7 | A Day With Kembar

23 4 9
                                        

MAGIC | 7✨

Berbeda dengan kakaknya yang sedang berada di sekolah, kini Ranya dan Raka hanya berdua di rumah sambil menonton televisi yang juga menayangkan acara anak kembar. Bedanya mereka botak.

"Ganti lah bosen, masa nonton kembaranmu," ucap Ranya lalu mengambil remote tv yang ada di sebelah Raka.

"Kamu dong?"

"Ah dahlah males."

Hening. Ranya sibuk mengganti-ganti channel tv, sedangkan Raka sibuk memperhatikan tv yang channelnya berganti-ganti karena ulah Ranya.

"Rak," panggil Ranya yang akhirnya menemukan acara yang sedang tidak menayangkan iklan.

"Dipikir rak buku?"

"Enggak sih, Ranya mikirnya kerak panci."

"Dek kita di rumah berdua doang lho, kalo tiba-tiba rumahnya roboh karna kita gelud kan nggak lucu."

"Ya siapa bilang lucu? Kan rumahnya nggak ngelawak."

"BODO LAH, DAH LAH SANA MAEN SAMA SAPI BIAR KAYAK RAJU." Raka yang sudah muak dengan percakapannya bersama Ranya pun memilih meninggalkan ruang televisi lalu masuk ke kamarnya sambil mengomel "Kebanyakan bergaul sama bang Dino ni anak."

"Lah aneh, maen kok sama sapi, sama bison dong biar kayak avatar."

Tahan, Raka kuat, Raka bisa.

Tidak lama kemudian Ranya ikut menyusul Raka ke kamarnya.

"Apalagi?" Tanya Raka yang sedang sibuk menempel beberapa gambar di buku catatannya yang harus dia kumpulkan beberapa hari lagi.

"Laper, ayo jajan."

"Jajanin."

"Nggak punya duit, makannya ngajak Raka."

"Nggak ada duit kok ngajak jajan."

"Kan biar dijajanin Raka." Raka hanya bisa mengpasrah, memang Ranya itu ciri-ciri adek kurang ajar.

"Yaudah, nanti dulu, habis sekolah selesai." Sekolah mereka selesai pukul 13.00 WIB, saat ini masih ada sekitar 20 menit sebelum sekolah selesai.

Sebenarnya mereka sekarang sedang tidak ada zoom, hanya memberi absen dan tugas lewat chat. Tapi Raka sedang malas berjalan, jadi buat alesan aja dulu.

"OKE!" Ranya segera keluar menuju kamarnya sendiri.

Sesampainya di kamar, Ranya memilih untuk merebahkan tubuhnya ke tempat tidur sambil membuka grup chat kelasnya yang ramai karena Bintang sudah mulai menuangkan tehnya.

"Dek," panggil Raka, tiba-tiba saja dia sudah berada di depan pintu kamar Ranya.

"Apa?"

"Ayo sekarang aja, laper."

"Mamah ada masak nasi," ucap Ranya yang masih sibuk membaca gosip dari grup kelasnya.

Mereka hanya di rumah berdua, kedua orang tuanya sudah berangkat berkerja, sedangkan Bara berada di sekolah.

"Yakali nasi doang, ayam pak Gi yok."

"Gas anjay." Ranya dan Raka segera bergegas keluar untuk membeli ayam goreng yang berada di depan komplek.

Curiga jangan-jangan mereka ini memang upin ipin.

•••

Di perjalanan, Raka hanya menatap lurus ke depan. Sedangkan Ranya sibuk memikirkan cerita yang diceritakan Bintang tadi.

"Ka," ucap Ranya memecah keheningan diantara mereka berdua.

"Hm?" Raka hanya menjawab seadanya, sebenarnya dia lapar jadi lemes kalau mau ngobrol.

MAGICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang