Il Est, Demigod [✓]

δέκα

maaf ya lama updatenya heheheee

∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞

"LEE JENO!!!!"

Keempat pemuda tersebut menoleh ke arah sumber suara. Seseorang dengan cahaya disekitarnya membuat keempatnya menyipitkan mata. Sang pemilik nama yang disebut tadi kemudian melebarkan matanya, agak terkejut mengetahui siapa yang barusan menyerukan namanya

"o dάskalos? (guru?)"

Haechan dan Renjun mengernyit. sementara Jaemin terlihat menepuk pundak Jeno, memerintahkannya untuk menghampiri sosok itu

"apaan nih? yang noleh cuma kita doang? yang lain apa kaga denger ya?" Haechan membuka suaranya

"iya cuma kita. dia adalah Leeteuk dάskalos, guru para Demigod." jelas Jaemin

"aah, gua baru inget! dulu sempet ketemu di perkemahan tapi ga lama gua langsung dipanggil sama emak" ucap Renjun

"emak palalo. emang Athena ga pernah sabaran" Jaemin terkekeh

"kalian ngomong apasi anjg gua gapaham" Haechan menelisik kedua temannya dengan tatapan penuh tanda tanya. sedangkan yang ditatap hanya memalingkan muka sambil menghela napas

Ya, mungkin yang mereka tau hanya mereka berempat yang bisa melihat Leeteuk. tapi mereka tidak tau bahwa ada seseorang dipojok sana yang tengah menatap keempatnya dengan tatapan yang sulit diartikan, serta sebuah senyum— smirk?

"hahh, sampah"

∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞

"Jadi, gimana tadi?" tanya Jaemin ditengah pembelajaran Pak Kyuhyun yang sedang menjelaskan trigonometri didepan sana. Jaemin pening melihat angka angka itu.

"apanya?" yang ditanya, masih memfokuskan pandangannya pada setiap pergerakan tangan pak Kyuhyun dipapan tulis

"o dάskalos" kata yang baru saja keluar dari mulut Jaemin menarik atensi Jeno. keduanya sekarang saling bertatap muka

"hhhh, dia nyuruh gue buat nguji Haechan. kalian berdua— emm lo sama Renjun kasih penjelasan sebanyak yang kalian bisa ke Haechan. waktu kalian 2 hari. hari ketiga gua bakal mulai beraksi" Jelas Jeno dengan nada yang sangat hati-hati dan juga sangat pelan

"buat apa?" tanya Jaemin

"denger Jaem, Olympics lagi kacau gara gara dewa Zeus berseteru lagi sama dewi Hera. gua gatau karena apa, tapi sekarang para penguji gabisa turun tangan buat nguji Haechan"

"ohh, jadi tadi o dάskalos ngasih tau soal olympics sekalian ngasih lo tugas?" Jeno mengangguk

"buset penting amat lo" Jaemin menepuk pundak temannya itu

"sebenernya dia diutus nyampein ke gua"

"sama siapa? dewi Aprodhite?" Jeno mengangguk lagi

"hati dong inceran lo?" Jaemin mendelik

"yaiyalah. gua mana bisa menang kalo lawan kekuatan sama dia. cukup sama pesona gua aja" Jeno menarik rambutnya kebelakang, memperlihatkan jidatnya