Chapter 3

272 24 1
                                    

Erica terus saja melemparkan barang barang kearah Mikail yang terus menenangkan wanitanya itu, Mikail mencoba menengkan Erica yang murka karna pernikahan nya tetap akan di lanjutkan meski Melisa tahu hubungan mereka."Sayang tenanglah." Mikail mengerti kesedihan kekasihnya, dirinya pun sedih karna harus menikah dengan orang lain yang tak ia cintai.

"Bagaimana bisa aku tenang! Kekasihku akan menikah dengan wanita lain." bentak Erica menangis tersedu bahkan beberapa hari ini Erica memutuskan beberapa kontrak kerja nya karna ia ingin mencegah pernikahan itu tetapi hasilnya tidak ada. Wanita sialan itu tetap saja melanjutkan pernikahan ini, dirinya tidak akan membiarkan Melisa hidup tenang karna sudah berani melawan seoranh Erica Fernandez.

"Aku mengerti jadi tenanglah." Mikail mendekati Erica dan memeluk kekasihnya dengan perasaan hancurnya sebab cinta mereka kenapa bisa begitu rumit dan pelik seperti ini. Erica menangis di pelukan Mikail dan meminta pria itu untuk tidak menikah.

Mikail sendiri hanya bisa mengelus punggung Erica, dirinya juga tidak bisa menolak perjodohan ini sebab Papa nya yang sangat luar biasa kejam nya akan mencoret nama nya dari ahli waris. Sesekali Mikail mencium dahi Erica yang sudah mulai tenang sampai sebuah panggilan telfon menarik perhatikan mereka.
Melisa.

Erica langsung merebut panggilan itu dan mengangatnya."Ada apa kau menelfon kekasihku heh, dia sedang tidak bisa di ganggu." sinis Erica kemudian menutup sambungan telfon nya. Mikail sendiri hanya bisa menarik nafasnya kemudian tak lama Erica membawanya menuju ke kamar wanita itu.

Di lain tempat Melisa meremas ponselnya dengan perasaan pedihnya sebab Mikail tidak datang ke gedung pernikahan mereka yang akan di pakai nanti untuk menenaminya. Melisa akan mengerti kalau pria itu memiliki banyak pekerjan dan ia tidak akan memaksa tetapi kenyataan lagi lagi menamparnya sebab Mikail saat ini sedang bersama Erica.

"Bagaimana? Apakah Pak Mikail akan datang juga?" tanya seorang wanita yang menangani mendekorasi pernikahan nya.

"Dia sedang sibuk banyak sekali yang harus dia kerjakan sebelum menikah nanti." jelasnya dan wanita itu pun tersenyum maklum sampai tak menyadari perubahan wajah keruh Melisa.

Setelah itu Melisa memutuskan untuk bertemu sahabatnya Aria, Melisa ingin bersenang senang sebentar untuk meluapakan kesedihan nya saat ini. Melisa langsung memeluk Aria yang sudah menunggunya sendari tadi."Jalanan sangat macet jadi lama." mereka berdua langsung memesan makanan dan berbincang sejenak sampai sebuah pertanyaan Aria lontarkan kepada Melisa.

"Dia masih sama?" Melisa tahu maksud dari pertanyaan Aria sebab dirinya sudah menceritakan semuanya tentang kerumitan kisah cintanya. Melisa menarik nafasnya sejenak kemudian menganggukkan kepala nya. Aria yang melihat itu menghembuskan nafasnya kasar.

"Kenapa kau masih mau menikah dengan dia Mel? Kau itu cantik dan pintar banyak pria yang menyukaimu tapi kenapa kau malah jatuh cinta kepada pria datar itu di banding mereka." cebik Aria tak habis pikir kenapa bisa Melisa cinta kepada Mikail, mungkin dari segi wajah memang Mikail sangat tampan bahkan benar benar tampan banyak wanita pasti mengantri untuk menjadi pasangan pria itu tetapi sebelum tahu bahwa sikap dan prilaku Mikail yang arogan dan sombong tak ketinggalan wajah datar dan dingin nya saat pertama kali Melisa memperkenalkan mereka.

