Sepuluh

95 4 0
                                    

"Ragu"

~~~
Happy Reading...

Brukk

"Maaf saya nggak senga--"

"Ali?"

"Sierra?"

"Hai Li apa kabar?" tanya Sierra seraya tersenyum manis

"B-baik, kamu apa kabar?" tanya Ali

"Aku baik Li. Btw katanya kamu udah nikah ya?" tanya Sierra membuat Ali terdiam

"Pernikahan aku gagal Sie" ucap Ali membuat Sierra membekap mulutnya terkejut

Bagaimana tidak terkejut. Bukannya Ali dan Puput itu saling mencintai lalu kenapa mereka gagal menikah?

"Sorry Li aku gatau. kalau boleh tau kenapa, bukannya kalian saling mencintai ya?" Tanya Sierra hati-hati

Wajah Ali berubah sendu mendengar pertanyaan Sierra. Ali tersenyum kecil.

"Semua salah Aku Sie makannya kita gagal menikah" ucap Ali

Alis Sierra bertaut mendengar ucapan Ali yang tidak bisa ia mengerti.

"Aku selingkuh dari Puput" ucap Ali seakan menjawab pertanyaan yang tertanam di pikiran Sierra

Mata Sierra membulat mendengar kejujuran dari Ali. Ali selingkuh? Bukannya mereka saling mencintai?

Ali menunduk tersenyum kecil ia tahu pasti gadis didepannya menjadi hilang respect kepadanya saat mendengar pengakuannya barusan.

"Maaf Li, aku terlalu kaget dengar semuanya kalau kamu sama Puput gagal menikah. Padahal yang aku lihat kamu dan Puput saling mencintai" ucap Sierra merasa tak enak

"Semua salah Aku Sie, dan sekarang aku kehilangan dia" ucap Ali tersenyum miris

"Sabar Li, bagaimana pun jika kalian berjodoh kalian pasti akan kembali bersama" ucap Sierra menepuk bahu Ali

"Terimakasih Sie" Sierra mengangguk

•••

Puput menatap rintik hujan dari jendela kamarnya. Tanpa sadar sebuah senyuman terukir dari bibirnya.

Ingatannya melayang pada saat ia tengah berteduh dengan Rafael sang tunangan.

Apa mungkin jika dirinya bisa jatuh cinta secepat itu? Apa perasaan ini hanya sebuah rasa nyaman.

"Semoga aja aku bisa melupakan Mas Ali dan menggantikannya dengan kamu Mas Real" Puput tersenyum kecil mengingat perlakuan manis yang dilakukan Rafael kepadanya.

Vivi yang sedari tadi memperhatikan sang adik tersenyum senyum sendiri kemudian berjalan menghampiri sang adik.

"Ciee yang lagi jatuh cinta" goda Vivi membuat pipi Puput bersemu

"Salah gak Teh kalau Aku jatuh cinta secepat ini?" Tanya Puput pada Vivi

Vivi tersenyum mengusap pundak adiknya.

"Gak salah kok, kamu berhak jatuh cinta sama siapapun yang penting kamu jangan sampai menjatuhkan hati kamu sama orang yang gak tepat. Teteh gamau adik Teteh disakiti lagi" ucap Vivi tersenyum

Karena sebagai seorang Kakak Vivi ingin yang terbaik untuk adiknya.

Semoga Rafael adalah orang yang tepat untuk adiknya. Itulah batin Vivi




Bersambung...

Jangan lupa Vote dan Comment ya!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Takdir Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang