Apa yang terjadi denganku?
Ah, benar.
Aku sedang terburu-buru di hari pertamaku di tahun ajaran baru. Ketika akan menyebrang, karena ramai aku terdorong dan terserempet mobil lalu kepalaku terbentur trotoar dengan kencang. Aku ingat itu terasa sangat sakit lalu pandangan ku menggelap dan ketika membuka mata aku menjadi sandra nya Kisaki, lalu aku kabur dan ditolong Chifuyu.
Eh? Chifuyu?
Aku langsung membuka mataku dan bangkit dari posisi tidurku. Benar juga! Aku kan bertemu Chifuyu! Astaga, senangnya!
Tapi aku langsung sweetdrop melihat para idola ku di dunia manga sedang duduk berbaris menghadap ku dan menatapku intens.
Chifuyu, Hanma, Mitsuya, Mikey, Draken dan Takemichi. Mereka ada tepat dihadapan ku.
"Dia bangun tuh." Suara Mikey memasuki gendang telingaku dengan sangat indah.
"Apa kau baik-baik saja?" Chifuyu, jangan bertanya begitu dengan nada khawatir dong aku bisa pingsan lagi.
"Oi! Siapa namamu?" D-draken...sayangku, cintaku bisa jangan ketus begitu? Aku mencintaimu lho.
"Sebaiknya kita bertanya pelan-pelan. Dia terlihat kebingungan." Takemichi, my crybaby kau sangat pengertian!
Hanma dan Mitsuya yang bernotabe sebagai 'saudara yang baik' melempar senyum lembut mereka kepadaku seakan berkata "Tenanglah." Ah, idaman.
Aku membuka mulutku. Tenggorokan ku terasa kering. "Aku--"eh? Aku bisa berbicara? Kukira tadi aku bisu hiks.
"Kau?" Draken terlihat tidak sabaran.
"Aku Mashiro [Name], salam kenal dan aku baik-baik saja, terima kasih."
"Syukurlah." Chifuyu terlihat lega. "Mereka pikir aku melakukan sesuatu yang buruk padamu sampai pingsan." Lanjutnya.
Aku menggeleng pelan. "Tidak, kau menolongku. Terima kasih...um..." Aku berpura-pura tidak mengetahui namanya.
"Matsuno Chifuyu. Panggil saja Chifuyu."
Sudah tau sih.
"Lalu ini Draken, Mikey, Mitsuya, Hanma dan Takemichi." Ucapnya sambil menunjuk mereka satu persatu. Tapi aku kan sudah tau jadi aku hanya tersenyum simpul.
"Apa yang terjadi denganmu sampai dikejar pasukan tenjiku begitu?" Mikey berdiri di hadapan ku dan berjongkok guna menjajarkan tingginya denganku yang sedang duduk.
Apa ya? Aku juga tidak tau. Aku entah bagaimana sudah menjadi sandra.
"Tenjiku?" Aku berpura-pura bodoh tidak tau apa itu tenjiku dan menatap Mikey dengan pandangan 'apa itu?'
"Kau tidak tau?" Tanya Mikey dan aku menggeleng. "Lalu bagaimana dengan toman? Kau tau sesuatu?"
Aku kembali menggeleng. "Tenjiku dan toman itu apa?" Tanyaku sok polos.
"Kau berasal dari Tokyo bukan sih?" Tanya nya dengan kesal.
"Iya. Lalu apa hubungan nya?"
"Kau beneran tidak tau?"
"Tidak, tuh."
"Kau gadis kutu buku yang terbuli ya?"
Sialan! Mana mungkin begitu! "Bukan!"
Mikey menatapku penuh selidik. "Apa kau...mata-mata?"
Aku melotot. Wajah seimut dan secantik diriku dipikir mata-mata?
"Bisa saja ini salah satu rencana Kisaki."
Aku menggeleng. "Aku bahkan tidak tau siapa Kisaki." Bohong sih. "Oh, apa dia laki-laki berkaca mata dengan wajah mengesalkan?"
Mikey dan yang lain nya terlihat seperti menahan tawa mereka. Mikey mengangguk. "Kau tau?"
"Dia yang menculikku." Ucapku jujur. Untuk pertama kalinya.
Raut wajah Mikey berubah menjadi serius seketika. "Kau diculik?"
Aku mengangguk. "Mereka bilang ingin melakukan sesuatu denganku untuk...uh..." aku mencoba mengingat-ingat ucapan Kisaki tadi. "Ah! Toman! Benar juga, tadi dia menyebutkan toman juga. Dia bilang toman pasti akan terpancing dan menolong wanita yang tidak bersalah." Kalau aku tidak salah ingat sih.
"Oh." Mikey berdiri. "Kenchin, bisa antarkan dia pulang? Setelah itu kita akan membahas sesuatu."
Draken dengan tubuh menjulang nya mendekatiku dan menarik ku pelan untuk berdiri. "Oke."
Y-yang benar? Di antar pulang oleh Draken? WAHHHHHHH OMG AYO!
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Draken, i'm here
Fanfiction"Menurutmu apa aku cantik?" Draken dengan acuh berkata, "Kau jelek." Tapi telinga nya merona. .... Draken × Readers Tokyo revengers belong to Ken wakui art cr: @io_toman on x