~•00•~

767 54 11
                                    

~~~•🌼•~~~


Sore hari ini terasa sangat berbeda

Entah telingaku yang tiba-tiba menuli atau rasa ku yang memang telah mati

Kicauan burung yang biasanya selalu ramai di penghujung senja kini tidak terdengar olehku

Semilir angin yang sedang berhembus tidak dapat aku rasakan kesejukannya

Seolah aku ditinggalkan sendiri, entah semesta yang memusuhi ku atau aku yang menolak berdamai dengan luka

Segalanya terasa abu

Terlalu tiba-tiba

Bahkan aku tidak dapat membedakan batas antara sedih dan bahagia, semuanya terlalu bercampur sampai aku tidak mengerti perasaan apa yang aku rasakan sekarang

"Gak mau nangis?"

Ah aku lupa bahwa ada sesosok manusia yang setia menemani diam ku selama dua jam terakhir

Hanya gelengan kepala yang dapat aku berikan sebagai jawaban saat ini

Memangnya aku harus berkata apa?

Bukan air mataku yang tidak mau turun tetapi aku yang menahannya, untuk apa menangisi segala sesuatu yang sia-sia?

"Semuanya terlalu aneh buat aku kak."

"Maksudnya?"

"Kepergian Angkasa terlalu tiba-tiba buat aku terima, gimana mungkin? Dia tadi masih baik-baik aja kak, Angkasa bahkan sempet minta dibuatin nasi goreng, dia juga gak kelihatan sakit makanya aku putusin buat pulang sebentar, tapi waktu aku balik ke rumah sakit, kalian bilang Angkasa udah gak ada, gimana aku bisa percaya kak?"

"Bahkan jasad Angkasa sudah dikuburkan tepat didepan mata kamu sendiri Syania."

Perkataan Kak Jendra membawaku kembali ke realita

Realita pahit yang mau tidak mau memang harus aku terima

"Kamu begitu mencintai Angkasa?"

Tersenyum kecut mendengar pertanyaan Kak Jendra karena aku rasa semut lewat pun akan tau sebesar apa aku mencintai Angkasa

"Gimana bisa?"

"Apanya?"

"Gimana kamu bisa secinta itu sama Angkasa? Setau aku, kalian hanya pernah saling kenal waktu hari pertama perjodohan yang bahkan belum ada 5 bulan."

Benar

Lagipula, biarpun aku sudah menyukai Angkasa selama hampir tiga tahun, tidak pernah ada pertemuan berarti diantara kita

"Kamu mau tahu sesuatu?"

"Apa?"

"12 tahun lalu, sewaktu usia Angkasa masih enam tahun, di pernah mengalami kecelakaan bersama temannya."

Jadi benar Angkasa pernah mengalami kecelakaan? Separah apa?

"Kejadian nya hampir sama, ada truk yang nabrak dia waktu dia lagi main sama temennya, sayangnya waktu itu Angkasa juga terluka cukup parah, dia sempat ngalamin gegar otak."

RUMIT [PSY•LJN•HYJ]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang