δεκατέσσερα

5.7K 1K 219
                                    

Ada banyak cara untuk memperlakukan diri kita dengan baik.
Ku harap semua orang akan menemukan satu cara yang cocok untuk diri mereka.
Karena kodratnya kita tidak dapat mengembalikan atau menghidupkan kembali kehidupan ini.
Dan yang terpenting, jangan salahkan diri sendiri.

—Huang Renjun










Happy Reading
.
.
.







Zoya bersandar pada salah satu pohon ketika Renjun dengan Jaemin membersihkan darah dari luka Zoya menggunakan kain yang mereka dapat dari kaos mereka sendiri.

Jaemin dan Renjun kini hanya memakai hoodie tanpa kaos didalamnya. Renjun tampak sangat telaten dan berhati hati dengan luka Zoya, sedangkan Jaemin mulai memendam kaos mereka yang berlumuran darah Zoya dengan membaginya kecil kecil agar bisa tersebar banyak

Renjun tak main main, dia benar benar khawatir karena luka Zoya bukanlah luka ringan. Namun ia juga takjub karena Zoya bahkan tidak merintih ataupun mengeluh sakit sedikitpun

"kamu beneran gapapa?" tanya Renjun

Zoya terhenyak, Renjun menatapnya penuh kekhawatiran. dan apa barusan? Kamu? Zoya terkekeh pelan

"kok malah ketawa?"

"gapapa" jawab Zoya masih menyisakan senyum

"terus kenapa ketawa?"

"lo lucu aja kalo lagi khawatir" ucap sang gadis lantas kembali terkekeh pelan

"s-siapa yang khawatir?" Renjun kikuk, kembali fokus ke luka Zoya

Tersenyum simpul, Zoya mendekatkan wajahnya tepat didepan wajah Renjun yang sekarang menatapnya tanpa berkedip

"biasa aja dong mukanya gausah merah gitu" Zoya kembali tergelak

"dih, udah diem lu ntar ini ga berhenti berhenti darahnya kalo lu bawel terus" cerocos Renjun salah tingkah

"iya iya"

Padahal, Zoya punya kekuatan untuk menyembuhkan lukanya sendiri. namun entah perasaannya atau bagaimana, dia merasa senang dikhawatirkan oleh seseorang. mungkin karena dia selalu hidup sendiri dengan penantian selama ini. tidak ada yang peduli dengannya.

Tak lama kemudian Jaemin kembali dengan langkah yang agak pincang. Zoya menatapnya

"Jaem, sini deh" Zoya menepuk nepuk tempat disebelahnya. memerintahkan Jaemin untuk duduk disana

Jaemin menurut, Laki-laki itu dengan susah payah duduk dan meluruskan kakinya

"kenapa?" tanyanya

"tahan ya?"

Jaemin dan Renjun mengernyit saat tangan Zoya menyentuh kaki Jaemin yang terluka

"AAAAADUH ADUHH AAAAA!!!!!" Jaemin berteriak karena Zoya menekan luka pada kaki Jaemin. gadis itu sibuk memejamkan mata sambil menekan kaki Jaemin

"ck! diem kek lo!" Renjun berdecak  karena suara Jaemin sungguh sangat memekakkan telinga

"SAKETTT BAJEEENGG—BMMMMMMBB"

Renjun yang tidak tahan dengan teriakan itu akhirnya berdiri dan membekap mulut Jaemin. jika dibiarkan sepertinya gendang telinganya akan pecah. lalu tak lama Zoya melepaskan tangannya

"hhhh.. hhh.. anjeng siah" Jaemin terengah engah lalu menatap tajam Renjun yang kembali duduk disamping Zoya

"masih sakit nggak?" tanya Zoya

Il Est, Demigod [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang