Chapter 6

929 24 2
                                    

Belinda dan Melisa masih berada di pusat berbelanjaan, setelah puas berbelanja Melisa dan Belinda memutuskan untuk makan karna perut mereka sudah lapar meminta untuk di isi. Mereka berdua duduk dan memesan makanan dan pelayan itu menulis pesanan mereka berdua. Belinda menatap Melisa dengan rasa kagum sebab Melisa bukan seperti gadis kebanyakan nya, sepanjang hari ini ia semakin mengenal sosok Melisa yang tidak suka membeli pakaian yang berlebihan.

"Aku dengar kau belum pernah menjalin hubungan dengan seseorang benarkah?" Belinda memanfaatkan kesempatan ini untuk semakin ingin tahu sosok Seperti apa Melisa calon istri putra nya.

"Aku sangat sibuk belajar dan membantu Mama dan Papa mengurus Coffe jadi Melisa tidak cukup waktu untuk menjalin hubungan."
Belinda memegang tangan Melisa dan menatap wajah cantik Melisa.

"Mungkin banyak rumor yang beredar mengenai Mikail tetapi percayalah itu hanya para media yang melebih-lebihkan saja. Mama berharap Melisa tetap bertahan di samping Mikail sampai kapanpun"
Setelah itu mereka memutuskan untuk pulang Melisa terkejut saat Mikail sudah berada di lobby pusat berbelanjaan. Belinda tersenyum melihat Melisa yang menunduk dan tersipu malu. Melisa mencoba bersikap tenang saat melihat Mikail yang entah kenapa begitu tampan dengan dua kancing kemeja yang di biarkan terbuka semakin membuat Melisa merona.

"Mikail, antarkan Melisa pulang, sepanjang waktu dia terus menemani Mama belanja. Tetapi kalau kau ingin mengajaknya kencan tidak apa Melisa tidak keberatan bukan."

Melisa melirik Melisa yang sudah salah tingkah dengan wajah yang merona malu, astaga Belinda semakin merindukan masa masa muda nya dulu saat bersama Hans.

"Iya.." Melisa berkata dengan canggung saat ia tak sengaja menatap wajah Mikail yang semakin tampan setiap harinya.

"Mikail banyak pekerjaan jadi tidak ada waktu untuk berkencan." balas Mikail datar membuat Melisa menunduk sedih karna ia berharap Mikail mengajaknya berkencan atau sekedar menemani nya jalan jalan.
Belinda menatap tajam putranya yang bersikap tak sopan kepada seseorang."Melisa calon istrimu sayang, ingat beberapa hari lagi kalian menikah." tekan Belinda kemudian berlalu menaiki mobil nya meninggalkan Mikail dan juga Melisa.

"Masuklah." titah Mikail wajah tidak sukanya. Melisa segera memasuki mobil Mikail tanpa sepatah katapun. Di perjalanan hanya ada keheningan sampai Mikail melontarkan kata kata yang berhasil membuat Melisa memalingkan wajahnya.

"Kenapa kau tetap tak mau membatalkan pernikahan kita? Kau tahu kan aku memiliki Erica."
Iya, tentu saja Melisa tahu bahkan sangat tahu sampai dada nya merasa sesak mengetahui kenyataan itu semua.

"Kenapa aku yang harus membatalkan nya? Harusnya kau yang membatalkanya karna kau sudah memiliki kekasih." sahut Melisa memalingkan wajahnya kearah jendela. Kenapa harus dirinya yang membatalkan nya?
Mikail mengepalkan kedua tangan nya mendengar kalimat yang di lontarkan Melisa, Mikail menambah kecepatan mobilnya membuat Melisa terpekik takut.

"Mikail! Apa yang kau lakukan." pekik Melisa takut saat Mikail membawa mobil nya dengan kecepatan yang sangat tinggi. Wajah Melisa semakin memucat karna Mikail tidak mendengarkan perkataan nya sampai akhirnya Mikail sampai di depan rumah Melisa. Mikail menatap Melisa yang hampir menangis karna ulah nya, Mikail tersenyum miring melihat ketakutan di wajah Melisa.

"Apa kau mulai mencintaiku? Aku sudah berterus terang bahwa aku sudah memiliki kekasih tetapi kau? Kau masih saja ingin melanjutkan semua ini."

"Bagaimana kalau aku menjawab iya? Apa yang kau lakukan?" Melisa menatap manik mata Mikail yang sedingin es. Kedua matanya menatap sayu kearah pria itu menunggu jawaban apa yang akan dia katakan.
Mikail semakin memandang Melisa dengan tatapan tak bersahabat bahkan wajahnya mulai berubah menjadi sangat mengerikan. Mikail memiringkan wajahnya dan tersenyum mengejek kearah Melisa.

Mikail & Melisa (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang