Haii, gimana endingnya? Biasa aja kan Hahahaha.
Terimakasih buat seluruh pembaca 'Il,Est Demigod' yang telah memberikan dukungan penuh terhadap cerita ini dari awal sampai pada akhirnya cerita ini bisa terselesaikan. Saya juga meminta maaf yang sebesar- besarnya bila ada kesalahan baik kata ataupun perlakuan saya apabila membuat beberapa pihak merasa tidak nyaman selama proses berjalannya cerita ini.
Oke, disini saya membawakan Extra Chapter untuk kalian semua. Selamat membaca!
•
•
•Setelah kejadian itu, kejadian dimana Zoya tewas karena menghalau belati dari Hyunjin, Jaehyun sangat murka. Bahkan Werewolf itu hendak menyatakan perang antara bangsanya dengan para Demigod ini. Ia menyalahkan mengapa Zoya harus bertemu dengan mereka sehingga sekarang adiknya itu harus tewas dengan mengenaskan.
Namun sebelum amarahnya terwujud, Demi Atremis muncul disana. Dihadapan mereka semua. Ia membunuh Hyunjin dengan anak panah milik Zoya. Ia harus membalaskan dendam putrinya.
Artemis berkata bahwa dia akan membawa tubuh tak bernyawa Zoya bersamanya untuk menjadikannya Bintang alam semesta. Zoya akan menjadi bintang paling terang, sehingga siapapun yang melihatnya pasti akan merasakan kekuatan dan kebaikan hati gadis itu selama hidupnya.
•
(Satu Tahun Kemudian)
•
"JAEMIN BURUAN ANJIR LAMA BANGET LO KEK ANAK PERAWAN!" Teriak Renjun mewakili teman-temannya yang kini terduduk suntuk karena menunggu Jaemin.
"Ck, bentar dong!" Jaemin keluar dengan setelan jas dan dilapisi lagi oleh outer berbulu warna abu-abu. Haechan, Jeno dan Renjun melongo melihat Jaemin saat ini.
"Lo ngapain anjingg?" Haechan mengernyit tak habis pikir. "Loh ayo, kan mau dateng ke acara Jaehyun." Bukannya menanggapi ekspresi yang dia dapat dari teman-temannya saat ini, Jaemin malah menyisir kembali rambutnya yang sudah klimis kebelakang. Bahkan lalat pun akan terpeleset saat berjalan diatas rambut Jaemin.
"Lepas ga Coat Lo?!" Jeno menarik outer Jaemin dengan sedikit paksaan. Sedangkan sang empu mencebik tidak suka.
"Apaan sih? kenapa? orang keren gini loh!" Jaemin memeluk erat badannya sendiri agar Jeno tidak bisa melepas Outer itu dari badannya.
"Jaem, astaga. Kita mau dateng ke upacara pelantikan Jaehyun sebagai pemimpin bangsa werewolf yang baru! Dan lo malah pake outer mirip bulu serigala, Lo mau di terkam sama mereka semua?" Renjun berusaha untuk menahan emosinya yang sudah berada di ujung kepala.
"Hehe, gitu ya?" Jaemin nyengir. Ketiga temannya itu kemudian merotasikan bola matanya malas lalu melangkah keluar meninggalkan Jaemin sendirian di dalam rumah. Dengan gugup Jaemin segara melepas outernya dan ia lemparkan ke sembarang arah. "EH TUNGGUIN GUE ANJIR!"
•
•
•"WUUUU!!"
"YEAAAA"
Tepuk tangan meriah dipersembahkan kepada Jaehyun yang kini menjadi pemimpin baru bangsa Werewolf. Seluruh makhluk yang datang disini adalah Werewolf kecuali Jaemin, Jeno, Renjun dan Haechan yang merupakan Demigod. Agak ngeri memang berbaur dengan seluruh bangsa Werewolf.
Setelah acara selesai, mereka berempat mengobrol sebentar dengan Jaehyun sebelum akhirnya pamit pulang.
"Thanks buat semuanya ya, kalian bisa panggil bangsa Werewolf kapanpun kalian butuh bantuan mulai dari sekarang," Jaehyun tersenyum sambil menepuk pundak lebar Haechan. Keempatnya mengangguk dan membalas senyuman Jaehyun.
"Sekali lagi selamat atas pelantikan lo, kita minta maaf karena gabisa tinggal lebih lama. Ada urusan lain yang harus kita lakuin jadi kita mau pamit duluan," Ucap Renjun yang di ikuti anggukan dari ketiga Demigod lainnya.
Setelah berpamitan, keempatnya keluar dari tempat persembunyian bangsa Werewolf itu. Di ujung jalan, sudah ada 4 orang yang menunggu mereka datang.
"Gimana, udah semua?" Tanya Jeno kepada salah satu dari mereka, Sungchan. Laki-laki yang lebih muda dari mereka itu mengangguk kemudian. "Mereka semua sudah menunggu kalian," Jawabnya.
"Ada berapa?" Tanya Jaemin. "84 Orang termasuk kita," Jawab salah satunya lagi, Jisung, anggota termuda.
"Ayo, sambil jalan." Haechan menggiring mereka semua menuju mobil. "Jadi, berapa yang belum sadar?" Tanya Haechan di tengah perjalanan.
"76 sudah sadar, dan yang lainnya belum mencukupi kriteria." Sahut Chenle menjelaskan. Haechan mengangguk sebagai tanggapan.
"Kalau ada yang ragu atau bahkan hanya bergabung karena paksaan, keluarkan. Jangan jadikan dia sebagai bagian," Tutur Renjun serius.
"Kita sudah beberapa kali memastikan bahwa tidak ada yang ragu atau apakah ada yang bergabung karena paksaan. Mereka semua murni bergabung karena hasrat mereka masing-masing." Jelas satu orang terakhir, Shotaro.
"Bagus. Ayo, kita selesaikan semuanya. Ayo kita jadikan para Demigod ini kekuatan bagi satu sama lain. Ayo kita jadikan persatuan ini sebagai bentuk perlindungan terhadap Olympus."
Pada akhirnya, semua yang awalnya sendiri memang lebih baik jika dilakukan secara bersamaan. Beberapa orang pada dasarnya menjalin hubungan dengan orang lain memang atas dasar kebutuhan. Kalau mereka bisa melakukan segalanya sendiri, yang di sebut "Makhluk Sosial" itu tidak akan pernah ada.
'Sendiri kita setetes air, Bersama kita lautan.'
•
•
•Dengan ini, Saya ShanataaLimm bersama dengan 'Il Est, Demigod' pamit. Sampai jumpa di lain cerita.
Terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Il Est, Demigod [✓]
Fantasía[NCT DREAM 00L] ❝Mereka, Demigod. Manusia setengah Dewa dengan segala kisah tak terduganya.❞ 201009 #1 in Mythology 201230 #1 in Demigod 210606 #1 in Fullsun 210808 #1 in lhc 211119 #1 in njm 211226 #1 in Mystery 220621 #1 in hrj 220624 #1 in nctd...