MAGIC | 1 ✨
Sore itu rumah keluarga Derandra nampak sibuk. Kedua orang tua mereka akan pergi ke rumah sepupu mereka yang kabarnya akan melangsungkan lamaran.
Sebenarnya besok itu hari libur, tapi ketiga anak tersebut begitu malas untuk ikut kesana. Banyak tugas alasannya.
"Nanti abang jaga adek-adeknya ya, Raka, Ranya juga jangan nakal, jangan nyusahin abang!" ucap sang mama sebelum masuk ke dalam mobil.
"Iya, hati-hati ma!" jawab Bara.
"Sip!" ucap Ranya.
"Hati-hati," saut mereka bertiga bersamaan sambil melambaikan tangan hingga mobil tersebut pergi meninggalkan halaman rumah, menuju ke tempat sepupu mereka yang ada di Bogor.
•••
"Dek, ikut nggak?" tanya Raka yang sudah berada di depan pintu kamar Ranya, namun Ranya tampak sibuk mengerjakan tugas di depan laptop.
Raka memang sering memanggil Ranya dengan sebutan 'Dek' karena menurutnya lucu, padahal ya seumuran, lahirnya saja bareng. Ya udah suka-suka Raka.
"Kemana?" tanya Ranya tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop, tangannya tetap aktif menyalin kalimat-kalimat yang sudah dia baca dari laptop tersebut.
"Makan, cafe bang Lukas."
"Emang udah buka? Kan kemarin tutup gara-gara PSBB." Memang kemarin komplek mereka sempat dilaksanakan PSBB, banyak tempat umum yang ditutup untuk mengurangi kerumunan karena kasus sedang naik-naiknya.
"Udah kok sekarang, tapi kita harus tetep pake protokol kesesatan."
"KESEHATAN!"
"Iya itu maksudnya." Ranya hanya bisa tersenyum atas jawaban Raka.
"Mau ikut, tapi tugasnya masih banyak, sebentar lagi tenggat dikumpulin... Bantuin dong mang," ucap Ranya sambil mengerucutkan bibirnya.
"Mang apaan?"
"Mamang racing."
"Dih."
"Upin ipin, ayo beli makan!" teriak Bara yang sekarang sudah berada di samping Raka.
"Kok upin ipin sih bang? Raka kan Kang Taehyun," protes Raka.
"Jangan mulai deh, ini Choi Yeonjun," ucap Bara sambil menaruh jari telunjuk didepan dadanya.
"Malah fanboying, by the way, dubaddu?"
"Wari-wari, dah ayo makan," jawab Bara lalu menarik tangan Taehyun, eh Raka maksudnya.
"Bang bang bentar, tapi Ranya belom selesai tugasnya," saut Raka yang menahan satu tangannya pada gagang pintu kamar Ranya.
"Oiya, gimana dong dek? Mau dibungkusin?" tanya Bara yang kembali memunculkan dirinya di depan kamar Ranya.
"Mau! mau spaghetti, sama ice cream ya?"
"Oke, spaghetti-nya jangan yang carbonara kan?" tanya Bara sekali lagi untuk memastikan pesanan adeknya ini benar. Ranya hanya menjawab dengan anggukkan.
"Raka mau dibungkusin juga," ucap Raka dengan wajah yang memelas.
"Enggak ada, Raka ikut abang, ayok." Tangan Raka ditarik lagi oleh Bara agar ikut menemaninya ke cafe milik bang Lukas yang berada di blok sebelah.
20 menit berlalu, hujan mulai turun dengan deras. Bara dan Raka belum juga pulang, mungkin terjebak hujan, jadi ya nunggu dulu.
Ranya yang sudah pusing dan muak mengerjakan tugasnya mulai mengambil langkah lain, yaitu dengan sopan meminta restu teman untuk melihat jawaban mereka alias nyontek.
![](https://img.wattpad.com/cover/275309064-288-k379966.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGIC
Hayran KurguPerjalanan kapal Dino dan Ranya, yang disertai bubuk-bubuk kerandoman anak-anak Graha Cempaka Indah. note: collab with @bucinnyam0rklee 'Rainbow' ^^ -soobingsoo, 1 Juli 2021✨