Satu

2.1K 105 0
                                    

"Aku mencintaimu dan aku tahu apa resiko mencintai yaitu terluka"
~~~

Happy Reading...

"Ma!" vivi memasuki kamar tempat Puput dirias

"Ada apa, Teh?" tanya Mama

Vivi mengalihkan pandangannya pada adiknya. Di tatapnya wajah penuh kebahagian di sana.

"A-ali Kabur bersama Pira Ma" cicit Vivi lirih

Senyum di wajah cantik Puput memudar. Tidak! Pasti kakaknya hanya bercanda. Tidak mungkin Ali kabur dihari bahagia mereka.

"Teh jangan bercanda" Puput menggeleng menyangkal semuanya

"Teteh nggak bercanda Put" Vivi memegang kedua bahu Puput mengguncangnya pelan

"Ngak!Ngak! Teteh pasti lagi prank aku kan? Nggak lucu teh!" Puput terkekeh hambar

"PUPUT TETEH SERIUS!" bentak Vivi sambil mengguncang bahu adiknya itu

Tes

Air mata lolos dari mata Puput. Tubuhnya terjatuh kelantai kemudian terisak.

"Mas Ali jahat hiks, kenapa mas hiks? Kenapa mas tega sama aku hiks" pekiknya histeris

"Sayang tenang" Mama Puput mencoba menenangkan putri bungsunya yang berteriak histeris

"Kenapa ma?" Puput menatap sang Mama dengan pandangan sendu

"Kenapa mas Ali hiks tega sama aku hiks?" isaknya

Brukk

Tubuh Puput ambruk kelantai membuat Sang Mama dan Vivi berteriak histeris.

"PUPUT!" pekik keduanya histeris

Sementara di lantai bawah Papa dan kakak ipar Puput berlari menaiki tangga setelah mendengar teriakan dari Vivi dan Gisela- Mama Puput.

"Ada apa Ma?" tanya Rayhan- Papa Puput

"Astagfirullah" Rayhan langsung menggendong Putri bungsunya itu dan membawanya keluar rumah menuju rumah sakit diikuti Gisela,Vivi,dan Rendi suaminya

•••

Brakk

Prang

"Dasar anak sialan!"

Arga membanting vas bunga di atas meja ruang tamunya dengan nafas naik turun.

"A-ayah" cicit Reta pelan melihat kemarahan suaminya itu

"Dasar anak tidak tau diri! Dia tega mempermalukan keluarga kita Bun, bahkan dia membuat persahabatanku dan Rayhan meregang!" Reta mengusap punggung Arga pelan

"Bunda juga tidak pernah menyangka kalau Ali bisa melakukan hal seperti ini" ucap Reta dengan wajah kecewanya

Arga mengusap wajahnya kasar untuk meluapkan amarahnya saat ini.

"Dimana kamu nak?" batin Reta memandang sendu pada pigura foto besar yang terpajang di dinding ruang tamu

Ali sudah membuatnya sangat kecewa dengan apa yang di lakukannya itu.



Bersambung...

Jangan lupa Vote dan Coment ya!

Takdir Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang