17

617 44 1
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.

Setelah dibelikan novel oleh Bagas tadi siang, Sherlyna lebih banyak di kamar membaca novel. Seperti saat ini. Setelah sholat Isya, Sherlyna melanjutkan membaca novelnya. Tak lama kemudian, Ranz memanggil Sherlyna dari depan pintu kamar sambil mengetuk pintu.

"Sherlyna!" Panggil Ranz

Mendengar panggulan dari Ranz, Sherlyna langsung menutup novelnya.

"Sebentar kak!" Sahut Sherlyna sambil menaruh novelnya di meja, lalu berjalan untuk membuka pintu kamar.

"Makan malam dulu, yuk!" Ajak Ranz saat pintu kamar sudah dibuka.

"Iya, kak." Jawab Sherlyna lalu menutup pintu kamar dan langsung berjalan ke lantai bawah untuk makan malam.

Saat sampai di meja makan,  Iya dikejutkan oleh salah satu laki-laki yang seumuran dengan dia. Dari mukanya, seperti ia kenal.

Bentar deh. Tuh cowok kaya gue kenal. Mukanya familiar banget. Hah? Iya gue baru inget -batin Sherlyna.

"Lo Satria, kan?" Tanya Sherlyna sambil duduk.

"Iya." Jawab Satria singkat.

" anak baru disekolah, kan?" Tanya Sherlyna memastikan.

"Iya"

"Ngapain lo disini?!" Sewot Sherlyna.

"Sherlyna..." tegur Maria yang duduk disebelah kanannya.

"Ma. Dia ngapain disini?" Tanya Sherlyna ke Maria.

Ranz yang mendengar pertanyaan adik kesayangannya itu langsung tertawa. Sepertinya tidak hanya Ranz saja, oma, opa bahkan Maria dan yang lainnya ikut tertawa.

"kok kalian malah ketawa?" Tanya Sherlyna yang sudah sangat kebingungan.

Melihat muka saya Sherlyna yang sudah kebingungan, akhirnya Ranz yang menjawab.

"Sherlyna, Satria ini anaknya tante Mika." Jawab Ranz

"WHATT?!" Sherlyna terkejut.

"Adiknya kak Rendy sama kak Nicky dong?" Tanya Sherlyna

"Iya" jawab Ranz lembut.

"Berarti, Sherlyna sama Satria saudaraan?" Tanya Sherlyna memastikan.

"Iya, sayang" jawab Maria.

"Nah! Karena Sherlyna dan Satria baru kenal, jadi harus beradaptasi dulu. Jadi, besok Sherlyna ke sekolah bareng Satria naik motor ya." Ucap Mika pada Sherlyna dan Satria.

"HAH?!" Kaget Sherlyna dan Satria barengan.

"Kok Satria sih, Bun?" Protes Satria pada sang bunda.

"Kan biar kalian lebih dekat." Jawab Mika.

"Tapi, bun. Sama yang lain juga kan harus beradaptasi. Masa dia harus ke sekolah bareng sama Satria?" Protes Satria lagi.

"Kan kalian juga satu sekolah. Jadi satu arah." Jawab Mika.

"Kayaknya gak usah deh, tan. Besok Sherlyna ke sekolahnya berangkat sama kak Ranz aja." Protes Sherlyna sopan pada Mika.

"Kak Ranz mau kan?" Tanya Sherlyna pada Ranz yang duduk di sebelah kirinya.

"Sebelum menjawab, Ranz melihat dulu ke arah Mika, dan tantenya itupun mengedipkan sebelah matanya. Ranz yang mengetahui manksud dari tantenya itu pun langsung melihat ke arah Sherlyna dan menjawab

"Sherlyna. Besok kakak gak bisa nganter kamu ke sekolah, soalnya kakak sibuk banget." Alasan Ranz.

"Ohh yaudah. Kak Bagas bisa, kan?" Tanya Sherlyna pada Bagas.

"Besok jam lima subuh kakak udah harus ke kantor. Jadi gak bisa nganter kamu." Alasan Bagas.

"Kak Farhan bisa kan?" Tanya Sherlyna pada Farhan.

"Gak bisa. Besok kakak ada kuliah jam delapan. Jadi, pagi-paginya harus belajar dulu. Ditambah lagi besok ada ujian di kampus." Alasan Farhan.

"Nah, kan. Udah, Sherlyna besok ke sekolahnya bareng Satria aja." Bujuk Mika.

"Kamu mau bareng sama Sherlyna kan, sayang?" Tanya Mika pada Satria.

"Hmm" jawab Satria

"Sudah sudah. Kita makan malam dulu, ya. Nanti bicaranya bisa dilanjut setelah makan." Ucap sang oma.

"Iya, oma"

Akhirnya merekapun sibuk dengan hidangan makanannya masing-masing. Tidak untuk Sherlyna dan Satria. Mereka sesekali menatap dengan tatapan sinis satu sama lain.
.
.
.
.
.
.

Haii haii
Jangan lupa buat vote dan commentnya ya!🤗
Biar tambah semangat lagi!
Bye bye...
See you next part💛

My Beloved BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang