[Part 29]

8.2K 496 72
                                    

Sebelum membaca, pastikan anda Vote dan Comment ya,cerita ini tidak terlalu bagus ,banyak sekali kekurangan dari cerita saya,jika tidak ingin membaca tolong jangan mengomentari cerita saya apalagi menghujat,dan juga cerita ini slow update~

___________________________________

Waktu sudah berlalu, selama beberapa minggu kedua mata dari seorang wanita cantik itu terlihat kosong

Kedua kaki dan tangannya itu terikat oleh rantai kecil yang menyambung pada ranjang khusus dari rumah sakit

Kondisi Vina tentang kesehatan seluruh tubuhnya sudah membaik, tapi hal yang di takutkan Maura adalah kondisi jiwa dan psikis Vina yang sangat terganggu

Wanita yang sedang berbaring di ujung sudut sebuah kamar itu terlihat seperti manusia tidak bernyawa, matanya yang dulu selalu ceria kini terlihat kosong, Vina hanya diam, tidak bergerak tetapi kedua matanya terbuka

Selama berminggu minggu, Vina sama sekali tidak mengucapkan kata sepatah pun, kecuali waktu ia di rumah sakit setelah kejadian yang mengerikan yang di alami olehnya

Itu pun Vina hanya menangis, selebihnya ia akan meraung, teriak teriak seperti orang gila

Sampai saat ini pun tidak ada perubahan bahkan hingga berbulan bulan

Vina hanya diam, ia tidak mengeluarkan suara sama sekalipun

Di sebuah kamar berukuran sedang, wanita itu terlihat menatap ke arah televisi, tapi Maura tau bahwasanya Vina tidak menatap ke arah sana melainkan hanya tatapan datar dan tidak berekspresi di wajahnya

Suara dari benda elektronik tersebut setidaknya membuat ruangan yang sunyi itu terlihat lebih hidup

Beberapa bulan yang lalu, tepatnya di pagi menjelang siang hari, Maura mendapatkan kabar dari adiknya sendiri yang membuatnya shock

Saat itu di salah satu ruang inap pasien rumah sakit, terdapat wanita yang sedang memberontak dari beberapa dokter yang tengah memegang sebuah suntik lalu mengarahkannya pada pergelangan tangan kiri Vina

Sementara pergelangan tangan Vina berdarah, dan koyak lebar hingga menampakkan daging nya serta darah yang bercucuran keluar dari tangannya

Percobaan bunuh diri itu Maura saksikan sendiri, bagaimana Vina ingin melakukan bunuh diri bahkan sampai ingin memakan pecahan kaca yang ia pecahkan dari vas bunga

Mengerikan, sangat mengerikan

Adik nya yang selalu ceria itu kini tidak ada lagi, tergantikan hanya seseorang yang seperti Maura tidak kenal

Saat di rumah sakit, dan setelah di beritahukan oleh dokter bahwasanya adik nya mengalami pendarahan di sekitar kelaminnya dan banyak memar memar serta darah yang mengalir dari hidungnya dan di inti tubuhnya

Sakit memang, sakit sekali hati Maura memdengarnya, adiknya yang polos dan ceria

Ia merasa dirinya tidak becus menjaga saudara nya sendiri

Setiap malam Maura menangis mengapa hal mengerikan ini terjadi kepada adiknya sendiri yang sangat ia sayangkan? Mengapa bukan dirinya?

Vina hanya satu satunya keluarga yang ia miliki, tapi mengapa ini terjadi? Apa salah adiknya?

"Bawalah ia ke psikolog, ia tidak akan berubah jika hanya diam termenung begitu,paksa saja, aku akan membantunya"

Kekasih Maura berdiri di belangkang nya sembari mengucapkan kalimat kepada Maura

Vina ini, walaupun ia tidak berekspresi dan hanya diam di kamarnya, tetapi ketika ia bertemu dengan orang lain siapa pun itu, bahkan Maura sendiri, ia akan menangis meraung dengan sangat keras

Apakah Maura bisa memaksa adiknya itu? Vina terlihat sangat kesakitan, Maura tidak tega

Tapi, ucapan kekasihnya, menyadarkan Maura bahwa ia harus membawa Vina ke psikolog, psikis dan jiwa adiknya ini benar benar terguncang

Tidak apa apa, Vina pasti kuat, adiknya ini manusia yang kuat, Maura melakukan ini merupakan salah satu bentuk kasih sayang kepada adiknya

Biar lah awal yang sakit tetapi akhir yang bahagia, daripada sebaliknya

Maura tidak ingin Vina mengalami hal itu

🐊🐊🐊

Wanita cantik dan memiliki kulit putih itu terlihat memandangi sebuah kertas di lorong rumah sakit kejiwaan

Maura, kakak Vina itu menatapi berapa banyak hutang yang harus ia bayar demi kesehatan jiwa adiknya itu, sesuatu yang berkaitan tentang kejiwaan bukanlah sesuatu yang mengeluarkan uang sedikit

Sudah berjuta juta ia meminjam uang ke bank maupun ke perusahaan tempat ia berkerja

Masalah utama yang di pikirkan Maura sekarang adalah bagaiman cara ia mengembalikan uang ini? Maura bukanlah manusia yang berada seperti dulu, bahkan mobilnya pun sudah ia jual, tidak ada yang tersisa hanya rumah untuk mereka tinggal

Sudah berjalan 7 bulan setelah kejadian tersebut, tetapi Maura sekarang bersyukur karena setidaknya psikis Vina mulai membaik, bahkan sudah sangat baik hingga bisa beraktivitas seperti dulu, tentunya Vina masih tetap berada di rumah, ia masih sangat takut untuk bertemu dengan orang yang tidak ia kenal

Dan satu lagi, sebuah janin yang hinggap di perut Vina itu sudah membesar

Benar benar sebuah keajaiban bukan? Ini lah sebuah titipan dari tuhan yang harus di syukuri kehadirannya

Berkat janin itu juga, Vina mulai membaik, bahkan untuk psikis dan jiwa nya yang sangat terguncang ,Vina termasuk sangat cepat untuk pulih dari masa kelamnya

Tidak sia sia perjuangan Maura terhadap adiknya termasuk biaya perobatan yang tidak sedikit

Maura berharap, kehidupan saudaranya membaik seperti dulu, normal

___________________________________

26/4/2022

Di ketik dengan : 815 kata

Maaf udah nunggu bertahun tahun, untuk cerita yang tidak jelas ini, semoga anda menyukainya, terima kasih,sekali lagi maaf untuk saya yang tidak profesional dalam menulis cerita

I Pregnant Cause YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang