οκτώ

8.1K 1.4K 195
                                    

"Demigod? woahh apa ini" mengusap wajahnya kasar, Haechan menendang batu batu kecil di pinggir sungai

pletakk!

batu yang ditendangnya mengenai seekor anjing yang diikat disebuah pohon. anjing tersebut menggonggong. Haechan hendak membantu melepas ikatannya. namun ada yang janggal, mata anjing itu berubah menjadi merah. Haechan memperhatikan anjing tersebut lebih lekat lagi

"Sial! jelmaan!" dengan segera Haechan membalikkan badan lalu berlari meninggalkan tempat tersebut. dan sialnya lagi, dia menabrak orang

"anjing anjing, emang semua anjing" keluhnya pelan saat terhuyung kebelakang, hampir terjatuh. namun tangannya ditahan olah orang yang ditabraknya tadi agar tidak terjatuh

Haechan memandang orang dihadapannya itu dari kaki sampai wajah.

'gila. manusia blasteran surga apa gimana ni orang. ganteng banget bangsat' herannya dalam hati, karena memang cowo didepannya setampan itu.

"eh anak Ares!" Haechan memalingkan pandangan pada orang disebelahnya. Na Jaemin. pria yang ditemuinya sepulang sekolah saat itu.

"elu?" tanya Haechan membenarkan posisinya berdiri bersamaan dengan orang disamping Jaemin melepaskan pegangannya

"iya gua. Jaemin" Jaemin nyengir

"Wouggggh"

"Sialan!" dilihatnya senyum Jaemin yang ceria seketika berubah marah melihat makhluk yang tadi terkena lemparan batu Haechan

"hati hati Jaem" ucap cowo disebelahnya tenang namun tajam

selanjutnya, hal yang membuat mata Haechan melotot adalah Jaemin. dia membuat love sign ala oppa oppa yang tadinya hendak diejek oleh Haechan dengan

'Serius lo mau lawan jelmaan pake love sign? itu dia gabakal klepek klepek ke lu kayak pengirl kalo dikasih love sign sama idolnya anjir'

tapi yang terjadi adalah, love sign Jaemin mengeluarkan percikan api. Jaemin nyengir gajelas lagi sebelum akhirnya melempar api dari jarinya itu ke arah jelmaan tadi.

ini gila, manusia jenis apa Jaemin? Setelah beberapa kali menyerang dan akhirnya jelmaan itu kalah lalu menghilang, Jaemin tersenyum dan menepuk nepuk tangannya seolah mengatakan 'semua sudah beres'

"jadi anak Ares, lo udah sadar ye?" Tanya Jaemin kepada Haechan yang daritadi tidak melepaskan pandangannya ke Jaemin, kagum.

"em, jadi lo udah tau gua?" tanya Haechan memegang tengkuknya canggung

"tau apa? kalo lo Dem—"

"ekhem. ini tempat umum kalo kalian lupa" ucap cowo tadi dengan tatapan dinginnya

"ahh.. iya juga. yuk lah cari tempat nongkrong kita" Jaemin menarik tangan Haechan disebelah kiri, sedangkan disebelah kanannya ada cowo tadi.

•••

Disini mereka sekarang. cafe tradisional yang jarang ada pelanggan. bahkan pegawainya hanya 1. pas untuk membahas hal penting semacam ini.

"jadi, gimana lu tau identitas gue? padahal gue sendiri gatau" Haechan memulai pembicaraan setelah mereka bertiga memesan minuman masing masing

"nih ya, gue kasih tau. jadi—"

Klingggg

belum melanjutkan ucapannya, pintu cafe terbuka. menampakkan cowo berbadan kecil dengan muka super dinging. ya, Huang Renjun.

"weh jun!" panggil Haechan

Renjun memicingkan matanya melihat Haechan bersama satu de— emm dua demigod lain.

Il Est, Demigod [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang