28. Publikasi

623 76 17
                                    



-

"Okeh pembagian tim udah kelar, sekarang kita do'a dulu yuk guys semoga hari ini semuanya lancar bebas hambatan." Ujar sang ketua, Dery.

"Ah kureng seru nih kalo nggak ada si Ten." Keluh Lucas.

Iya, Ten hari ini sedang kurang enak badan, makannya Hendery nyuruh Ten buat istirahat daripada tu anak nanti Drop kan nggak lucu.

"Kan ada gue." Kata Nanay.

"Cih."




Semuanya mulai menengadahkan tangannya meminta sang maha kuasa agar dilancarkan kegiatan mereka hari ini, dan juga dilancarkan perjalanan cintanya (sekalian kan) Hehe.

"YEL-YEL DULU YOK!!" Wow semangat lucas membara.

"Kampung ah..." keluh Haechan.

"..Tapi boleh juga."

"Yeu.. jamblang!" Pala haechan ditoyor sama.. Johnny hehe, soalnya Lucas mau noyornya jauh.

Dery merespon perdebatan mereka dengan senyuman maniez. Maniez banget lah pokoknya :)

"Yaudah yuk, kita yel-yel."

"Emang punya yel-yel?" Tanya Doyoung.

"Punya." Sahut Jepri.

"Apa?"

Semua nengok ke arah Jepri.
.

.

.

.

"Kok pada nengok ke gue sih?!"

"LAH kita nunggu jawaban lo," cecar Doyoung.

"Asal nyaut aja gue tadi. Hi hi hi." Dengan wajah meringis Jepri kaya nggak ada dosa. Sebenernya dari tadi Jepri lagi bergelut dengan rasa kesalnya karena ngeliat Doyoung kayanya udah nunjukin usahanya buat deketin Lala.

Tiba-tiba Joy memegang dahi Jepri.
"Lo kenape sihh? Sakit?"

"Paansi." Jepri menepis tangan Joy,

"Lah kok sewot?"

"Nggak sewot."

"Itu sewot." Kata Joy sambil nunjuk muka Jepri.

"Nggak sewot sayaaaaang." Balas Jepri disertai dengan senyum manisnya sambil yah seperti biasa lesung pipinya dimunculkan. He he

"Jiaaa sayang-sayang, rahang lo jangan asal jeplak Jep, gue udah ada yang punya ya!" Omel Joy.

"Aduuuuh udah ah ayok bang kita berangkat, gue udah nggak sabar banget nih!" Sahut Jeno.

"Si Jeno mah ngga sabar mau TePe TePe sama awewe kampus kan?!" Sahut Haechan.

"Astagfirullah, suudzon banget sih chan sama gue."

"Gapapaaaa kalo tebar pesonanya sama cewek yang nggak diincer sama sohib sendiri."

Semua pada nengok,

VOLUNTEERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang