MAGIC | 3✨
Malam sabtu, seperti biasa anak-anak komplek Graha Cempaka Indah berkumpul. Hanya sekedar untuk mengobrol atau berbagi berita terkini alias ghibah.
Hari ini, Ranya berangkat ke cafe bersama Dino karena kebetulan sekali mereka keluar rumah di saat yang bersamaan. Yang lain sudah pergi lebih dulu karena hendak membantu cafe Lukas yang tiba-tiba saja ramai.
Kenapa yang membantu Lukas begitu banyak? Karena ini pertama kalinya setelah sekian lama cafe milik orang tua Lukas ramai pengunjung dari luar komplek Graha, jadi ya Lukas sedikit mengalami tekanan batin.
"Ranya!" panggil Dino. Mau tidak mau Ranya harus berhenti, ya sudahlah lumayan buat temen jalan kesana.
"Oi? Baru berangkat?" tanya Ranya.
"He'em," jawab Dino sambil tersenyum manis kepada Ranya. Ranya hanya menganggukkan kepalanya, kemudian Dino dan Ranya segera berjalan bersama menuju cafe.
"Kak Arin?" tanya Ranya setelah menyadari bahwa dia tidak melihat Arin.
"Ikut kesana bareng yang lain tadi, sekalian setor kukisnya mama di cafe." Terkadang mama Dino memang menitipkan beberapa roti atau kuenya di cafe bang Lukas.
"Oh."
Hening. Hanya ada suara langkah kaki Ranya dan Dino yang melangkah dalam kesunyian malam di Graha Cempaka Indah.
Ranya hanya diam, begitu juga Dino yang ada di sampingnya. Padahal biasanya Dino sudah membanjiri Ranya dengan gombalan dan juga jokes recehnya.
"Bulannya indah ya?" ucap Dino secara tiba-tiba. Diamnya Dino tadi ternyata dikarenakan dia sedang mencari topik apa yang harus dia ucapkan untuk Ranya.
"Ha? Eh iya tau bagus. Lihat deh Din!" seru Ranya tiba-tiba saat melihat ke arah bulan yang pada malam ini memang indah.
"Eh lah kok, beneran bagus sih anjir?" Dino akhirnya ikut terpesona melihat bulan pada malam itu.
Padahal awalnya Dino ingin mengikuti tips gombal yang sedang hits. Tapi sayang, sepertinya malam ini bukan malam keberuntungan untuk Dino.
Lain kali dicoba lagi ya Din! Semangat!
•••
"Ayo masuk," ucap Dino sambil membuka pintu cafe dan mempersilakan Ranya untuk masuk terlebih dahulu.
"Thanks," ucap Ranya. Setelah itu mereka berdua masuk ke dalam cafe.
"Aduh so sweet sekali," saut Bian.
"AKU BAPER MAS!" teriak Bintang, yang disambut gelakan tawa dari semua yang datang disana.
Beruntung hanya anak-anak komplek yang datang. Sehingga semua sudah tahu seberapa bucinnya Dino untuk Ranya.
"Pepet teros Din!" ujar Chandra, salah satu tetangga mereka yang tinggal di blok B.
Dino yang mendapat sorakan seperti itu menjadi salah tingkah, sedangkan Ranya dengan sekuat tenaga menahan rasa malunya.
"Diem lo Adit Sopo Jarwo," jawab Ranya melawan.
"Kok cuma gue heh?" protes Chandra yang merasa namanya terpanggil, karena dalam nama panjangnya terdapat nama Aditya.
"Ya itu untuk semua, Bian Sopo nya, Bintang Jarwo nya," jawab Ranya lagi.
"KOK GUE BANG JARWO SIH?!"
"Iya emang persis sih Tang," jawab Karina, tetangga Ranya yang juga tinggal di blok A tetapi jarang bergabung dengan anak-anak blok A yang lain karena sibuk dan juga baru pindah akhir-akhir ini, tidak seperti Dino dan yang lain, yang sudah tinggal satu komplek sejak kecil.

KAMU SEDANG MEMBACA
MAGIC
FanfictionPerjalanan kapal Dino dan Ranya, yang disertai bubuk-bubuk kerandoman anak-anak Graha Cempaka Indah. note: collab with @bucinnyam0rklee 'Rainbow' ^^ -soobingsoo, 1 Juli 2021✨