Il Est, Demigod [✓]

δεκαέξι

'Seseorang tidak bisa memilih takdir mereka, namun mereka dapat mengubahnya dengan usaha'

HAPPY READING
.
.
.

"Mark?!"

Sebias suara dari ambang pintu mengalihkan atensi kelima pemuda didalam ruangan.

"Herin?" Mark terkejut, pasalnya perempuan cantik yang berstatus pacarnya itu datang menjenguk Jeno sendirian

ah— iya, Herin adalah perempuan yang saat itu memutuskan hubungannya dengan Mark karena dia tertarik dengan Jeno. Namun sekarang mereka sudah kembali berhubungan karena— yahh, Herin tau dia tidak akan mendapatkan Jeno dan hanya akan menyesal dengan menyia-nyiakan seorang Mark Lee.

"Kamu kok ga bilang sih kalo disini? tau gitu aku bawain kamu minuman juga tadi" Herin masuk ke ruangan menghampiri haechan

"Nih Chan, bayar buru!"

Gadis cantik tersebut menyodorkan satu kantong plastik berisi 3 cup ice americano

"iyeiye kalem ngapa"

"lu kenal cewe gua?" Mark menatap Haechan yang sedang mengeluarkan beberapa lembar uang dari dompetnya

"cewe lu kan anaknya ares juga tolol"

"HAHHH?!!!"

"anjing Haechan!"

•

"Jem!! jemmm!! Jeminnn sini jing cepet"

"Apaansi?"

"Neng Somi minta pap, hp gua kameranya buriq. pinjem hp lu ya hehehehe" kata Haechan

"yee tai lu!" Jaemin merogoh saku celananya, memberikan ponsel genggamnya pada Haechan

Haechan nyengir.

"eh sini atuh!" Haechan menarik tangan Jaemin yang hendak duduk disamping bangsal Jeno

"apa lagi bangsat?"

"selpi barengan lah, malu gua kalo sendiri"

"ogah anjrit ah" Jaemin menggeleng

"alah ayolah plisss" Haechan mengeluarkan jurus pupy eyesnya

"anjing najis! yodah yodah buruan!" Jaemin menyerah, ia sudah muak dengan tampang sok imut Haechan, padahal dia sendiri sering menunjukkan tampang sok imut