4 | Ultah Si Kembar

38 5 8
                                    

MAGIC | 4✨

Hari ini Ranya bangun lebih siang daripada biasanya. Kenapa? Karena pada tengah malam tadi, orang tua dan abangnya, Bara, memberi ucapan selamat ulang tahun untuk Ranya dan Raka. Hal itu menyebabkan Ranya tidur pagi, untung saja hari ini libur.

Tanpa beranjak dari tempat tidurnya, Ranya segera mengambil ponsel miliknya. Dibukanya sebuah aplikasi chat yang terdapat banyak notifikasi.

Hingga akhirnya jarinya sampai pada sebuah chat yang notifikasinya paling banyak, siapa lagi kalau bukan Dino yang nama kontaknya sudah Ranya ubah menjadi Dinosaurus.

Hingga akhirnya jarinya sampai pada sebuah chat yang notifikasinya paling banyak, siapa lagi kalau bukan Dino yang nama kontaknya sudah Ranya ubah menjadi Dinosaurus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebenarnya Ranya malas sekali turun karena ingin kembali tidur, tapi sepertinya banyak teman-temannya yang sudah datang di bawah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebenarnya Ranya malas sekali turun karena ingin kembali tidur, tapi sepertinya banyak teman-temannya yang sudah datang di bawah. Ya walaupun hanya anak-anak blok A.

Mau tidak mau, Ranya segera pergi ke kamar mandi untuk mencuci mukanya dan menggosok gigi terlebih dahulu. Urusan mandi belakangan, Ranya masih wangi kok.

"Dek?" panggil Raka sebelum masuk ke kamar Ranya lalu merebahkan dirinya ke tempat tidur milik kembarannya itu.

"Apa?" tanya Ranya yang baru saja keluar dari kamar mandi dan menemukan Raka yang hampir tertidur kembali di atas tempat tidurnya.

"Habede ya cil," ucap Raka tiba-tiba.

"Ya, habede juga cil."

"Kok cil? Kan yang bocil kamu."

"Kita kan kembar, jadi ya bocil bersama."

"Dahlah." Disaat Raka akan kembali ke kamar miliknya sendiri, sang mama datang.

"Heh mau kemana? Ayo turun udah ditungguin temen-temen kalian itu."

"Lho emang ada apaan ma? Siapa yang mau sunat?" tanya Raka dengan wajah masih mengantuk.

"Kenapa sunat sih pertanyaannya?" saut Ranya.

"Aneh kamu itu, dah sana turun, ini Raka dituntun dek biar nggak oleng."

"Yeu dikira Raka dah sepuh apa gimana?" Ranya dan mamanya hanya bisa tertawa.

"Cuci muka sana," suruh Ranya pada Raka. Raka segera pergi mencuci mukanya. Dan mereka segera turun.

MAGICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang