6. Halo Gilang!

179 52 13
                                    

Vote yaa!!

Happy reading ♡!

"kamu pulang terlambat terus, dari toko buku lagi?" tanya wanita itu saat Aruna berjalan masuk ke rumah nya.

"iya Ma" balas Aruna, dia membuka sepatu nya.

"kamu bukan nya belajar, malah baca novel di sana. Inget, kamu itu sebentar lagi kelas dua belas, yang serius dong" peringat nya.

"Runa capek" Aruna berjalan ke kamar nya, hendak membuka pintu itu.

"Mama mau kamu belajar biar bisa keterima di universitas bagus, jangan banyak main-main gini, apalagi pacaran. Jangan dulu".

Aruna berbalik menatap sang Ibu, "aku gak pacaran Ma" ucap nya membantah.

"ya pokoknya jangan dulu" ucap si Ibu.

Aruna masuk ke kamar nya dengan perasaan kesal karena ibunya selalu saja begitu, tak pernah percaya pada nya.

Menutup pintu kamar itu, menaruh tas nya di dekat kasur, menghidupkan AC kamar nya, Aruna berbaring di kasurnya.

Memejamkan mata nya.

Aruna sudah belajar seharian di sekolah, dia butuh istirahat juga. Dan juga soal pacaran, Aruna bukan tipe orang yang mau di ajak berpacaran sekarang.

Aruna punya rencana baru akan berpacaran saat dia sudah kuliah saja, jadi menurut nya ibu nya tak perlu berlebihan begitu.

Iya, Aruna jomblo sejak lahir sampai sekarang.

Membuka ponselnya, Aruna melihat pinned chat seseorang yang berada paling atas, terdapat satu pesan yang belum di baca sejak lima belas menit sebelumnya.

Jazz
"gue otw".

Aruna berpikir, "hah? otw apaan? Emang ada janji?" tanya nya pada diri sendiri.

Jazz

|gue otw

apaan?|
emang kita ada|
janji mau pergi?

Belum sampai satu menit Aruna mengetik pesan itu, tiba-tiba suara motor Jazz sudah terdengar di depan rumah nya.

"mampus!" Aruna bahkan masih memakai seragam sekolah, belum mandi!

"NAAA!!!" panggil Jazz.

Tiba-tiba Mama membuka pintu kamar nya, "Kak, ada Jazz tuh di depan" ucapnya.

"bilangin tunggu dulu, Aruna belum siap-siap!" panik nya.

"Iya, cepetan kamu, kasian dia nunggu" Mama kembali menutup pintu kamar nya.

Mengambil baju dari dalam lemari, segera berlari ke kamar mandi, "ini mas crush kenapa harus datang mendadak gini" gerutu nya.

.
.

Jazz menunggu Aruna sembari duduk di kursi teras rumah Aruna, mengobrol dengan Ayah gadis itu.

"Mau pergi sama Runa?" ucap Reza, Ayah Aruna.

"iya om" balas Jazz.

"bawa motor nya jangan ngebut" ucap nya.

"pasti" kata Jazz sambil menunjukkan jempol nya, dengan tawa.

Lumayan lama mereka membahas banyak hal, hingga akhirnya Aruna datang.

"ayo" ucap Aruna.

Jazz berdiri, "duluan om" pamit nya, lalu melihat Mama Aruna di ambang pintu, "pinjem anak nya sebentar tante" gurau nya yang disambut tawa oleh Ibu Aruna.

Halo Matahari! || Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang