Crush Of Lifetime - prolog

17 1 1
                                    

Wanita itu terlihat cantik dengan dress merah-nya dibalut high heels bertali hitamnya.

Dia berjalan dengan anggun menuju ruangan tempat acara nya berlangsung. Saat sampai dia menghampiri tuan rumah di tempat itu yang tak lain adalah sahabat nya.

"Selamat atas pertunangan mu yah Yuna, semoga kau bahagia."

Dia memeluk sahabatnya yang bernama Yuna itu.

"Terima kasih Jihyun, kupikir kau tidak akan muncul. Sudah hampir 3 tahun kau di Amerika. Dan jangan lupakan kau tidak pernah menghubungi ku. Aku hanya bisa bertanya keadaan mu pada ayahmu. Dia bilang kau baik-baik saja dan sedang menjalani pengobatan. Tapi apa-apaan itu kau disana hampir 3 tahun. Dan baru menghubungi ku Minggu yang lalu saat tau kalau aku akan bertunangan. Wah kau benar-benar sahabat yang setia."

Wanita yang dipanggil Jihyun itu melepas pelukannya dan mengangkat bahunya.

"Well, aku hanya ingin disana saja. Aku sedang berusaha memperbaiki hatiku."

Ucap Jihyun sambil tersenyum.

Yuna menghela nafas, "hah masih memikirkan nya?"

Jihyun tersenyum "tidak juga, hatiku sudah lumayan melupakannya."

"Lumayan? Apa-apaan itu? Bilang saja masih belum melupakannya." Yuna memukul kepala Jihyun.

Jihyun menatap kesal "apa-apaan kau rambut ku jadi berantakan sialan. Intinya dengar yah aku sudah mulai melupakannya." Jihyun merapikan kembali rambutnya.

"Hah aku akan pergi ke sana bertemu dengan  yang lainnya. Berdiri disini benar-benar membuat ku naik darah. Padahal aku baru saja kembali bertatap muka dengan mu, tapi entah mengapa aku muak melihat mu." Lanjut nya.

"Cih, lihatlah tingkahmu itu. Padahal aku hanya bilang begitu, kau langsung marah. Benar-benar kelihatan sekali kau belum melupakannya." Jengah Yuna

"Hmm terserah kau saja, aku kesana. Selamat tinggal." Ucap Jihyun seraya meninggalkan Yuna yang mencibir nya.

Jihyun berjalan ke arah meja tempat teman-temannya saat di sekolah dulu berada.

Baru beberapa langkah, kakinya berhenti. Dia terdiam cukup lama. Fokusnya hanya kedepan. Menatap satu orang yang memakai jas hitam dengan setelan kemeja merah maron didalamnya.

Merasa di tatap, orang yang ditatap Jihyun mengalihkan atensinya pada Jihyun. Mata mereka bertemu, saling terkunci satu sama lain. Mata Jihyun mulai ber-air. Dia berusaha untuk tersenyum.

Masih saling menatap, Jihyun mulai melangkah ke tempat orang tersebut berdiri. Orang tersebut terlihat kaget.

Sampai di depan orang itu, Jihyun tersenyum lembut.

"Hai." Sapanya.

Orang yang disapa yang adalah seorang pria itu, hanya diam mematung dengan tatapan terkunci pada Jihyun yang ada di depannya.

Beberapa saat saling menatap, pria itu seakan tersadar dan langsung menarik Jihyun kedalam pelukannya.

Dia memeluk Jihyun erat sambil menyembunyikan kepalanya di ceruk leher Jihyun.

"Kau kembali." Bisik nya pada Jihyun.

Jihyun mengangguk. "Hm. Aku kembali."

"Maafkan aku. Tolong maafkan aku."

Jihyun hanya diam dan bungkam.

"Jangan pergi lagi. Disini tempat mu. Kumohon maafkan aku. Berikan aku satu kesempatan sekali lagi untuk memperbaiki kesalahan ku. Jangan pergi meninggalkan ku lagi." Kembali pria itu membuka mulutnya.

Jihyun masih diam. Kenapa?. Kenapa disaat dia ingin melupakan pria ini, kenapa disaat dia kembali untuk siap berdamai dengan masa lalu nya dan siap untuk membuka lembaran baru, pria ini malah memintanya kembali.

Tidak taukah pria ini seberapa besar luka yang dia berikan di hati Jihyun.

Air mata Jihyun keluar begitu saja.
"Maaf kan aku, aku tidak akan pergi lagi. Tapi aku juga kembali bukan untuk memberimu kesempatan. Maaf."

Jihyun merasa bahunya basah, apakah pria ini menangis?. Batinnya.

"Haha, tidak apa-apa. Jangan menangis. Jangan meminta maaf. Aku yang seharusnya minta maaf telah menyakitimu. Maafkan aku."

_

_

_


Prolog selesai~
TBC
Anggry

Crush Of LifetimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang