12. Salam Kondusif

334 109 18
                                    

Ruyiii : Herpan, maaf ya..

Herpan : iya gapapa Ruy, santai

Ruyiii : Herpan :(

Herpan : udah sekarang istirahat, biar cepet sembuh.. Besok pulang sekolah Herpan kesana lagi

Ruyiii : roti mocha nya enak banget

Herpan : iya besok dibawain lagi sama pabriknya

Ruyiii : hehehe ditunggu

Herpan : iya, sekarang bobo

Ruyiii : maaf

Ponselnya dimatikan, disimpan diatas meja sisi tempat tidurnya.

Herpan terdiam, mengingat kejadian tadi siang..

Baru saja Herpan mengetuk pintu sambil sedikit membukanya, terlihat jelas tatapan tak suka dari wanita yang umurnya tidak terlalu jauh dari Ruyi namun memiliki wajah yang sangat mirip.

"Ruyi gak bisa lama-lama ngobrolnya"
"Ih teteh, Ruyi baru bangun juga.."

Itu kakaknya Ruyi.

"Bawa roti?"
"I-iya"
"Oh."

Ruyi terlihat mengusap wajahnya lalu meminta sang kakak untuk keluar dari ruangan sebentar.

Wanita itu keluar tanpa melihat Herpan yang tersenyum ramah siap menyapa.

Demi apapun, rasanya hormon kebahagiaan yang terisi penuh langsup lenyap seketika.

Herpan duduk dikursi sisi tempat tidur. Ruyi membenarkan duduknya kini.

"Emang yang tipes gak bisa makan roti Ruy?" Tanya Herpan dengan nada santai seakan tidak terjadi apa-apa.

Padahal ada rasa kecewa dan sedikit takut...

"Bisa," Ruyi menoleh penuh pada Herpan, "maaf ya emang suka gitu si teteh.." Kata Ruyi.

"Lagi PMS apa gimana tuh Ruy hehe.."

"Maaf banget.."

"Gapapa, nih roti mocha!"

"Makasih ya.."

Herpan mengangguk sambil tersenyum memperhatikan wajah natural Ruyi yang tanpa polesan bedak maupun pewarna bibir sedikitpun, Ruyi menjadi lebih cantik dan nyaman dilihat.

"Temen kamu mana?" Tanya Ruyi.

"Nunggu didepan," jawab Herpan.

"Lah? Suruh masuk aja kasian"

"Depan lobi Ruy, nyebat"

"Oh kirain depan pintu"

"Depan pintu mah kakak kamu"

Ruyi jadi mengatupkan bibirnya, bingung.

"Kenapa gak kamu aja yang galaknya ya?"

"Hah? Nanti kamu takut.."

"Aku hanya takut sama Tuhan Yang Maha Esa"

"Oh ya? Tapi kayaknya tadi takut? Sekarang juga?"

"Lebih ke khawatir sih sebenernya"

"Khawatir?"

"Khawatir gak dapet restu.."

"Berdoa aja dulu hahahaha"

"Yaudah kamu aminin ya?"

Ruyi mengangguk lalu Herpan membenarkan duduknya, mulai berdoa.

"Semoga Herpan dapet restu sama Ruyi"

"Amin"

"Semoga kakaknya Ruyi gak galak galak banget ke Herpan"

Demokrasi Rasa 00l | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang