Jihyun duduk sambil termenung di sudut ruangan perpustakaan. Dia hanya diam. Entah apa yang dipikirkannya. Tak lama kemudian bel pulang berbunyi.
Yah dia tidak pernah masuk ke kelas dari selesai istirahat tadi. Bisa dibilang dia bolos. Toh tak apa juga, Jihyun anak yang pintar, dan nilainya juga bagus. Guru-guru mungkin akan membiarkannya sekali-kali, apalagi ayahnya adalah sponsor utama dan terbesar untuk sekolah ini.
Dia berdiri dari duduknya dan melihat ke jendela di sampingnya duduk tadi. Banyak orang-orang berhamburan keluar gerbang sekolah.
Dia hanya diam menatap keluar. Beberapa menit kemudian dia berbalik dan melangkah pelan keluar perpustakaan.
Jihyun sengaja berlama-lama disana, dia ingin keluar saat sekolah sudah sunyi.
Sampai di kelas dia berjalan ke bangkunya dan mengambil tasnya.
Baru akan melangkah keluar pintu, dia dihadang oleh badan tinggi dan tegap.
Jihyun mengangkat wajahnya untuk melihat siapa yang menghalangi jalannya.
"Minggir, aku mau lewat." Jihyun berucap dingin.
Orang tersebut mendorong pelan kedua bahu Jihyun untuk masuk kembali ke dalam kelas, lalu dia sendiri berdiri sejajar dengan pintu guna menghalangi jalan Jihyun untuk keluar.
"Well nona Kim, bukankah kau punya urusan dengan ku?".
Tanya orang itu santai. Dia menatap Jihyun dengan tersenyum.
Jihyun menatap tajam, sumpah demi tuhan dia hanya ingin pulang ke rumah sekarang dan tidur, harinya sudah cukup kacau, dan apalagi kali ini.
"Aku tidak pernah mempunyai urusan dengan mu, park Jisung!!!."
Ucap Jihyun dengan penuh penekanan.
Yup, orang yang berada di depan Jihyun sekarang adalah park Jisung. Entah apalagi masalah lain yang akan Jihyun hadapi sekarang.
"Haha nona Kim kau lucu sekali. Tentu saja kita punya urusan. Urusan yang sangat penting. masa kau sudah lupa. Coba kau ingat-ingat lagi."
Jisung mengambil ponselnya dari saku celananya, dan memainkan nya di depan Jihyun dengan santai.
Jihyun menghela nafas sabar, dia tidak pernah mempunyai urusan dengan orang di depannya saat ini. Memangnya apa yang dia lakukan, sampai harus berusus— tunggu Jihyun ingat. Apa ini soal aku yang melaporkan nya bolos pada mr.rain? .
"Apa ini tentang aku yang melaporkan mu bolos pada Mr. Rain?"
Jihyun bertanya dengan tatapan menyelidik.
Jisung berhenti memainkan ponselnya dan menatap Jihyun dengan senyum lebar.
"Oh kau sudah mengingat nya? Baguslah. Kupikir kau sudah tidak akan mengingat nya lagi. Baiklah nona Kim sebelum aku berbicara lebih lanjut tentang urusan kita saat ini, mari kita berkenalan dengan formal. Kita kan hanya saling mengenal begitu saja sebelumnya, dan kita juga belum pernah saling mengobrol atau menyapa dengan akrab. kau anak tuan Kim kan, Kim Jihyun. Kenalkan aku anak rekan bisnis ayahmu, tuan Park. Nama ayahku park Chanyeol, dan aku anaknya, park Jisung."
Jisung mengulurkan tangan kanannya ke arah Jihyun.
Jihyun menatap datar uluran tangan jisung. Dia tidak membalasnya.
"Katakan apa maumu?".Jihyun tidak bodoh. di situasi seperti ini, dia tau apa yang sedang dia hadapi. Jihyun tau dengan pasti maksud 'urusan' yang jisung katakan padanya.
Jisung tetap tersenyum, dia menarik kembali tangannya. Lalu mengibas voninya ke samping. Dia berdehem pelan.
"ekhem, Wah-wah sepertinya kau sudah paham situasi nya. Kalau begitu langsung saja. Bukankah kau harus bertanggung jawab?".
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush Of Lifetime
RandomSetelah putus dengan kekasihnya, Kim Jihyun bertemu dengan park Jisung. Jihyun mengakui ketampanan seorang park Jisung. Namun sayang dibalik wajah tampan itu tersimpan sosok yang licik dan berhati iblis. Park Jisung, tipe lelaki yang semua orang tau...