"Hati tidak bisa memilih bukan?" sahutnya pelan tersirat kesedihan di dalam sana. Entah kenapa ia begitu mudah mencintai Mikail yang bahkan tidak pernah bersikap romantis kepada nya, hanya sikap dingin datar dan acuh kepada nya. Aria menatap iba kepada Melisa yang sangat mencintai Mikail, ia tahu ini pertama kali nya Melisa jatuh cinta dan ia tak menyangka cinta Melisa begitu rumit lebih dari kisah cinta nya.

Setelah itu mereka memutuskan untuk tidak membahas Mikail dan memilih menikmati kebersamaan mereka dengan bercerita masa kuliah mereka sampai kedua mata Aria menangkap seseorang yang membuatnya terbelalak. Melisa melihat Aria yang tiba tiba terdiam kemudian Melisa mencoba melihat apa yang Aria lihat tetapi Aria langsung menahan kepala Melisa.

"Jangan! Maksudku.. Aku merasa tidak enak badan, bisakah kita pulang?" ucap Aria masih memegang kepala Melisa membuat wanita mengernyit heran. Melisa pun mau tak mau menganggukkan kepala dan segera membayar semua makanan itu.

"Tunggu sebenter Aria." Aria terus saja menarik tangan Melisa dengan tidak sabar untuk meninggalkan restoran ini sampai sebuah suara yang ia kenali berhasil membuat langkah kaki nya terhenti. Melisa mencoba menoleh tetapi Aria lagi lagi menahan nya, mereka berdua saling bertatapan dengan Aria yang mengelenggkan kepala nya tanda tidak boleh tetapi Melisa melemparkan senyum nya dan kembali menoleh kearah sumber suara yang ia kenali.

Hati Melisa mencelos melihat Mikail dan Erica yang sedang makan di sudut restoran ini, air mata nya tidak bisa ia tahan melihat kemesraan mereka berdua sedangkan Aria mengigit bibirnya melihat kesedihan Melisa di pelupuk mata nya.
Sedangkan di sudut restoran itu Erica begitu menempel dengan Mikail, dirinya tidak peduli dengan orang orang yang mungkin mengenali mereka tetapi siapa yang peduli? Yang ia pikirkan Mikail tetap bersama nya dan menjadi milikknya, urusan Melisa ia akan memikirkan bagaimana cara nya membuat wanita itu mundur. Mikail sendiri tidak keberatan dengan perlakukan yang di lakukan Erica karna sepantasnya mereka seperti ini, tidak takut banyak orang melihatnya dan tidak peduli siapa yang melihatnya sampai kedua mata nya menangkap seseorang yang ia kenal.

Melisa segera pergi setelah Mikail menyadari keberadaan, hatinya sedih karna Mikail seakan tidak memperdulikan perasaan nya dengan masih menemui wanita itu.

Bagaimana bisa Mikail masih berhubungan sedangkan mereka sebentar lagi akan menikah. Aria yang melihat kesedihan Melisa ikut merasakan nya juga, hatinya tak rela sahabat baiknya di sakiti oleh pria semacam Mikail tetapi ia tak bisa melakukan apapun sebab Melisa masih ingin melanjutkan pernikahan mereka yang mungkin bisa membuat Melisa menderita sepanjang pernikahan mereka.

***

Gimana nyeseknya kalau Melisa tahu Mikail ga dateng karna lagi sama Erica.
Kasian sekali Melisa untung ada Aria yang selalu menemani Melisa.

Gimana kelanjutan kisah mereka?

Vote komen dan follow tinggalin jejak kalian juga ya.😚

05.07.2021

Mikail & Melisa (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang