk Diana terkecuali lyra dan Diana sendiri
Diana menghembuskan nafas lelah, mengapa ia selalu dijadikan bahan ejekan? Bahkan gurunya sendiri mengejeknya? Apa salahnya sebenarnya? Ya sudahlah ia hanya bisa diam dan mencoba untuk tidak memasukkan perkataan Bu Maya ke hatinya agar ia tak sakit hati dan membenci Bu Maya bagaimanapun juga Bu Maya adalah gurunya yang harus ia muliakan bukan dibenci
"Sudah diam jangan tertawa lagi! Sebelahnya Diana silahkan maju kedepan untuk memperkenalkan diri" ucap Bu Maya tegas tak terbantahkan
Merasa terpanggil lyra langsung maju ke depan untuk memperkenalkan dirinya tapi sebelum itu dia menghampiri Diana dan membisikkan
"Sabar , di, jangan di masukan ke dalam hati perkataan Bu Maya tadi" Diana menganggukkan kepalanya sembari tersenyum ke arah lyra yang tengah menguatkannya"Perkenalkan nama gue clyra Anastasia kalian bisa memanggil gue lyra dan gue harap tidak mencari masalah dengan gue" ucap lyra memperkenalkan dirinya dengan datar
"Cantik banget tu cewek"
"Istri idaman gue noh"
"Boleh minta nomer wa nya neng?"
"Manggil ayang beb boleh ga?"
"Kok ada bidadari di bumi?"Kelas menjadi rusuh ketika lyra memperkenalkan dirinya , tentunya semua itu gara-gara para lelaki yang bersiul dan menggoda lyra tak menghiraukan jika ada Bu Maya di depan mereka
"Diam! Dan lyra kamu duduk kembali ke tempat kamu" lyra mengangguk lalu ia duduk kembali ketempatnya
"Silahkan sebelahnya lagi memperkenalkan diri" titah Bu Maya
Perkenalan terus berlanjut hingga bangku paling belakang
"Sampai disini dulu hari ini dan besok pembelajaran materi sudah aktif jadi kalian harus bersungguh-sungguh dan giat belajar, kalian boleh pulang" Bu Maya lalu keluar terlebih dahulu dari kelas dan diikuti oleh para murid dengan senang hati ingin segera pulang
"Neng cantik boleh minta nomer wa nya?" Tanya cowok yang name tag nya bernama Angga seraya mengulurkan hp nya di depan lyra
"Gue ga punya wa! , Ayo di, kita pulang " setelah mengatakan itu tanpa basa basi lyra langsung keluar dari kelas dengan menarik lengan Diana
***
Maaf baru update, sebenarnya mau update kemarin tapi kemarin ada urusan keluarga jadi ga jadi upSemoga Kalian suka:)
Jangan lupa tinggalkan vote dan komen!
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijaber And Handsome Boys💞
Novela JuvenilSeorang wanita biasa bernama diana mampu menaklukkan hati para lelaki tampan karena keshalihannya. Namun hal ini tak lantas membuat Diana senang tapi malah merasa terusik karena banyak wanita lain yang menatap sinis kearahnya , menganggu, bahkan mem...