35

249 15 2
                                    

HAPPY READING!

ENJOY THIS PART!

.

.

.

.

.

"Gimana, Lun?" Tanya Luna saat Sherlyna selesai telfon.

"Disuruh balik sekarang, Nyokap marah..." jawab Sherlyna lesu.

"Yaudah gpp, lain kali bisa kok Lyn..." ucap Luna sambil tersenyum.

"Yhh, gak seru just two people..." komen Nofi.

"Gua balik juga deh..." lanju Nofi.

"GAK!!" Bantah Luna.

"Lo malam ini temenin gua, besok gua ajak ke gramed." Ucap Luna.

"Lu kira gua Sherlyna yang kalo diajak ke gramed langsung jingkrak jingkrak kegirangan gitu?" Ledek Nofi.

"Yeeuuu.." Jawab Sherlyna tak terima.

"Yaudah, iya. Nanti malam gua ajak ke Mall, deh." Bujuk Luna.

"GAMAO!" Tolak Nofi.

"Yaudah lu maunya apa?" Tanya Luna pasrah.

"PANTAII!!" Jawab Nofi semangat.

"Iya iya.."

"Yaudah kalo gitu, gua sama Satria pamit ya gess.."Pamit Sherlyna.

"Iya, hati-hati Lyn!" Jawab Luna.

"Heh lo! Jagain bestie gua! Jangan sampe ada luka sedikitpun di tubuhnya!" Perintah Nofi kepada Satria.

"Hmm" jawab Satria singkat lalu mengalihkan pandangannya ke tempat lain.

"Byee..!!" Ucap Luna, Nofi, Sherlyna berbarengan lalu Sherlyna dan Satria pergi menuju parkiran Apartment.

~~

"Wait!" Ucap Sherlyna tiba-tiba saat sudah keluar dari Apartment, lalu berhenti. Satria yang mengikuti dari belakangpun ikut terhenti.

"Why?" Tanya Satria bingung.

"Malem-malem apa ada ojek online?" Tanya Sherlyna.

"Ada, Maybe. Biasanya dua puluh empat jam, deh." Jawab Satria.

"Ehh Wait-" ucap Satria saat teringat sesuatu.

"Buat apa lo tanya soal OJOL?" Don't Say, lo mau balik sama OJOL?" Tanya Satria.

"Jelaslah!" Jawab Sherlyna.

"Kalo gak gitu, gua pulang naik apa? Yakali gua jalan sampe rumah." Lanjut Sherlyna.

"Ya bareng gua!" Jawab Satria.

"WHATT'S? WITH YOU??!!" Tanya Sherlyna memastikan pendengarannya.

"Yes" Jawab Satria singkat.

"Naik motor with you?!"

"Yes"

"Berdua?!"

"Ya"

"Are You Kidding Me?!"

"No"

"lagipula kenapa sih, Sher? Kita juga kan satu tujuan. Daripada lo pulang sendirian terus dijalan lo kenapa-napa, gua juga yang kena omel sama satu keluarga!" Ucap Satria.

"Lo tunggu sini, biar gua ambil motornya dulu!" Perintah Satria. Tanpa menunggu jawaban dari Sherlyna, Satria langsung pergi meninggalkan Sherlyna sendirian.

Tak lama setelah Satria pergi meninggalkannya, ada 3 pemuda laki-laki yangn mendekat Sherlyna dan menggodanya.

"Hai cewek, sendirian aja nih?"Goda salah satu pemuda itu.

"Enggak, sih. Berempat kan kita?" Jawab sherlyna.

"Widihh, berani jawab ya?" Ucap pemuda lainnya.

"Lah, kenapa harus takut? Kan kita sama-sama manusia." Jawab Sherlyna santai.

"Gak takut sama kita?" Tanya pemuda itu.

"Lho, kenapa harus takut? Apa kalian tuhan saya yang harus saya takuti?" Tanya Sherlyna balik.

"Kalo gitu, ikut kita yuk!" Ajak pemuda itu.

"Kemana?" Tanya Sherlyna.

"Kita main-main" jawabnya.

Mati gua! Kalo gua berontak, mereka pasti makin jadi. Kalo gua diem aja, yang ada gua kebawa arus sama mereka! -batin Sherlyna kebingungan sekaligus ketakutan.

"Dimana?" Tanya Sherlyna pura-pura polos.

"Basecamp kita!" Jawab pemuda itu dengan antusius.

"Jauh?"

"Deket!"

"Kita naik apa?"

"Mobil. Kita bawa mobil kok."

"Tempatnya dimana?" Tanya Sherlyna sengaja umtuk mengulur waktu sambil menunggu Satria dating.

"Halahh banyak tanya! Cepat ikut kita!!" Jawab ketua pemuda dengan marah.

Saat pemuda itu sudah menarik paksa tangan Sherlyna lalu berbalik badan, satu pukulan mendarat tepat di pipi sang preman yang menarik paksa tangan Sherlyna.

"Lepasin tangan dia!" Tegas satria.

"Siapa lo?" Tanya pemuda lainnya.

"LEPAS ATAU LO BERURUSAN SAMA GUA!!" Marah Satria.

"Lo kira gua takut sama lo?" Tantang pemuda itu.

Tanpa preman itu sadari, tangan Sherlyna terlepas dari genggamannya. Karna takut, Sherlyna pilih pergi menjauh dari preman itu.

BUUKK!! Satu pukulan mendarat dari tangan Satria. Saat preman itu hendak membalas pukulan Satria, polisi datang dan mengepung para preman jahat tersebut. Satria tak menghiraukannya, ia lebih memilih pergi untuk menghampiri Sherlyna dan melihat situasi Sherlyna. Saat Satria sudah dekat dengan Sherlyna ia tidak langsung mendekatnya. Ia melihat Sherlyna sedang berdiri dengan kedua tangan menutupi seluruh wajahnya dan MENANGIS? Tanpa berfikir lagi, Satria langsung berlari untuk lebih dekat lagi dengan Sherlyna.

"Hei! Are you okey, Sher?" Tanya Satria khawatir.

Bukannya menjawab, Sherlyna langsung memeluk Satria dan menangis di dalam pelukannya.

"Lo aman Sher. Selama gua ada di samping lo, insya allah lo aman." Ucap Satria untuk menenangkan Sherlyna sambil mengelus puncak kepala Sherlyna.

"Lo kelaman, hiks!" Protes Sherlyna sambil menangis.

"Sorry kalo tadi gua kelamaan" jawab Satria.

"Tapi lo gapapa, kan? Gak ada yang luka? Lo diapain aja sama preman tadi?" Tanya Satria memastikan Sherlyna tak apa-apa.

"Mau pulang... hiks hiks!" Rengek Sherlyna.

"Yaudah, ayuk kita pulang." Jawab Satria. Mendengar jawaban dari Satria, Sherlyna langsung melepas pelukannya. Akhirnya Sherlyna dan Satria pun meninggalkan tempat itu.

.

.

.

.

.

Hai hai everyone!!

Akhirnya author publish lagi😊

Don't Forget To VOTE, COMMENT & SHARE!!

BYE!!! See You Next Time😊😊

My Beloved BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang