DIH 3

1.9K 369 53
                                    

Hi guys aku lupa bilang kalau cerita ini gak akan 100% ikutin alur asli jadi kalau ada sedikit perbedaan mohon maklumin, ini juga cuman ff, cerita asli belong to mas Ken tercinta 🙏

Jangan plagiat cerita ini! Tolong hargai pemikiran ku buat cerita ini ♡

Btw, ada yang oleng ke bos nya Brahman? Senju wangy... ^_^

Kalau aku misal mau buat ff nya senju ada yang tertarik? Masih kepikiran sih, tapi aku mau fokus ke ff ini dulu :/

[Draken I'm here]

Rasanya seperti mimpi. Berduaan dengan Draken? Ini biasanya cuman bisa terjadi dalam mimpi atau halu ku tapi sekarang AKU MENGALAMINYA AAAAAAAA!

"Dimana rumahmu?"

Aku menoleh, sedikit mendongan guna menatap Draken karena dia sangat tinggi dibanding kan denganku yang rata-rata ini.

Rumahku?

"Oh itu..." iya juga, rumahku dimana? Memang nya sama? "Aku tidak tau."

"Hah?!"

Aku menekan suaraku dan berdehem pelan. "Aku bilang, aku tidak tau."

"Kau anak sd?"

"Bukan."

"Lalu kau tidak hapal alamat mu sendiri begitu?"

Bukan nya tidak hapal! Tapi aku aku kan beneran gak tau...

Aku tersenyum lebar menampikan deretan gigiku yang rapi sambil menggeleng kecil. "Mohon bantuan nya, Draken-san!"

Draken membuang nafasnya kasar. Mungkin dia membatin bagaimana bisa diriku tidak hapal alamat sendiri? Tapi yah sudah lah.

Aku tidak tau kemana Draken membawaku. Ke kantor polisi mungkin? Entahlah, tapi aku tetap mengikuti nya. Dilihat-lihat Draken sangat tampan dan keren, meski aku sudah tau sih.

"Omong-omong panggil namaku saja. Tidak perlu terlalu formal, [Name]."

Aku menahan nafas ku sejenak. Astaga! Aku pasti fangirl terberuntung yang pernah ada!

"A-ah iya--uh...Draken."

Draken tersenyum tipis. "Mashiro ya...hmm...marga mu terdengar asing. Tapi aku pasti bisa membantumu. Serah kah saja padaku!"

"Maaf merepotkan mu."

---

Draken benar-benar hebat! Aku tidak tau bagaimana atau dengan cara apa dia mengolek informasi tapi setelah bertelefon dengan beberapa orang yang tidak ku tau siapa kini kita berada di depan rumah sederhana bertingkat yang terlihat rapi dan bersih dengan marga "Mashiro" sebagai tanda pengenal.

H-hebat!

"Ini dia, aku benar kan?"

Aku tidak tau tapi aku mengangguk saja. Toh sudah pasti benar sih. Sejujurnya rumah ini jauh lebih besar dan bagus dari pada apartemen ku sebelum nya. Jika aku memiliki rumah seperti ini itu artinya aku termasuk mampu kan? Leganya!

"Terima kasih, Draken!"

Draken mengangguk dan menepuk kepalaku pelan. "Sekarang masuk lah. Lain kali jangan sampai terkena masalah dengan tenjiku lagi, oke?"

Draken, i'm hereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang