Happy reading.
*****
Kinara menuruni anak tangga lalu berjalan menuju ruang makan. Di sana sudah ada Mama dan Ayah tengah sarapan. Sementara Candra masih tidur.
"Mau makan sama apa?" Tanya Mama ketika Kinara menarik kursi dan duduk berhadapan dengan wanita paruh baya itu.
"Sama roti aja, Ma, biar Kinara aja yang nyiapin."
"Ya sudah." Mama kembali mengobrol dengan Ayah. Entah apa yang mereka bicarakan Kinara tidak paham.
Semenjak kejadian di festival sekolah, Kinara merasa harus menjauhi Dirga sebelum perasaannya semakin dalam. Ia memang kesal kepada Kaylira, namun Kinara masih waras untuk tidak menyudutkan Kaylira saja. Dan, soal perasaan memang tidak bisa dipaksakan. Dirga mungkin hanya menganggapnya teman—atau teman dekat. Sementara Kaylira mungkin dianggap nya sebagai seseorang yang dia cinta.
"Sebelum ujian berdoa dulu," kata Mama.
Kinara mulutnya yang penuh dengan roti berselai cokelat itu hanya mengangguk sebagai jawaban. Hari ini Kinara memang ada Ujian Akhir Semester Ganjil. Sebenarnya Kinara sudah memikirkan perihal belajarnya. Mama memang mau Kinara masuk PTN dan walaupun Kinara pintar tidak semudah itu untuk keterima.
"Ma, Kinara udah putusin buat ikut les," ucap Kinara.
"Serius? Mau les di mana? Apa perlu Mama carikan? Seneng dengernya, Mama." Mama tersenyum.
"Semalem Kinara udah search tempat les yang pas buat aku." Kinara mengotak-atik ponselnya setelah itu memperlihatkan kepada Mama dan Ayah. "Di situ Ma."
"Bagus itu, anaknya temen Ayah ada yang les di sana juga," ucap Ayah.
Mama menoleh. "Anaknya siapa, Yah?"
"Itu loh anaknya Pak Jaka. Pak Jaka kan hobi banget nyeritain anak-anaknya."
"Oh si Ajeng yah."
Kinara tidak mengenal Ajeng. Toh Kinara juga suka malas diajak ke acara-acara kantor Ayah.
"HM...ya sudah kalau kamu mau di sana. Asal les yang bener, jangan main-main, sayang uang," kata Mama. "Nanti kamu bisa juga temenan sama Ajeng seumuran kok."
"Emangnya Ajeng sekolah di mana?" tanya Kinara.
"Di mana yah, Ayah lupa. Nggak satu sekolah sama kamu."
"Oh. Iya nanti Kinara kenalan sama dia."
*****
Bel sudah berbunyi, menandakan waktu ujian sudah selesai. Sorak ramai bercampur dengan helaan napas berat terdengar. Satu persatu setelah guru pengawas keluar dari kelas, murid-murid ikut keluar dan segera pulang. Ada yang masa bodoh dengan hasil ujiannya. Ada yang terdiam memikirkan jawabannya takut salah.
Kinara salah satu yang santai, namun juga memikirkan apakah jawaban yang ia tulis akan benar. Kaylira menghampiri meja Kinara. Saat ujian berlangsung murid-murid memang duduk dicampur dengan adik kelas. Absen Kinara dan Kaylira yang berdekatan membuat mereka tetap masih satu kelas.
"Kin bioskop yuk. Ada film horor baru nih," ajak Kaylira.
Kinara menarik resleting tasnya. "Nggak deh Kay kayaknya. Mau ke tempat les."
Kaylira berdecak. "Ampun deh, Kin, ujian hari terakhir harusnya senang-senang malah lanjut belajar lagi."
"Ya kan gue nggak pintar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kinara: Love Yourself
Fiksi RemajaKinara ingin merasakan dikejar cowok semasa SMA. Dia ingin tahu bagaimana rasanya dicintai. Masalahnya dia tidak menarik dan tidak cantik. Jadi mana ada cowok yang mau dengannya? Belum lagi Kinara menaruh rasa iri kepada sahabatnya sendiri karena sa...