Empat

1.4K 94 6
                                    

"saat ini tujuan pertamaku adalah mendapatkanmu kembali"

~~~

Happy Reading...

Mobil yang dikendarai oleh Ali berhenti di depan sebuah rumah dua lantai bercat Biru muda.

Ali keluar dari mobilnya kemudian mengetuk pintu bercat putih itu.

Tok..tok..tok

"Sayang!" teriak Ali kemudia mengintip pada jendela samping pintu

Tok... Tok..tok

Ali kembali mengetuk pintu itu. Tapi tidak ada tanda tanda orang yang akan membuka pintu bercat putih itu.

"SAYANG AKU TAU KAMU DI DALAM!" Teriak Ali

"MAAFIN AKU SAYANG, AKU MENYESAL!"

Ali menggedor pintu itu dengan brutal matanya sudah berkaca kaca. Ia tidak ingin kehilangan Puput.

"SAYANG, PUPUT!" Ali kembali berteriak memanggil Puput

"sayang aku mohon keluar" lirih Ali menatap sendu pintu rumah Puput

Sepasang mata di dalam mobil memandang Ali dengan mata yang menatap penuh arti.

Ia melihat betapa frustasinya Ali. Tapi itu tidak sebanding dengan apa yang di rasakan Adiknya saat ini.

Ya, dia adalah Vivi. Vivi berniat membawa baju ganti untuk Gisela ke rumah tapi ia melihat sebuah mobil ia kenali berada di halaman rumah orang tuanya.

Vivi sangat membenci pria itu. Pria yang sudah membuat adiknya menangis, pria yang sudah menghancurkan kebahagian adik kesayangannya.

Bahkan Vivi bahagia melihat keterpurukan Pria yang tengah menangis di depan rumahnya itu.

Vivi menjalankan kembali mobilnya menuju rumah sakit. Sedangkan disisi lain

Ali berjalan dengan lemas menuju mobilnya. Dia akan kembali lagi nanti untuk meminta maaf pada Puput.

"Maafkan mas, Sayang"

"Mas mencintai kamu, dan mas harus mendapatkan kamu kembali"

Katakan saja Ali egois. Menginginkan Puput setelah menyakitinya begitu dalam.

Ali memasuki mobilnya memandang rumah itu sekilas sebelum menjalankan mobilnyankembali.

•••

Puput menatap Senja dibalik jendela ruang inapnya dengan pandangan kosong.

Dia teringat saat dulu bersama Ali sebelum semuanya hancur seperti sekarang

Puput berdiri diatas balkon apartemen Ali sambil melihat langit jingga.

"Langitnya indah ya?" ucap Ali sambil memeluk Puput dari belakang

"Kamu jangan jadi senja ya" ucap Puput tanpa menatap Ali

"kenapa? Senjakan indah?" tanya Ali

"Iya senja itu emang indah" ucap Puput memandang langit jingga di atasnya

"Tapi nggak semuanya yang indah akan berakhir indah" ucap Puput

"Contohnya Senja, datangnya cuma sesaat karena malam telah merampasnya. Jadi aku mohon jangan pernah jadi senja ya, indah tapi--sesaat" ucap Puput menatap Ali dari samping

Air mata Puput menetes saat sekilas bayangan tentangnya dan Ali hadir bagai rekaman di ingatannya.

"Kamu Itu indah tapi hanya sesaat" gumam Puput lirih dengan air mata yang terjatuh

Bersambung...

Jangan lupa Vote dan Coment ya!

Takdir Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang