3

3 1 2
                                    

Bel istirahat berbunyi. Jihyun segera berdiri dan berjalan ke depan.

"Baiklah teman-teman karena sampai sekarang Mrs. Momo belum kembali, silahkan tugas kita dibawah pulang saja."

Jihyun kembali berjalan ke kursinya. Dia mengemas semua barang yang ada di atas meja nya. Setelah Jihyun selesai dia menatap ke tiga sahabat nya yang juga menatapnya.

"Aku akan mengajak nya biacara sekarang."

Karina mengangguk, "hmm semoga obrolan nya berjalan lancar."

Jihyun pergi ke meja jaewook. Terlihat jaewook seperti  orang panik , di-samping nya ada Yoo inah yang terlihat pucat.

"Kenapa? Dia sakit?" Jihyun bertanya pada jaewook sambil menunjuk Inah.

Jaewook mengangguk, "benar, kepalanya pusing aku harus segera membawanya ke ruang kesehatan."

Mendengar perkataan jaewook lagi-lagi Jihyun tertawa miris dalam hati.

Bahkan saat aku sakit kau tidak pernah sepanik ini, jangankan panik kau saja tidak pernah mengantar ku ke ruang kesehatan. Batin Jihyun sakit.

Jihyun sudah tidak tahan lagi. Ia benar-benar ingin berteriak dihadapan jaewook sekarang juga tentang semuanya.

Jihyun menarik nafas dalam, "berhenti Yoo jaewook!!!." Ucapnya datar dan dingin.

Jaewook berhenti melangkah. Dan membalikkan badannya menatap Jihyun.
"Ada apa bisakah kau cepat? Aku harus mengantar Inah secepatnya ke ruang kesehatan. Badannya panas."

Jihyun menatap jaewook dengan pandangan berkaca-kaca, "kalau aku bilang jangan pergi bagaimana???" Jihyun berucap setengah berteriak.

beruntung kelas mereka sudah sepi hanya ada Jihyun, teman-temannya , jaewook dan Yoo inah disitu.

"Jangan egois Kim Jihyun!!! Dia sedang sakit. Sebenarnya ada apa denganmu? Dari tadi pagi kau bersikap seperti ini." Jaewook membentak Jihyun.

Air mata yang di tumpuk Jihyun sedari tadi menetes sudah. Dia tersenyum.

"Lihat sekarang kau berani membentak ku. Inikah sifat aslimu Yoo jaewook?. Baiklah antarkan dia ke ruang kesehatan sekarang. Setelah itu datanglah ke perpustakaan. Kita harus bicara. Aku akan menunggu." Jihyun berucap sabar lalu menghapus air matanya.

Dia berjalan dengan cepat ke luar kelas, tidak peduli dengan panggilan dari teman-temannya.

Jaewook hanya terdiam. Beberapa saat dia kembali melangkah. Yoo inah yang pusing masih bisa mendengar apa yang baru saja terjadi, tapi dia hanya diam.

Karina langsung lari mengejar Jihyun.

"Kim Jihyun tunggu!!!".

Jihyun berhenti melangkah, dia tidak menoleh hanya berhenti sejenak.

"Karina jangan mengikuti ku. Aku akan menyelesaikan ini sekarang juga. Aku janji akan menceritakan semua yang terjadi nanti."

Jihyun kembali melangkah dengan cepat.

Karina yang mendengar itu langsung terdiam.

"Karina mana Jihyun?".
Tanya yeji yang baru saja sampai dengan Yuna.

"Biarkan dia, percaya padanya." Karina masih menatap ke koridor yang di lewati Jihyun tadi.

"Hey dia tidak akan melakukan hal yang aneh-aneh kan?" Yeji langsung saja memukul kepala Yuna.

"Kau yang jangan berpikiran aneh-aneh. Percaya saja padanya."

Yuna meringis sambil mengusap kepalanya yang sakit. "Aku kan hanya bertanya tidak bisakah kau menjawabnya dengan mulut saja, tanpa mengikut sertakan tangan mu."

Crush Of LifetimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang